Merkuri(II) Iodida atau Mercury(II) Iodide | Manfaat, Reaksi Kimia, Sifat Fisika, Produksi


Merkuri(II) iodida (mercury(II) iodide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia HgI2 dan massa molekul relatif (Mr) 454,40.

Senyawa ini sering juga disebut sebagai merkuri iodida (mercuric iodide).


1. Manfaat atau Kegunaan

Raksa(II) iodia atau merkuri(II) iodida memiliki beberapa manfaat yakni:

- digunakan sebagai reagen analitik.

- digunakan dalam reagen Nesslers untuk analisis amonia. 

- digunakan dalam salep untuk pengobatan penyakit kulit.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika merkuri(II) iodida sebagai berikut.

- ditemukan di alam dalam dua bentuk alotropik, yaitu alotropik tetragonal merah (bentuk alfa) dan belah ketupat kuning (bentuk beta).

Bentuk Alfa 

- massa jenis (density) 6,36 g/mL pada suhu 25 °C. Bentuk alfa akan berubah menjadi bentuk kuning pada suhu 127 °C dan juga pada suhu –180 °C. 

- sedikit larut dalam air (100 mg/L pada suhu 25 °C)

- larut dalam aseton dan alkohol.


Bentuk Beta

- massa jenis atau kepadatan (density) 6,09 g/mL pada suhu 27 °C.

- meleleh pada suhu 259 °C.

- menguap pada suhu 354 °C

- tidak larut dalam air.

- sedikit (sedang) larut dalam alkohol, benzena, dan pelarut organik lainnya.


Kiri: Merkuri(II) iodia beta 
Kanan: Merkuri(II) iodida alfa


3. Produksi atau Persiapan

Merkuri(II) iodida diendapkan dalam bentuk kuning dengan menambahkan sejumlah kalium iodida ke dalam larutan air garam merkuri(II) (misalnya, HgCl2).

Perssamaan reaksinya:

Hg2+ + 2I¯ → HgI2


Endapan kuning yang dihasilkan dengan cepat berubah menjadi merah dan larut dalam larutan bila ditambahkan kalium iodida berlebih.

Selain itu, merkuri(II) iodida juga akan terbentuk saat merkuri digosok dengan iodium yang dibasahi dengan etanol.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

a. Reaksi dengan ion iodida

Merkuri (II) iodida bereaksi dengan ion iodida berlebih membentuk ion kompleks tetraiodomercurate(II), [HgI4] 2–.

Persamaan reaksinya: 

HgI2 + 2I¯ → [HgI4] 2–


b. Reaksi dengan NaOH dan KOH

Dalam larutan soda api (NaOH) atau kalium kaustik (KOH), merkuri(II) iodida membentuk garam kompleks, Na2HgI4 dan K2HgI4. Larutan basa kompleks ini dalam kelebihan kalium hidroksida dikenal sebagai reagen Nessler, yang digunakan untuk menganalisis amonia. 

Reaksi reagen Nessler dengan amonia dapat ditulis sebagai:

2 [HgI4] 2– + NH3 + 3OH¯ → I—Hg—O—Hg—NH3 + 7I¯ + 2H2O


Kompleks serupa dari perak, tembaga, dan logam lainnya telah diketahui. Beberapa di antaranya dapat berubah warna saat dipanaskan, sehingga digunakan dalam cat peka panas dan diaplikasikan pada bagian mesin yang terbuat dari kuningan atau besi.

Persamaan reaksinya:

2Cu2+ + Hg2+ + 6I¯ → Cu2HgI4 + I2   (merah)

2Ag+ + Hg2+ + 6I¯ → Ag2HgI4 + I2   (kuning)


Secara umum, merkuri(II) iodida membentuk kompleks netral dengan komposisi M2(HgI4) dan M(HgI3) dengan iodida logam alkali dan alkali tanah.

Jika dipanaskan dengan larutan kalium kaustik encer, maka akan diperoleh bubuk kuning coklat dengan rumus kimia HgI2•3HgO.



 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *