Kalium hidroksida (potassium hydroxide) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus
kimia KOH dan massa molekul relatif (Mr)
56.11.
Kalium hidroksida disebut juga sebagai:
- caustic
potash (kalium kaustik);
- potassa;
- potassium
hydrate (kalium hidrat).
1.
Kegunaan Kalium Hidroksida
Kalium
hidroksida digunakan untuk membuat sabun lunak, dalam operasi penggosokan dan
pembersihan, sebagai mordan untuk kayu, pewarna dan cat, dan untuk menyerap
karbon dioksida. Prinsip penggunaan lain dari kalium kaustik adalah dalam
pembuatan beberapa garam kalium, titrasi asam-basa, dan dalam sistesis senyawa
orgainik.
-
Pembuatan Sabun
Penggunaan
KOH untuk membuat sabun lunak tidak terlepas dari kelembutan dan kelarutannya
yang lebih tinggi. Sabun kalium memerlukan lebih sedikit air untuk mencair,
sehingga kandungan bahan pembersihnya lebih banyak dibandingkan sabun natrium
cair.
-
Sebagai Elektrolit
KOH
juga digunakan sebagai elektrolit dalam baterai alkali dan sel bahan bakar
tertentu. Kalium hidroksida lebih disukai dibanding natrium hidroksida karena
larutannya lebih kondusif.
-
Industri makanan
Dalam produk makanan, kalium hidroksida berperan
sebagai pengental makanan, pengatur pH, dan penstabil makanan.
-
Identifikasi jamur
Kalium
hidroksida dapat digunakan untuk mengindentifikasi beberapa spesies jamur. Larutan
KOH dengan konsentarsi 3-5% pada daging
jamur, lalu si peneliti akan memperhatikan perubahan warna yang terjadi. Beberapa
jenis jamur yang bisa di identifikasi dengan cara ini adalah:
- jamur insang (gilled
mushrooms);
- boletes;
- polypores;
dan
-lumut (lichens).
2.
Sifat fisika Kalium Hidroksida
Sifat fisika potasium hidroksida sebagai berikut.
- kristal rhombohedral putih;
- massa jenis 2,044 g/cm3;
- meleleh pada suhu 360 °C;
- menguap pada suhu sekitar 1.320 °C;
- sangat larut dalam air,
* 107 g/100 mL pada suhu 15 °C, dan
* 178 g/100 mL pada suhu 100 °C;
- arutan berairnya
bersifat basa;
- larut dalam alkohol dan gliserol;
- tidak larut dalam eter dan amonia cair.
3.
Produksi Kalium Hidroksida
Potasium hidroksida dapat dibuat dengan beberapa
cara yakni sebagai berikut.
Cara
1
Hingga
akhir abad ke-19, KOH diproduksi dengan cara menambahkan larutan kalium
karbonat ke dalam larutan pekat kalsium hidroksida (kapur mati). Reaksi matesis
yang terjadi akan akan menghasilkan endapan kalsium karbonat dan larutan kalium
hidroksida.
Persamaan reaksinya:
Ca(OH)2
+ K2CO3 → CaCO3 + 2KOH
Campuran yang diperoleh di saring, lalu memanaskan
larutan untuk menghasilkan potasium hidroksida.
Cara
2
Saat
ini, kalium hidroksida diproduksi secara komersial dengan cara elektrolisis
larutan jenuh kalium klorida dalam air garam menggunakan sel merkuri. Dalam sel
merkuri anoda terbuat dari titanium dan katoda menggunakan merkuri.
Saat
arus listrik dijalankan, kalium akan bereaksi dengan merkuri di katoda membentuk
amalgam. Amalgam ini akan membentuk kalium hidroksida dan hidrogen saat diolah
dengan air. Pada waktu yang bersamaan gas hidrogen juga terbentuk di katoda. Sedangkan
di anoda terjadi reaksi oksidasi ion klorida menjadi gas klorin.
Persamaan reaksinya:
2KCl + 2H2O → 2KOH + Cl2 + H2
Cara
3
Potasium
hidroksida juga dapat diproduksi menggunakan sel diafragma. Jenis sel elektrolitik
ini, meskipun tidak begitu umum, tapi juga dikenal.
Dalam
sel tipe diafragma, memisahkan sel menjadi kompartemen anoda dan katoda. Larutan
yang dielektrolisis adalah larutan kalium klorida.
Ketika
arus listrik dijalankan, kalium hidroksida dan hidrogen akan diproduksi di
katoda. Sedangkan dikompartemen anoda akan membebaskan gas klorin.
Larutan
yang dikeluarkan dari sel diuapkan menjadi kalium hidroksida berkonsentrasi
tinggi dan mengendapkan kalium klorida.
Cara
4
Kalium hidroksida juga dapat dibuat dengan
mereaksikan kalium superoksida dengan air:
2KO2 + 2H2O → 2KOH + H2O2
+ O2
4.
Reaksi Kalium Hidroksida
-
Reaksi dengan asam
Kalium
hidroksida adalah basa yang sangat kuat, lebih basa daripada natrium hidroksida
(soda api). Ketika direaksikan dengan asam, maka akan menghasilkan garam yang
sesuai.
Persamaan reaskinya:
KOH + HCl → K+ + Cl¯ + H2O
-
Reaksi dengan brom atau iod
Larutan
pekat hangat kalium hidroskida bereaksi dengan brom atau yodium, masing-masing
membentuk bromat dan bromida atau iodat dan iodida.
Persamaan reaksinya:
3Br2 + 6OH¯ → BrO3¯ + 5Br¯ +
3H2O
3I2 + 6OH¯ → IO3¯ + 5I¯ + 3H2O
-
Reaksi dengan karbon dioksida
Ketika karbon dioksida dilewatkan melalui larutan encer
KOH, maka akan terbentuk kalium bikarbonat.
Persamaan reaksinya:
KOH + CO2 → KHCO3
-
Reaksi dengan karbon monoksida
Reaksi
dengan gas karbon monoksida pada suhu 100-200 °C pada tekanan CO di atas 7 atm,
akan menghasilkan kalium format.
Persamaan reaksinya:
KOH + CO → HCOOK
-
Reaksi dengan fenol
Dalam larutan metanol encer, kalium hidroksida akan
bereaksi dengan fenol membentuk kalium fenoksida.
Persamaan reaksinya:
KOH + C6H5OH → C6H5OK
+ H2O
-
Reaksi dengan asam borat dan asam hidrofluorat
Kalium
hidroksida bereaksi dengan asam borat dan asam hidrofluorat membentuk kalium
tetrafluoroborat (KBF4).
Persamaan reaksinya:
KOH + H3BO3 + 4HF → KBF4
+ 4H2O
-
Reaksi dengan karbon disulfida
Larutan
alkohol kalium hidroksida bereaksi dengan larutan alkoholik karbon disulfida
membentuk kalium etilxantogenat (C2H5OCS2K).
Persamaan reaksinya:
KOH + C2H5OH + CS2
→ C2H5OCS2K + H2O
-
Reaksi dengan natrium borohidrida
Potasium hidroksida bereaksi dengan natrium
borohidrida membentuk kalium borohidrida.
Persamaan reaksinya:
KOH + NaBH4 → KBH4 + NaOH
-
Reaksi dengan asam fluorida
Potasium hidroksida bereaksi dengan asam fluorida
membentuk kalium bifluorida.
Persamaan reaksinya:
KOH + 2HF → KHF2 + H2O
SUMBER
RUJUKAN
Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar