Merkuri(I) klorida atau Dimerkuri Diklorida | Manfaat, Sifat Fisika, Sifat Kimia, Reaksi Kimia, Toksitas


Merkuri(I) klorida (mercury(I) chloride) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia Hg2Cl2 dan massa molekul relatif (Mr) 472,09.

Merkuri(I) klorida sering disebut juga sebagai:

- mercurous chloride

- dimerkuri diklorida atau diraksa diklorida (dimercury dichloride)

- calomel

- raksa(I) klorida


Struktur merkuri(I) klorida sebagai berikut.


1. Manfaat atau Kegunaan

Manfaat raksa(I) klorida sebagai berikut.

- digunakan dalam elektroda kalomel

- digunakan dalam lukisan keramik

- digunakan dalam pengobatan sebagai diuretik dan pencahar (pencahar) di Amerika Serikat dari akhir tahun 1700-an hingga 1860-an. 

- sebagai agen antiseptik dan antisifilis dalam pengobatan. Sekarang tidak digunakan lagi sebagai obat sifilis.

- digunakan dalam kembang api untuk menghasilkan cahaya hijau tua.

- sebagai fungisida

- di bidang pertanian untuk mengendalikan belatung akar atau penyakit akar gada yang biasa terjadi pada jenis-jenis tanaman kubis.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika merkuri(I) klorida sebagai berikut.

- kristal tetragonal putih

- indeks bias 1,973

- kekerasan 1,5 Mohs

- massa jenis atau kepadatan (density) 7,16 g/mL

- tidak memiliki titik leleh yang normal

- menyublim pada suhu 383 °C.

- tidak larut dalam air, etanol, dan eter.

- sebagai  komponen elektroda referensi (Reference electrode) dalam elektrokimia. Selama 50 tahun terakhir, elektroda ini telah digantikan oleh elektroda perak/perak klorida (Ag/AgCl). 

Meskipun elektroda merkuri telah banyak ditinggalkan karena sifat merkuri yang berbahaya , banyak ahli kimia percaya bahwa elektroda tersebut masih lebih akurat dan tidak berbahaya selama ditangani dengan benar.


3. Persiapan atau Produksi

Merkuri(I) klorida dapat dihasilkan dengan beberapa cara berikut ini.


Cara 1

Melewatkan sejumlah kecil gas klorin di atas merkuri dalam retort silika (silica retort) yang dipanaskan. 

Persamaan reaksinya:

2Hg + Cl2 → Hg2Cl2


Dalam proses ini, jumlah klorin harus benar-benar diperhatikan agar tidak berlenih. 

Hal ini disebabkan, kelebihan klorin dapat mengoksidasi merkuri(I) klorida menjadi merkuri(II) klorida.

Meskipun sudah dikontrol dengan baik, produk yang terbentuk umumnya mengandung sejumlah kecil merkuri(II) klorida.

Merkuri(II) klorida ini dapat dihilangkan dengan cara memperlakukan campuran produk dengan air, kemudian dilakukan penyaringan. Saat diberi air, merkuri(I) klorida tidak larut, sedangkan garam merkuri(II) klorida dapat larut.


Cara 2

Memanaskan merkuri(II) klorida dengan cairan logam merkuri. Produk dimerkuri diklorida yang menyublim dapat dikumpulkan.

Persamaan reaksinya :

HgCl2 + Hg → Hg2Cl2


Cara 3

Menambahkan larutan asam natrium klorida yang dingin atau larutan klorida lainnya ke dalam larutan garam merkuri, seperti merkuri(I) nitrat.

Persamaan reaksinya:

[Hg2]2+(aq) + 2Cl¯(aq) Hg2Cl2(s)

atau

2 HCl + Hg2(NO3)2 → Hg2Cl2 + 2 HNO3


Merkuri (I) klorida yang dihasilkan pada reaksi ini diperoleh sebagai endapan putih.

Perlu diperhatikan bahwa metode pengendapan, tidak membentuk produk dengan kemurnian tinggi. Hal ini disebabkan masih terdapat sejumlah kecil pengotor –baik dari ion reaktan maupun ion produk– yang menempel pada endapan Hg2Cl2.  Dan sulit untuk dihilangkan dengan cara mencuci menggunakan air.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia Raksa(I) Klorida 

a. Pemanasan 

Ketika dipanaskan, sebagian merkuri(I) klorida akan terdisosiasi menjadi logam merkuri dan merkuri(II) klorida.

Persamaan reaksinya:

Hg2Cl2 → Hg + HgCl2


b. Cahaya Matahari

Merkuri(I) klorida akan terurai menjadi merkuri(II) klorida dan unsur merkuriketika terpapar sinar UV dari matahari.

Persmaan reaksinya:

Hg2Cl2 → HgCl2 + Hg


Pembentukan Hg pada reaksi di atas dapat digunakan untuk menghitung jumlah foton dalam berkas cahaya, dengan teknik aktinometri.


c. Reaksi dengan klor

Merkuri(I) klorida teroksidasi menjadi merkuri(II) klorida saat dipanaskan dengan klor.

Persamaan reaksinya:

Hg2Cl2 + Cl2 → 2HgCl2


d. Reaksi dengan amonia

Reaksi merkuri(I) klorida dengan amonia dalam larutan akan membentuk zat hasil adisi yang bewarna hitam.

Hg2Cl2 + 2NH3 → ClHg — HgNH2 + NH4Cl


Zat hitam hasil adisi ini tidak stabil, sehingga secara perlahan-lahan akan berubah menjadi mercury(II) amidochloride (NH2HgCl) dan merkuri.

Persamaan reaksinya:

ClHg—HgNH2 → NH2HgCl + Hg


5. Toksisitas

Merkuri(I) klorida sangat beracun hampir pada semua rute atau jalur paparan. Gejala yang timbul akibat terpapar raksa(I) klorida adalah:

- mual

- muntah

- sakit perut

- diare, dan

- kerusakan ginjal.



 

SUMBER RUJUKAN

  • Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *