Asam
fosfor ditemukan dalam 4 bentuk yaitu:
1.
asam metafosforik (metaphosphoric acid)
2.
asam ortofosforik (ortophosphoric acid)
3.
asam pirofosforik (pyrophosphoric acid)
4.
asam fosforus (phosphorus acid)
1. ASAM
METAFOSFORIK (METAPHOSPHORIC ACID)
Asam
metafosforik (metaphosphoric acid) adalah
senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia HPO3 dan massa molekul
relatif (Mr) 79,98.
Rumus umumnya
adalah (HPO3)n. dalam fase gas, senyawa ini mungkin ditemukan
dalam bentuk monomer HPO3.
Asam
metafosforik disebut juga sebagai:
-
asam fosforik glasial (glacial phosphoric
acid).
- asam metafosforik linier atau siklik rantai panjang dengan rumus (HPO3)n juga disebut asam polimetafosporat.
1. Kegunaan
Asam Metafosforik
Asam
metafosforik digunakan dalam pembuatan semen gigi oksifosfat. Garam ini juga
digunakan sebagai reagen dalam kimia analitik.
2. Sifat Fisika
Asam Metafosforik
Sifat fisika
asam metafosforik adalah sebagai berikut.
-
zat padat tak berwarna seperti kaca;
-
lembut dan transparan;
-
massa jenis 2,2 hingga 2,5 g/cm3;
-
larut perlahan dalam air dingin;
-
terurai menjadi asam fosfoforik (phosphoric
acid);
-
larut dalam alkohol.
3. Pembuatan
Asam Metafosforik
Asam
metafosforik dapat dibuat dengan cara memasnakan asam fosfat (H3PO4)
atau asam pirofosfat (H4P2O7) di atas 300 °C.
Saat pendinginan akan tebentuk asam metafosforik (HPO3)n.
Padatan yang diperoleh nampak seperti polimer kaca.
Asam
metafosforik juga diperoleh dari hidrasi parsial fosfor pentoksida, dengan cara
melarutkannya dalam air dingin.
2. ASAM
ORTOFOSFORIK (ORTOPHOSPHORIC ACID)
Asam asam
ortofosforik (ortophosphoric acid) adalah
senyawa anorganik dengan rumus kimia H3PO4 dan massa
molekul relatif 97,995.
Senyawa ini juga
membentuk hemihidrat (H3PO4•1/2H2O), yang
dikenal sebagai asam difosforik (diphosphoric
acid).
Kristal asam
anhidrat atau hemihidrat tersusun dari unit-unit PO4 tetrahedral
yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen (hydrogen
bonding).
Asam ortofosforik disebut juga sebagai:
-
asam fosfat
-
asam fosforik (phosphoric acid);
-
trihidrogen fosfat (trihydrogen phosphate).
Asam
fosfat dibuat pertama kali oleh Robert Boyle pada tahun 1694 dengan melarutkan
fosfor pentoksida dalam air.
1. Penggunaan
Asam Fosfat
Asam fosfat
mungkin merupakan senyawa fosfor yang paling penting. Senyawa ini adalah bahan
kimia anorganik terbesar kedua (berdasarkan volume), setelah asam sulfat, yang
dipasarkan di Amerika Serikat.
Aplikasi
terpenting dari asam ini adalah membuat garam fosfat untuk pupuk. Pupuk fosfat
termasuk natrium, kalsium, amonium, dan kalium fosfat.
Aplikasi lain
dalam pengawetan logam dan perawatan permukaan logam untuk menghilangkan oksida
logam dari permukaan logam; elektropolishing aluminium; sebagai bahan pengikat
pada berbagai produk tahan api seperti alumina dan magnesia; sebagai
katalisator dalam pembuatan nilon dan bensin; sebagai agen dehidrasi; di kayu
dan kain tahan api; dalam ukiran litograf; dalam pewarnaan tekstil; di semen
gigi; dalam lateks koagulasi karet; dalam memurnikan hidrogen peroksida; dan
sebagai reagen laboratorium.
Larutan
encer asam fosfat digunakan sebagai aditif untuk minuman berkarbonasi untuk
rasa asam yang unik.
Juga, asam fosfat
encer digunakan dalam pemurnian gula; sebagai nutrisi; dan sebagai agent buffer
dalam pembuatan selai, jelly, dan antibiotik.
2. Sifat Fisika
Asam Fosfat
Sifat fisika
asam fosfat sebagai berikut.
-
kristal ortorombik putih dalam keadaan murni dan anhidrat atau cairan bening
seperti sirup;
-
meleleh pada suhu 42,35 °C;
-
hidroskopis;
-
dapat didinginkan menjadi padatan seperti kaca;
-
bentuk hemihidrat (H3PO4•1/2H2O) meleleh pada
suhu 29,32 °C dan kehilangan air pada suhu 150 °C;
-
massa jenis bentuk hemihidrat 1,834 g/mL pada suhu 18 °C;
-
massa jenis H3PO4 komersial (85%) 1,685 g/mL pada suhu 25
°C;
-
sangat larut dalam air, 548 g/100 mL pada suhu kamar;
-
larut dalam alkohol.
3. Produksi
Asam Fosfat
Asam fosfat
juga dapat dibuat dengan berbagai metode. Pelarutan fosfor pentoksida dalam air
mendidih menghasilkan asam fosfat.
Asam fosfat dengan
tingkat kemurnian rendah yang digunakan untuk pembuatan pupuk dihasilkan dari reaksi
atau campuran antara batuan fosfat dengan asam sulfat pekat. Batuan fosfat, apatit,
yang sebagian besar tersusun dari kalsium fosfat, dapat digunakan dalam proses
ini.
Ca3(PO4)2
+ 3H2SO4 + 6H2O → 2H3PO4
+ 3(CaSO4•2H2O)
Bubur
kalsium sulfat yang tidak larut dipisahkan dengan cara penyaringan. Asam dari
proses ini tidak begitu murni tetapi dapat dimurnikan dengan berbagai metode.
Langkah-langkah pemurnian yang digunakan biasanya melibatkan teknik
pengendapan, ekstraksi pelarut, kristalisasi, dan pertukaran ion.
Asam
fosfat murni dapat diperoleh dengan cara membakar fosfor dalam campuran udara
dan uap.
Persamaan
reaksinya:
P4(l) + 5O2(g) → P4O10(s)
P4O10(s) + H2O(g) → 4H3PO4(l)
Asam
fosfat juga dapat dibuat dengan cara memanaskan fosfor ungu dengan asam nitrat
33%.
Persamaan
reaksinya:
4P
+ 10HNO3 + H2O → 4H3PO4 + 5NO ↑ +
5NO2 ↑
Selain
itu, asam fosfat juga dapat dibuat dengan cara memanaskan fosfor merah dengan
asam nitrat (perbandingan 1: 1).
Persamaan
keseluruhannya adalah:
P
+ 3HNO3 → H3PO4 + NO + 2NO2
4. Reaksi
Asam Fosfat
a. Reaksi Asam
Basa
Asam fosfat
bukan asam pengoksidasi. Dalam larutan air asam fosfat terdisosiasi menjadi ion
H2PO4–, HPO42–, dan PO33–.
Konstanta disosiasi penguraian asam fosfat sebagai berikut.
H3PO4
+ H2O ↔ H3O+ + H2PO4–
Ka1 = 7.1 × 10–3
H2PO4–
+ H2O ↔ H3O+ + HPO42– Ka2 = 8.0 × 10–8
HPO42–
+ H2O ↔ H3O+ + PO43– Ka3 4,8 × 10–13
Dari
persamaan di atas bisa dilihat bahwa, dari tiga hidrogen yang dapat terionisasi
dalam asam fosfat, H+ pertama lebih mudah dihilangkan daripada yang
kedua, dan H+ yang kedua lebih mudah terdisosiasi daripada ion H+
yang ketiga.
Ketika
asam fosfat dititrasi dengan natrium hidroksida, ia akan membentuk garam asam
dan basa,
Persamaan
reaksinya:
H3PO4
+ NaOH → NaH2PO4 + H2O (cukup asam)
H3PO4
+ 2NaOH → Na2HPO4 + 2H2O (basa sangat lemah)
H3PO4
+ 3NaOH → Na3PO4 + 3H2O (basa lemah)
Awalnya, pH
larutan tiba-tiba berubah menjadi 4,5 setelah pembentukan NaH2PO4
selesai. Perubahan kedua pH menjadi sekitar 9 setelah Na2HPO4
terbentuk sempurna. Kurva titrasi untuk H3PO4 = NaOH
menunjukkan dua titik infleksi pH. Oleh karena itu, campuran Na2HPO4
dan NaH2PO4, menunjukkan sifat buffer pada pH 6 sampai 8.
Karena perbedaan besar pada dua konstanta ionisasi pertama, asam fosfat dapat
dititrasi sebagai asam monobasa atau asam dibasa. Larutan trinatrium fosfat (Na3PO4)
dalam air bersifat basa.
b. Pemanasan
Jika asam
fosfat dipanaskan maka akan berubah menjadi asam metafosforik (HPO3),
dan asam pirofosforik (H4P2O7).
Jika asam
fosfat anhidrat meleleh dan didiamkan selama beberapa minggu, maka sebagian
akan berubah menjadi asam pirofosfosforik (H4P2O7).
Keseimbangan yang terjadi dalam fase cair adalah sebagai berikut.
2H3PO4
↔ H4P2O7 + H2O
Namun, ketika
dipanaskan pada suhu 215 °C, asam fosfat sepenuhnya berubah menjadi asam
pirofosfosforik.
Ketika
dipanaskan pada suhu 300 °C, asam fosfat berubah menjadi asam metafosfosforik (HPO3).
H3PO4
→ HPO3 + H2O
c. Reaksi dengan
Logam
Asam fosfat
bereaksi dengan sebagian besar logam dan oksidanya pada suhu di atas 400 °C
membentuk logam fosfat. Logam reaktif, seperti magnesium, bereaksi dengan
larutan asam fosfat membentuk magnesium fosfat disertai dengan pembebasan gas
hidrogen.
Persamaan
reaksinya:
2H3PO4
+ 3Mg → Mg3(PO4)2 + 3H2
d. Reaksi dengan
Amonia
Ketika gas
amonia digelembungkan melalui larutan asam fosfat, maka akan dihasilkan diammonium
hidrogen fosfat.
Persamaan reaksinya:
H3PO4(aq) + 2NH3(g) → (NH4)2HPO4(s)
e. Reaksi dengan
Kalsium Trifosfat Fluorida
Reaksi
dengan kalsium trifosfat fluorida menghasilkan kalsium dihidrogen fosfat (calcium dihydrogen phosphate), yang
merupakan komponen penting dari pupuk superfosfat.
Persamaan
reaksinya:
7H3PO4
+ Ca(PO4)3F + 5H2O → 5Ca(H2PO4)HPO4
+ HF
f. Reaksi
Dengan Natrium Bromida
Ketika asam
fosfat dipanaskan dengan natrium bromida padat, maka akan menghasilkan natrium
dihidrogen fosfat dan gas hidrogen bromida.
Persamaan
reaksinya:
H3PO4(l) + NaBr(s) → NaH2PO4(s) + HBr(g)
3. ASAM
PIROFOSFORIK (PYROPHOSPHORIC ACID)
Asam
pirofosforik (pyrofosforik acid)
adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia H4P2O7
dan massa molekul relatif (Mr) 177.98.
Senyawa fosfor ini disebut juga sebagai asam disfosforik (disphosphoric acid).
1. Kegunaan
Asam Pirofosforik
Tidak
ada aplikasi komersial dari asam ini yang diketahui.
2. Sifat Fisika
Asam Pirofosforik
Sifat fisika
asam pirofosforik adalah sebagai berikut.
-
cairan tak berwarna;
- hidroskopis.
Mengkristal dalam dua bentuk anhidrat: bentuk pertama meleleh pada suhu 54,3 °C
dan bentuk kedua yang lebih stabil meleleh pada suhu 71,5 °C;
-
sangat larut dalam air dingin.
-
cepat terurai dalam air panas;
-
sangat larut dalam alkohol dan eter.
3. Pembuatan
Asam Pirofosforik
Asam
pirofosfosforik dapat dibuat dengan cara memanaskan asam fosfat pada suhu 215 °C.
Persamaan
reaksinya:
2H3PO4
→ H4P2O7 + H2O
Larutan asam
dalam bentuk murni dapat diperoleh melalui reaksi pertukaran ion. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara melewatkan larutan natrium pirofosforik (Na4P2O7),
melalui kolom penukar kation yang sesuai.
4. Reaksi
Asam Pirofosforik
Asam pirofosforik
memiliki empat ion H+ yang dapat diganti. Konstanta disosiasi
menunjukkan bahwa dua ion H+ bersifat asam kuat sedangkan dua H+
lainnya bersifat asam lemah. Konstanta disosiasi pertama sangat besar.
Persamaan
reaksi disosiasinya:
H4P2O7
+ H2O ↔ H3O+ + H3P2O7–
Ka1 = ~ 10–1
H3P2O7–
+ H2O ↔ H3O+ + H2P2O72– Ka2 = ~ 1.5x10–2
H2P2O72–
+ H2O ↔ H3O+ + HP2O73– Ka3 = ~ 2.7x10–7
HP2O73–
+ H2O ↔ H3O+ + P2O74– Ka4 = ~ 2.4x10–10
Asam
pirofosfat dapat membentuk garam asam, seperti NaH3P2O7
dan Na2H2P2O7.
4. ASAM
FOSFORUS (PHOSPHORUS ACID)
Asam
fosforus adalah senyawa fosfor yang memiliki rumus kimia H3PO3
dan massa molekul relatif (Mr) 82.
Senyawa ini disebut juga sebagai asam ortofosforus (orthophosphorus acid).
1. Kegunaan Asam
Fosforus
Asam fosforus
digunakan untuk membuat garam fosfit (phosphite
salts). Biasanya dijual sebagai larutan berair dengan konsentrasi 20%.
2. Sifat Fisika
Asam Fosforus
Sifat
fisika asam fosforus sebagai berikut.
-
kristal putih;
-
aromanya seperti bawang putih;
-
massa jenis kepadatan 1,651 g/mL pada suhu 21 °C;
-
meleleh pada suhu 73,6 °C;
-
terurai pada suhu 200 °C menjadi fosfin (phosphine)
dan asam fosforik (phosphoric acid);
-
larut dalam air, sekitar 310 g/100 mL;
-
larut dalam alkohol.
3. Pembuatan
Asam Fosforus
Asam
fosfor dapat dibuat dengan cara mereaksikan fosfor triklorida dengan air.
Persamaan
reaksinya:
PCl3
+ 3H2O → H3PO4 + 3HCl
Reaksi di
atas berlangsung keras. Penambahan PCl3 harus sangat berhati-hati
dan dilakukan secara perlahan. Penambahan dapat dilakukan dengan aman dengan
adanya HCl pekat. Sebagai alternatif, aliran udara yang mengandung uap PCl3
dilewatkan ke dalam air es dingin.
Asam
fosforus juga dapat dibuat dengan cara mereaksikan fosfor triklorida dengan
asam oksalat anhidrat.
Persamaan
reaksinya:
PCl3
+ 3(COOH)2 → H3PO3 + 3CO + 3CO2 +
3HCl
Dalam
reaksi di atas, semua produk, kecuali H3PO3, akan keluar
sebagai gas meninggalkan asam cair.
Pelarutan
fosfor sesquioxide dalam air juga membentuk asam fosforus. Saat dikocok dengan
air es, asam fosforus akanmenjadi satu-satunya produk yang terbentuk.
P4O6
+ 6H2O → 4H3PO3
4. Reaksi Asam
Fosforus
a. Pemanasan
Pemanasan
terhadap asam fosforus pada suhu 200 °C akan mengubahnya menjadi fosfin (phosphine) dan asam fosforik (phosphoric acid).
Persamaan reaksinya:
4H3PO3 → 3H3PO4
+ PH3
b. Reaksi
dengan basa
Asam
fosforus merupakan asam dibasa yang cukup kuat. Asam fosforus bereaksi dengan
natrium hidroksida menghasilkan natrium dihidrogen fosfit dan dinatrium
hidrogen fosfit. Perlu diperhatikan bahwa dalam reaksi ini tidak menghasilkan
natrium fosfat (Na3PO4).
H3PO3
+ NaOH → NaH2PO3 + H2O
H3PO3
+ 2NaOH → Na2HPO3 + 2H2O
c. Reaksi
dengan Merkuri(II) Klorida
Asam fosfor termasuk zat pereduksi kuat. Saat direaksikan dengan
larutan dingin merkuri(II) klorida, maka akan terbentuk endapan putih
merkuri(I) klorida.
Persamaan reaksinya:
H3PO3
+ 2HgCl2 + H2O → Hg2Cl2 + H3PO4
+ 2HCl
Merkuri(I)
klorida akan direduksi lebih lanjut oleh asam fosforus menjadi logam merkuri
ketika dilakukan pemanasan.
Persamaan reaksinya:
H3PO3
+ Hg2Cl2 + H2O → 2Hg + H3PO4
+ 2HCl
d. Reaksi
dengan Perak Nitrat
Asam
fosforus bereaksi dengan perak nitrat dalam larutan encer menghasilkan endapan
putih Ag3PO3, yang akan cepat tereduksi menjadi logam perak.
Persamaan
reaksinya:
H3PO3
+ 2Ag3PO3 + H2O → 6Ag + H3PO4
+ 2HPO3
SUMBER
RUJUKAN
Pradyot
Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of
Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar