Kalsium klorida (Calcium
chloride) adalah senyawa anorganik dengan rumus kimia CaCl2 dan
memiliki massa molekul relatif (Mr) 110,99.
Di alam, kalsium klorida menyerap molekul air sehingga membentuk: mono-, di-, tetra- dan heksahidrat dengan rumus kimia sebagai
berikut:
- CaCl2•H2O
(Kalsium klorida monohidrat)
- CaCl2•2H2O (Kalsium klorida
dihidrat)
- CaCl2•4H2O (Kalsium klorida
tetrahidrat)
- CaCl2•6H2O (Kalsium klorida
heksahidrat)
A.
KEBERADAAN DAN KEGUNAAN
Kalsium klorida dapat ditemukan di alam sebagai mineral takhidrit (CaCl2•2MgCl2•12H2O).
Kalsium klorida juga ditemukan dalam mineral lain. Konsentrasi kalsium klorida
dalam air laut sekitar 0,15%.
Kalsium klorida memiliki beberapa aplikasi industri.
Aplikasi utama senyawa ini adalah untuk menghilangkan es di jalan, pengendalian
debu, memberikan stabilitas pada jalan dan bangunan, dan untuk meningkatkan
traksi pada ban traktor. Senyawa ini dicampur dengan es untuk membuat campuran
beku. Heksahidrat yang dicampur dengan es yang dihancurkan dapat menurunkan
suhu bak pendingin hingga di bawah –50 °C.
Senyawa ini juga digunakan sebagai pengering untuk
mengeringkan gas dan cairan. Senyawa ini ditambahkan ke semen dalam berbagai
proporsi untuk membuat berbagai jenis beton.
Penggunaan lainnya adalah sebagai perekat, untuk
menurunkan suhu gel, dan sebagai sumber kalsium dalam suplemen pakan cair untuk
sapi perah.
Selain itu, senyawa ini digunakan untuk
mengendalikan perkembangan ukuran partikel dan mengurangi koalesensi dalam
plastik.
B.
SIFAT FISIKA
a.
Bentuk dan Warna
Kalsium klorida
dijumpai dalam bentuk kristal putih, bubuk, atau serpihan.
Kalsium klorida sangat higroskopis. Senyawa dan
larutannya menyerap air dari udara pada berbagai tingkat tergantung pada konsentrasi
kalsium klorida, kelembaban relatif dan tekanan uap air di udara, suhu, luas
permukaan bahan yang terpapar, dan laju sirkulasi udara.
Pada kelembaban relatif 40% dan 95% dan suhu 25 °C,
satu gram kalsium klorida anhidrat dapat menyerap sekitar 1,4 g dan 17 g air,
masing-masing.
b.
Massa Jenis (Densitas)
Massa jenis
kalsium klorida: 2,15 g/cm³
c.
Titik Lebur dan Titik Didih
- Titik leleh:
772 °C
- Titik didih:
> 1.600 °C
Garam anhidrat
menguap pada suhu 1.935 °C.
Garam kalsium
klorida mencair pada suhu yang berbeda-beda.
- CaCl2 mencair pada suhu 772 °C
- CaCl2•H2O mencair pada suhu 260 °C
- CaCl2•2H2O mencair pada suhu 175 °C
- CaCl2•4H2O mencair pada suhu 45,5 °C
- CaCl2•6H2O mencair pada suhu
30 °C
d.
Kelarutan
Kalsium klorida sangat larut dalam air, kelarutan
sedang hingga tinggi dalam alkohol.
C.
PEMBUATAN
Kalsium klorida diperoleh sebagai produk sampingan
dalam pembuatan natrium karbonat (soda abu) melalui proses soda-amonia (Proses Solvay). Proses ini melibatkan
reaksi natrium klorida dengan kalsium karbonat dan amonia.
Saat ini, kalsium klorida diproduksi dalam jumlah
besar melalui penguapan air garam bawah tanah alami. Fasilitas pengolahan Dow Chemical Company di Michigan
menampung sekitar 35% dari total kapasitas produksi kalsium klorida A.S.
Di laboratorium, kalsium klorida dapat dibuat dengan
cara mengolah batu kapur dengan asam klorida diikuti dengan penguapan larutan
untuk memperoleh kristal. Kristal tersebut selanjutnya didehidrasi untuk
memperoleh garam anhidrat.
Kalsium oksida atau hidroksida dapat digunakan
sebagai pengganti karbonat.
D.
REAKSI KIMIA
1.
Reaksi dengan Air
Kalsium klorida larut
dalam air dan menghasilkan ion-ion penyusunnya:
CaCl2(s) →
Ca2+(aq) + 2Cl−(aq)
Reaksi ini bersifat
eksotermik, artinya melepaskan sejumlah panas ke lingkungannya.
Kalsium klorida
anhidrat (CaCl2) sangat higroskopis dan akan menyerap air dari udara
membentuk hidrat:
CaCl2 + xH2O
→ CaCl2•xH2O
x adalah jumlah molekul
air yang terikat pada kalsium klorida. Bentuk hidrat yang umum adalah CaCl2•2H2O
(dihidrat) dan CaCl2•6H2O (heksahidrat).
2.
Reaksi dengan natrium karbonat
Kaslium klorida
bereaksi dengan natrium karbonat sesuai persamaan berikut ini:
CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
Kalsium karbonat yang
tidak larut akan mengendap sebagai padatan putih.
Reaksi ini digunakan
untuk menghilangkan ion kalsium dari air sadah.
3.
Reaksi dengan asam sulfat
Kaslium klorida
bereaksi dengan asam sulfat sesuai persamaan berikut ini:
CaCl2(aq) +
H2SO4(aq) → CaSO4(s) + 2HCl(aq)
Reaksi ini menghasilkan
kalsium sulfat sebagai padatan yang sedikit larut dalam air.
Reaksi di atas
digunakan dalam produksi asam klorida.
4.
Reaksi dengan Natrium Hidroksida
Kaslium klorida
bereaksi dengan natrium hidroksida sesuai persamaan berikut ini:
CaCl2(aq) +
2NaOH(aq) → Ca(OH)2(s) + 2NaCl(aq)
Kalsium hidroksida yang
tidak larut akan mengendap sebagai padatan putih.
5.
Reaksi dengan Karbon Dioksida
Ketika larutan kalsium
klorida bereaksi dengan karbon dioksida, maka kalsium karbonat terbentuk:
CaCl2(aq) +
CO2(g) + H2O(l) → CaCO3(s) + 2HCl(aq)
6.
Reaksi dengan amonia dan karbon dioksida
CaCl2(aq) +
2NH3(aq) + CO2(g) + H2O(l) → CaCO3(s)
+ 2NH4Cl(aq)
Reaksi ini digunakan
dalam beberapa proses industri untuk menghasilkan kalsium karbonat.
7.
Reaksi dengan Amonia
Ketika larutan pekat
kalsium klorida dicampur dengan amonia, kompleks terlarut akan terbentuk.
CaCl2(aq) +
8NH3(aq) → CaCl2⋅8NH3(aq)
Senyawa kompleks ini
terbentuk pada suhu rendah.
Kalsium klorida juga
dapat menyerap gas amonia membentuk kompleks amonia terhidrasi.
CaCl2(s) +
8NH3(g)→CaCl2⋅8NH3(s)
Kompleks ini digunakan
dalam aplikasi penyimpanan amonia.
8.
Reaksi termal (dekomposisi pada suhu sangat tinggi)
Jika kalsium klorida dipanaskan
hingga suhu sangat tinggi, maka dekomposisi parsial dapat terjadi:
CaCl2 → Ca +
Cl2(g)
Namun, ini membutuhkan
kondisi ekstrem dan jarang terjadi di alam.
9.
Reaksi dengan Perak Nitrat
CaCl2(aq) +
2AgNO3(aq) → 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)
Perak klorida akan
mengendap sebagai padatan putih.
Reaksi ini digunakan
untuk menguji keberadaan ion klorida dalam suatu larutan.
10.
Reaksi dengan Aluminium Sulfat
3CaCl2(aq) +
Al2(SO4)3(aq) → 3CaSO4(s) + 2AlCl3(aq)
Reaksi ini menghasilkan
kalsium sulfat sebagai padatan yang tidak larut.
11.
Reaksi dengan Oksalat
CaCl2(aq) +
K2C2O4(aq) → CaC2O4(s) +
2KCl(aq)
Kalsium oksalat akan
mengendap sebagai padatan putih. Reaksi ini dapat digunakan untuk
mengidentifikasi keberadaan ion kalsium dalam suatu larutan.
12.
Reaksi dengan natrium fosfat
3CaCl2(aq) +
2Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2(s)
+ 6NaCl(aq)
Kalsium fosfat adalah
endapan putih yang tidak larut.
13.
Reaksi dengan Amonium Hidroksida (NH4OH)
Kalsium klorida
bereaksi dengan amonium hidroksida menghasilkan kalsium hidroksida dan amonium
klorida:
CaCl2 + 2NH4OH
→ Ca(OH)2 + 2NH4Cl
Reaksi ini digunakan
dalam pengolahan limbah dan produksi bahan kimia lainnya.
14.
Reaksi dengan Ammonium Karbonat
CaCl2(aq) +
(NH4)2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NH4Cl(aq)
Kalsium karbonat
terbentuk sebagai endapan putih.
15.
Reaksi Pembentukan Larutan Jenuh Higroskopis
Ketika kalsium klorida
menyerap air dari udara, ia membentuk larutan jenuh secara bertahap:
CaCl2(s) + H2O(g)
→ CaCl2(aq)
Reaksi ini menunjukkan
sifat higroskopis kalsium klorida.
16.
Reaksi dengan Magnesium klorida
Ketika CaCl2
dicampur dengan magnesium klorida (MgCl2), keduanya larut dalam air
tanpa reaksi langsung, menghasilkan larutan campuran ion-ion.
CaCl2(aq) +
MgCl2(aq) → larutan campuran ion-ion (Ca2+, Mg2+,
Cl−)
Larutan ini sering
digunakan sebagai agen anti-beku atau penghilang debu.
17.
Reaksi Pada Proses Pemurnian Garam
Kalsium klorida dapat
digunakan untuk mengendapkan magnesium hidroksida saat dicampur dengan
magnesium sulfat dan natrium hidroksida:
CaCl2(aq) +
MgSO4(aq) + 2NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + CaSO4(s)
+ 2NaCl(aq)
18.
Reaksi dengan Natrium Bikarbonat
CaCl2(aq) +
2NaHCO3(aq) → CaCO3(s) + 2NaCl(aq) + CO2(g) +
H2O(l)
Reaksi ini menghasilkan
kalsium karbonat sebagai endapan dan karbon dioksida sebagai gas.
19.
Reaksi dengan Amonium Klorida dan Air
Ketika CaCl2
direaksikan dengan amonium klorida dalam larutan berair, amonium dapat membantu
membentuk kompleks tergantung konsentrasi ion-ion lain:
CaCl2(aq) +
(NH4)2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2NH4Cl(aq)
Kalsium karbonat
terbentuk sebagai endapan.
20.
Reaksi dengan Fluorida
Kalsium klorida dapat
bereaksi dengan sumber ion fluorida seperti natrium fluorida untuk menghasilkan
kalsium fluorida:
CaCl2(aq) +
2NaF(aq) → CaF2(s) + 2NaCl(aq)
Kalsium fluorida adalah
senyawa yang tidak larut dan digunakan dalam pembuatan kaca optik.
21.
Reaksi dengan Klorin Dioksida dalam Larutan
Kalsium klorida dapat
digunakan sebagai sumber ion klorida untuk regenerasi klorin dioksida dalam
beberapa aplikasi industri:
CaCl2(aq) +
ClO2(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl−(aq) + ClO2
22.
Reaksi pada Proses Regenerasi Resin Penukar Ion
Kalsium klorida
digunakan untuk menggantikan ion magnesium dalam resin penukar ion:
CaCl2(aq) +
ResinMg2+ → ResinCa2+ + MgCl2(aq)
Proses ini penting
dalam pengolahan air untuk menghilangkan kekerasan air.
23.
Reaksi pada pembuatan Kalsium Oksida (Kapur Bakar)
Kalsium klorida dapat
digunakan untuk membantu proses pemurnian dalam produksi kalsium oksida:
CaCl2(s) + H2O(l)
→ CaO(s) + 2HCl(g)
Proses ini terjadi pada
suhu tinggi.
24.
Reaksi dalam Pembentukan Kalsium Sianamida
Kalsium klorida dapat
digunakan dalam proses produksi kalsium sianamida dari batu kapur dan nitrogen:
CaCl2(s) + N2(g)
+ C(s) → CaCN2(s) + Cl2(g)
25.
Reaksi pada Pembuatan Logam Kalsium
Kalsium klorida dapat
direduksi menjadi logam kalsium menggunakan logam lain seperti natrium dalam
proses elektrolitik atau termokimia:
CaCl2(l) +
2Na(s) → Ca(s) + 2NaCl(s)
Proses ini sering
digunakan dalam produksi logam kalsium.
Kalsium klorida dapat
bereaksi dengan logam alkali lain seperti kalium (K) untuk menghasilkan logam
kalsium dan garam alkali klorida:
CaCl2 + 2K →
Ca + 2KCl
Reaksi ini memerlukan
suhu yang tinggi dan kondisi anhidrat.
26.
Reaksi pada pembentukan senyawa kompleks kalsium
Kalsium klorida dapat
bereaksi dengan senyawa organik seperti etilendiamintetraasetat (EDTA) untuk
membentuk senyawa kompleks:
CaCl2(aq) +
EDTA4−(aq) → [Ca-EDTA]2−(aq) + 2Cl−(aq)
Kompleks ini sering
digunakan dalam analisis kimia dan proses industri.
27.
Reaksi pembentukan kalsium hidroksiapatit
Dalam larutan, kalsium
klorida dapat digunakan untuk membentuk hidroksiapatit, senyawa penting dalam
tulang dan gigi:
5CaCl2(aq) +
3Na3PO4(aq) + NaOH(aq) → Ca5(PO4)3OH(s)
+ 9NaCl(aq)
Kalsium klorida juga
bereaksi dengan kalium fosfat menghasilkan kalsium fosfat dan kalium klorida:
3CaCl2 + 2K3PO4
→ Ca3(PO4)2 + 6KCl
Reaksi ini digunakan
dalam produksi pupuk dan bahan kimia lainnya.
E.
APLIKASI
Aplikasi
dalam Dunia Medis
Ketika dicicipi, kalsium klorida menunjukkan rasa
pahit yang khas di samping rasa asinnya. Rasa pahit tersebut disebabkan oleh
ion kalsium dan interaksinya dengan reseptor rasa manusia.
Dalam dunia medis kalsium klorida memiliki beberapa
manfaat. Salah satunya adalah penggunaan infus kalsium klorida dapat sebagai
terapi intravena untuk mencegah hipokalsemia.
Hipokalsemia adalah kondisi medis yang ditandai
dengan kadar kalsium rendah dalam serum darah. Kisaran normal kalsium dalam darah
biasanya antara 2,1–2,6 mmol/L (8,8–10,7
mg/dL, 4,3–5,2 mEq/L ), sedangkan kadar kurang dari 2,1 mmol/L didefinisikan
sebagai hipokalsemia.
Kadar kalsium yang rendah (yang terjadi secara
perlahan) sering kali tidak memiliki gejala. Gejala lainnya mungkin terjadi
termasuk mati rasa, kejang otot, kejang, kebingungan, atau dalam kasus ekstrem
serangan jantung.
Kalsium klorida adalah garam kalsium yang sangat
mudah larut dalam air. Kalsium klorida heksahidrat (CaCl2·6H2O
) memiliki kelarutan dalam air sebesar 811 g/L pada suhu 25 °C. Kalsium klorida
bila diminum secara oral akan terdisosiasi sempurna menjadi ion kalsium (Ca2+)
di dalam saluran pencernaan, sehingga menghasilkan ion kalsium yang mudah diserap
oleh tubuh. Konsentrasi ion kalsium yang tinggi memudahkan penyerapan di dalam
usus halus. Meskipun demikian, penggunaan kalsium klorida sebagai sumber
kalsium yang diminum secara oral lebih jarang dibandingkan dengan garam kalsium
lainnya karena adanya efek samping yang mungkin terjadi seperti iritasi dan
ketidaknyamanan pada saluran pencernaan.
F.
BAHAYA
Kalsium klorida sangat mudah menyerap air atau uap
air sehingga zat ini dapat bertindak sebagai agen iritan yang dapat
mengeringkan kulit yang lembab.
Jika tertelan, kalsium klorida dapat menyebabkan
luka bakar pada mulut dan esofagus. Hal ini terjadi karena pelarutan CaCl2
dengan air di mulut berlangsung secara eksotermis (mengeluarkan panas).
Menelan larutan pekat CaCl2 juga berbahaya,
karena dapat menyebabkan terjadinya iritasi atau tukak lambung.
BACA JUGA:
-23 Fakta Menarik Tentang Kalsium
-
Hidrazin Hidrat atau Diamina Hidrat
-
14 Fakta Menarik tentang Orang Yahudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar