Fosfor Pentaoksida | Penggunaan, Sifat Fisika, Sifat Kimia, Pembuatan, Bahaya



Fosfor pentaoksida (phosphorus pentoxide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia  P2O5 dan massa molekul relatif (Mr) 141,95. 

Rumus kimia senyawa sebenarnya dari senyawa ini adalah P4O10. Meskipun demikian nama senyawa ini diambil dari rumus empirisnya, yakni P2O5.

Fosfor pentaoksida sering disebut:

- fosfor(V) oksida (phosphorus(V) oxide)

- fosforik anhidrida (phosphoric anhydride)

- difosfor pentaoksida (diphosphorus pentoxide) 

- tetrafosfor dekaoksida (tetraphosphorus decaoxide)

- tetrafosfor dekoksida (tetraphosphorus decoxide)


 

 



1. Kegunaan

Beberapa manfaat fosfor pentoksida adalah sebagai berikut.

- zat pengering dan dehidrasi yang sangat efektif. 

- untuk mengubah asam menjadi anhidrida.


2. Sifat Fisik



Sifat fisika fosfor pentaoksida sebagai berikut.

- berwarna putih

- lembut

- menunjukkan polimorfisme

- berubah menjadi beberapa bentuk kristal yang berbeda saat dipanaskan.

- meleleh pada suhu sekitar 580 °C menjadi cairan yang tidak berwarna dan sangat kental.

- menyublim pada suhu 360 °C


3. Persiapan atau Produksi

Fosfor pentoksida dibuat dengan cara membakar fosfor dalam udara kering atau dengan menggunakan oksigen.

P4 + 5O2 → P4O10


Produk yang terbentuk mungkin masih mengandung sejumlah kecil pengotor fosfor sesquioxide (P2O3), yang dapat dihilangkan dengan cara sublimasi dalam oksigen ozonisasi (ozonized oxygen).


4. Reaksi Kimia atau Sifat Kimia


a. Reaksi dengan air (reaksi hidrolisis)

Reaksi terpenting dari fosfor pentoksida adalah reaksi hidrolis. Bentuk heksagonal P2O5 bereaksi kuat dengan air untuk membentuk asam metafosfat (HPO3)n, yang kemudian mengalami hidrolisis lebih lanjut menjadi asam fosfat (H3PO4).

P4O10 + 2H2O → 4HPO3

HPO3 + H2O → H3PO4


Reaksi dengan air di atas, bisa lebih hebat lagi jika jika bentuk heksagonal P2O5 dihaluskan. 

Alotrop ortorombik bereaksi jauh lebih kuat daripada bentuk heksagonal.


b. Reaksi dengan asam nitrat

Fosfor pentoksida mendehidrasi asam nitrat pada suhu rendah (sekitar –10 °C) membentuk asam metafosfat dan nitrogen pentoksida:

P4O10 + 4HNO3 → 4HPO3 + 2N2O5


c. Reaksi dengan PBr5

Fosfor pentaoksida bereaksi dengan fosfor pentabromida menghasilkan fosfor oksibromida.

P2O5 + 3PBr5 → 5POBr3


5. Bahaya

Fosfor pentoksida adalah zat pengiritasi yang kuat. Zat ini juga bersifat korosif pada kulit, mata, dan selaput lendir dan saluran pernapasan, meskipun pada konsentrasi serendah 1 mg/m3.


 


SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *