Merkuri Dimetil (Mercury Dimethyl) | Kasus Keracuna, Manfaat, Persiapan, Sifat Fisika, Reaksi Kimia

 

Merkuri dimetil (mercury dimethyl) yaitu senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia (CH3)2Hg dan massa molekul relatif (Mr) 230,67.

Merkuri dimetil sering disebut juga sebagai dimetilmerkuri (dimethylmercury) atau matil merkuri (methylmercury).

Struktur dan molekul merkuri dimetil sebagai berikut.


1. Manfaat atau Penggunaan

Karena sifatnya yang beracun, aplikasi merkuri dimetil sangat sedikit. 

Merkuri dimetil digunakan dalam sintesis anorganik; dan sebagai standar referensi untuk Hg-NMR.

 

2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat Fisika merkuri dimetil sebagai berikut.

- cairan tidak berwarna

- indeks bias 1,5452

- reaktif 

- mudah terbakar

- massa jenis atau kepatan (density) 3,19 g/mL pada suhu 20 °C

- titik didih atau mendidih pada suhu 94 °C

- titik beku atau membeku pada suhu -43 °C

- tidak larut dalam air

- larut dalam eter dan alkohol.


3. Produksi atau Pembuatan

Senyawa merkuri dimetil merupakan salah satu organologam paling stabil yang dilaporkan paling awal. Senyawa ini pertama kali dibuat oleh George Buckton pada tahun 1857 melalui reaksi metilmerkuri iodida dengan kalium sianida.

Persamaan reaksinya:

2 CH3HgI + 2 KCN → Hg(CH3)2 + 2 KI + (CN)2 + Hg


Dalam laboratorium maupun industry, merkuri dimetil dapat diproduksi dengan beberapa cara.


Cara 1

Alkil merkuri diperoleh reaksi pereaksi Grignard (magnesium alkil halida) pada merkuri(II) klorida. Jadi, dimetil merkuri dapat diperoleh dengan cara mereaksikan magnesium metil klorida dengan merkuri(II) klorida.

Persamaan reaksinya :

2CH3MgCl + HgCl2 → (CH3) 2Hg + MgCl2


Reaksi di atas berlangsung melalui pembentukan merkuri metil klorida sebagai perantara.


Cara 2

Mereaksikan merkuri dengan metil iodida dengan adanya sinar matahari.

Persamaan reaksinya :

Hg + 2CH3I → (CH3)2Hg + I2


Cara 3

Mereaksikan amalgam natrium dengan metal halida.

Persamaan reaksinya:

Hg + 2 Na + 2 CH3I → Hg(CH3)2 + 2 NaI


Amalgam natrium, biasanya dinotasikan Na(Hg), adalah paduan dari merkuri dan sodium. Amalgamnatrium digunakan sebagai reagen sejak tahun 1862. 

Istilah amalgam digunakan untuk paduan, senyawa intermetalik , dan larutan (baik larutan padat maupun larutan cair) yang melibatkan merkuri sebagai komponen utama.

Amalgam natrium sering digunakan dalam reaksi sebagai agen pereduksi kuat, dengan sifat penanganan yang lebih baik dibandingkan natrium padat. Mereka kurang reaktif atau kurang berbahaya di air dan bahkan sering digunakan sebagai suspensi berair.


Cara 4

Alkilasi merkuri klorida dengan Metillithium.

Persamaan reaksinya:

HgCl2 + 2 LiCH3 → Hg(CH3)2 + 2 LiCl


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia

Mercury dimethyl, tidak seperti zinc dimethyl, cukup stabil pada suhu biasa, dan tidak terserang oleh udara atau air.

Merkuri dimetil mengalami reaksi penggantian tunggal dengan beberapa logam seperti logam alkali dan alkali tanah, seng, aluminium, timah, timbal, dan bismut yang membentuk dialkil yang sesuai. Reaksi tersebut merupakan jalur sintetik untuk membuat banyak senyawa organologam. 

Oleh sebab itu, reaksiantara merkuri dimetil dengan logam seng akan menghasilkan seng dimetil.

Persamaan reaksinya :

(CH3) 2Hg + Zn → (CH3) 2Zn + Hg


5. Toksisitas

Beberapa bahaya dari merkuri dimetil sebagai berikut.

- Merupakan zat kimia yang sangat beracun di di semua rute atau jalur paparan.

- dapat terakumulasi di otak dan darah manusia.

- Asupan hanya dalam jumlah kecil saja –kurang dari 0,1 mL–, sudah bisa menyebabkan kematian.

- dapat terserap atau masuk melalui kulit.

- merupakan neurotoksin terkuat yang pernah diketahui. Neurotoksin adalah racun yang dapat merusak jaringan saraf.


6. Kasus Keracunan

Toksisitas akut dari senyawa merkuri dimetil ditunjukkan oleh kematian ahli kimia logam berat Karen Wetterhahn pada tahun 1997. Beliau meninggal 10 bulan setelah paparan tunggal yang terjadi pada 14 Agustus 1996.

Pada saat itu, Karen sedang melakukan praktek. Tanpa sengaja ia menumpahkan beberapa tetes dimetilmerkuri di sarung tangan lateksnya.

Ternyata merkuri dimetil yang ditumpahkan tersebut mampu menembus sarung tangan yang dikenakan, sehingga mengenai permukaan kulit.

Merkuri dimetil yang telah mengenai kulit Karen, terserap ke dalam tubuh, lalu beredar ke seruh jaringan tubuh dan terakumulasi di otak. Sepuluh bulan kemudian Karen meninggal.

Studi kasus kematian Karen pada saat itulah yang menghasilkan penggunaan lemari asam dan peningkatan prosedur keselamatan untuk pakaian pelindung bahan kimia.




 

SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.

Wikipedia. Dimethylmercury. Diakses pada 13 April 2021.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *