Kalium Klorida
(Potassium Chloride) adalah senyawa
anorganik yang memiliki rumus kimia KCl dan massa molekul relatif (Mr) 74.55.
Kalium
klorida ditemukan di air laut dengan konsentrasi rata-rata 0,076% (b/v). Beberapa
bijih mineral yang mengandung kalium klorida adalah sebagai berikut.
- sylvite, KCl;
- karnalit, KCl•MgCl2•6H2O;
- kainite, KCl•MgSO4•3H2O;
dan
- sylvinite, campuran sylvite dan halite
yang terjadi secara alami (garam biasa).
1. Penggunaan Kalium Klorida
Kalium
klorida adalah garam kalium yang sangat penting jika dilihat dari “keberadaan
dan aplikasinya” yang melimpah.
a. Sebagai Pupuk
Garam
potasium klorida, bersama dengan kalium sulfat, banyak digunakan dalam pupuk
sebagai sumber utama kalium. Hal ini disebabkan kalium merupakan salah satu
elemen penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Lebih dari 90% KCl yang diproduksi
digunakan sebagai pupuk.
b. Kesehatan
Dalam dunia
medis, kalium klorida digunakan untuk mengobati kekurangan ion kalium dalam
darah atau tubuh. Hal ini bisa dilakukan dengan cara di minum dan secara
intravena.
Kelebihan ion
kalium dalam darah dapat menyebabkan hiperkalemia.
Hiperkalemia adalah peningkatan kadar
ion kalium (K+) dalam darah . Kadar normal ion kalium adalah berkisar
antara 3,5-5 mmol/L (3,5 dan 5 mEq/L). jika kadar ion kalium berada di atas 5,5
mmol/L maka dapat dikatakan sebagai hiperkalemia.
c. Dalam Kuliner
Dalam kuliner,
potasium klorida dapat digunakan sebagai pengganti garam pada makanan. Namun karena
rasanya yang lemah, pahit, dan tidak asin, sering kali dicampur dengan sedikit garam
meja biasa (natrium klorida) untuk meningkatkan rasa. Rasa unik yang terbentuk melalui pencampuran
kalium klorida dan natrium klorida, menghasilkan garam rendah natrium .
d. Peternakan
Kalium klorida
digunakan sebagai suplemen dalam pakan ternak untuk meningkatkan kadar potasium
dalam pakan. Sebagai manfaat tambahannya, diketahui dapat meningkatkan produksi
air susu.
e. Dalam Industri
Penggunaan
kalium klorida dalam industri sangat banyak. Beberapa kegunaan kalium klorida
dalam industri sebagai berikut.
- sebagai
bahan baku pembuatan kalium hidroksida dan logam kalium.
- digunakan
dalam pembuatan sabun.
2. Sifat Fisika Kalium Klorida
Sifat fisika
kalium klorida sebagai berikut.
- kristal
tak berwarna atau padatan kristal putih;
- struktur kristal
kubik;
- rasanya
asin;
-massa jenis
1,984 g/cm3;
- meleleh
pada suhu 770 °C;
- menyublim
pada suhu 1.500 °C;
- larut
dalam air,
* 34,4 g/100
mL pada suhu 20 °C,
* 56,7 g/100
mL pada suhu 100 °C;
- larut
dalam eter, gliserol, dan alkali;
- sedikit
larut dalam alkohol.
Kelarutan KCl
dalam berbagai pelarut polar ditunjukan pada tabel di bawah ini.
Kelarutan |
|
Jenis pelart |
Kelarutan (g/kg pelarut pada suhu 25 °C) |
Air
|
360 |
Amonia
cair |
0.4 |
Sulfur
dioksida cair |
0.41 |
Metanol
|
5.3 |
Etanol
|
0.37 |
Asam
format |
192 |
Sulfolan
|
0.04 |
Asetonitril
|
0.024 |
Aseton
|
0.00091 |
Formamida
|
62 |
Asetamida
|
24.5 |
Dimetilformamida
|
0.17–0.5 |
3. Pembuatan Kalium Klorida
Kalium
klorida dapat diproduksi melalui beberapa cara tergantung sumbernya.
- Dari air laut
Potasium klorida
dapat diambil dari air laut dengan cara penguapan menggunakan cahaya matahari.
- Dalam industri
Dalam industri, kalium klorida biasanya diambil dari bijih sylvinite atau campuran kompleks yang
terjadi secara alami dari langbeinite
dan kainite.
Berbagai
metode dapat digunakan untuk menambang bijih dari deposit alaminya.
Pemurnian
kalium klorida dari bijihnya, secara industri, sebagian besar dilakukan dengan cara
kristalisasi dan proses flotasi buih.
Pemurnian secara
kristalisasi, didasarkan pada perbedaan kelarutan kalium, natrium, dan
magnesium klorida. Biasanya proses kristalisasi dilakukan pada suhu dari 30-100
°C, dengan berbagai modifikasi larutan pada tahap-tahap yang berbeda.
Pemurnian kalium
klorida secara flotasi lebih umum. Sekitar 80% potasium klorida yang diproduksi
di Amerika Serikat dimurnikan dengan cara ini.
- Dalam laboratorium
Dalam laboratorium,
potasium klorida dapat dihasilkan dengan cara mereaksikan
kalium hidroksida dengan asam klorida.
Persamaan reaksinya:
KOH + KCl → KCl + H2O
Garam yang dihasilkan, dapat dimurnikan dengan cara
rekristalisasi.
Metode lain yang dapat digunakan untuk membuat KCl adalah
membakar logam kalium dengan kehadiran gas klor.
Persamaan reaksinya:
K + Cl2 → 2KCl
4. Toksisitas Kalium Klorida
Kalium klorida yang digunakan pada makanan biasanya masih
dalam batas aman. Namun dalam jumlah yang lebih besar, kalium klorida bersifat
racun.
Menelan KCl dalam
jumlah banyak dapat menyebabkan mual-mual dan iritasi pada saluran pencernaan.
LD50
kalium klorida yang dikonsumsi secara oral (masuk melalui mulut) adalah sekitar
2,5 g/kg, atau 190 gram (6,7 oz), untuk seseorang dengan massa tubuh 75
kilogram (165 lb). Sebagai perbandingan, LD50 natrium klorida atau garam
meja adalah sekitar 3,75 g/kg.
Secara
intravena, LD50 kalium klorida jauh lebih kecil, yakni sekitar 57,2
mg/kg hingga 66,7 mg/kg.
SUMBER RUJUKAN
Pradyot
Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of
Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar