Cerita Aneh : Putus Cinta dan Resep Membuat Es Batu

 

Rabu, 31 Maret 2021

Atom putus dengan kekasihnya, setelah 2 hari mereka berpacaran di media sosial. Meskipun hanya di media sosial, Atom sangat mencintai pacarnya itu. Senyawa, nama kekasihnya.

Kisah cinta mereka yang indah selama 2 hari, berhasil membuat Atom sangat galau.

Senyawa yang dia cintai sepenuh jantung telah pergi dengan 20 orang selingkuhannya. Ada yang mengatakan mereka pergi ke Antartika. Ada yang bilang mereka ke bulan. Ada pula yang mengatakan mereka bertamasya ke inti matahari. Entah mana yang benar, hanya mbak dukun yang tahu.

Menangis dan terus menangis menjadi sesuatu yang paling menarik untuk Atom lakukan.

Pagi menangis. Siang menangis. Sore menangis. Malam menangis. Tengah malam menangis. Dini hari pun Atom menangis.

Hari ini, tepat 1 bulan Atom menangisi kepergian buah hatinya. Tak ada yang tahu sampai kapan dia akan seperti itu. Mungkin masih beberapa bulan lagi, kata seorang yang sedang berdiri di atas bintang.

"Menangis karena cinta?" ucap seorang anak SD kelas 2 yang kebetulan mendengar raungan kesedihan Atom. "Benar-benar kekanakan. Dimana sih otaknya? Kok ga digunakan?" lanjutnya menggeleng.

Tisu 12 truk yang disiapkan untuk menghapus air matanya telah habis terpakai. Mungkin sebentar lagi truk yang ke-13 datang mengantar tisu.

*******

Elektron, Proton, dan Neutron, selalu setia menemani. Sebagai sahabat terbaiknya, meteka tak pernah ke mana-mana.

Air mata Atom yang tergenang di dalam rumah mereka sedot menggunakan mesin air. Tisu yang menggunung mereka bawa ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Secara bergantian mereka terus melakukan hal itu. Tak kenal lelah. Tak ada keluhan. Semuanya dilakukan dengan tulus.

Halaman rumah sudah digenangi oleh air mata Atom. Bahkan di beberapa titik telah hidup jutaan ikan hiu.

Setelah 5 bulan berlalu, Proton mendapatkan ide cara menghentikan tangisan pilu Atom.

"Bagaimana kalau kita telepon Presiden RI dan Presiden Amerika Serikat untuk membantu mendiamkan Atom?" tanya Proton.

"Ide briliant" ujar Neutron. "Bila perlu, kita juga menelpon Presiden Planet Merah untuk membantu kita" lanjutnya.

"ini nomor telepon Presiden RI, Presiden Amerika, dan Presiden Planet Merah" ujar Elektron sambil menunjukan secarik kertas. Di atas kertas itu telah tertera nomor telepon 3 orang pemimpin tersebut.

Kemampuan Elektron dalam mencari informasi di dunia maya dan dunia nyata memang patut diacungi jempol. Singkatnya dia paling jago dan paling pintar dalam empat serangkai itu. Bahkan dia mampu bobol situs milik NASA, FBI, CIA, dan Mosad, tanpa mereka sadari.

Bermodalkan nomor yang diperoleh Elektron, mereka mulai menelpon.

Proton telepon Presiden RI, Elektron telepon Presiden Planet Merah, dan Neutron telepon Presiden Amerika Serikat.

Setelah 2 jam berbincang dengan ke-3 orang Presiden itu, mereka masuk ke kamar yang ditempati Atom.

Ketika melihat ketiga sahabat baiknya masuk, Atom mulai meningkatkan volume tangisannya.

Beruntung ada Neutron yang berhasil memberi kode kepada Atom untuk mendengar pesan dari para Presiden.

Volume suara tangisan Atom mulai turun secara perlahan dan pada akhirnya hening. Meskipun tak terdengar tangisan lagi, namun suara tarikan ingus masih cukup lantang menggema.

Setelah terdiam beberapa saat, mereka mulai menyampaikan pesan dari 3 tiga orang Presiden itu.

Pesan dari Presiden RI disampaikan oleh Proton, pesan dari Presiden Planet Merah diceritakan oleh Elektron, sedangkan pesan dari Presiden Amerika Serikat diceritakan oleh Neutron. 

Terdapat banyak pesan dari para pemimpin dunia itu. Namun inti pesannya sama.

Intinya:

Untuk apa terus menggenggam sesuatu yang membuatmu terluka? Lepaskanlah. Bebaskan dirimu. Jangan menjadi orang bodoh yang membiarkan dirimu terluka. Jika dia ingin pergi, biarkan saja. Tak perlu menangis. Cukup katakan, selamat jalan yaaaa.

*******

Pesan-pesan berharga yang disampaikan oleh para Presiden melalui teman-temannya berhasil mengubah suasana hatinya.

Kini, raut wajah Atom telah berubah. Semangat hidupnya telah kembali. Wajahnya kelihatan lebih cerah dengan sedikit lekukan senyuman.

Selain inti pesannya yang sama, ketiga orang Presiden itu juga memberikan saran yang sama diakhir percakapan mereka.

Saran dari 3 orang Presiden tersebut adalah memberikan air es kepada Atom, agar stok air mata yang terkuras selama ini bisa terisi kembali.

Sebagai kejutan, maka pemberian air es harus dilakukan secara rahasia. Begitulah pesannya.

*******

Untuk menjalankan rencana pemberian air es kepada atom secara rahasia, maka Proton, Elektron, dan Neutron kembali ke dapur untuk merancang strategi kejutan.

Selain merancang strategi, mereka juga perlu membuat es batu terlebih dahulu, agar bisa digunakan untuk membuat air es.

"Siapa yang tahu membuat es batu?" tanya Neutron memandang kedua sahabatnya. "Aku tak tahu caranya" sambung Neutron.

Proton menggeleng lemah, bertanda tak tahu cara membuat es batu.

"Tenang. Jangan panik. Saya sudah membaca resep pembuatan es batu yang baik dan benar. Resep dari abang Sipri Balan ini dibagikan di group facebook Katong Pung Lucu-Lucu" ujar Elektron penuh semangat, sembari membuka facebook mencari postingan resep pembuatan es batu.

Proton dan Neutron ikutan menatap layar HP milik Elektron yang di scrol dengan kecepatan cahaya.

Layar HP itu kemudian berhenti tepat di sebuah foto. Foto seorang pria sedang memegang erat tangan seorang anak kecil. Keduanya berjalan menyusuri jalanan yang berbatu.

"Foto siapa sih?" tanya Proton ketika melihat foto itu.

"Foto sahabat saya bersama anaknya" jawab Elektron.


Saat Elektron hendak menscrol lagi layar HP-nya, tiba-tiba terdengar suara Neutron yang berdiri di sisi kanannya.

Tunggu" cegah Neutron cepat. "Aku ingin baca caption foto itu" lanjutnya.

Elektron membuka foto tersebut, lalu membaca captionnya secara bersama. Di sana tertulis:

"Di jalanan yang sepi itu, jari-jari mungil sang putri memegang tanganku. Tanpa keraguan dan ketakutan ia terus melangkah membelah kesunyian dan teriknya sang mentari. Di wajahnya yang polos terukir indah sebuah senyuman. Senyuman mematikan, namanya.

"Jangan takut bapa. Pandemi corona atau covid-19 ini pasti berlalu" kata sang putri lembut.

Mendengar suara sang putri, burung-burung pipit yang sedang bersenda gurau di atas sana langsung terdiam. Daun jati yang hendak jatuh ke bumi mendadak berhenti.

Semuanya diam membisu. Tak ada satu pun makluk hidup di bumi yang mengeluarkan suaranya.Bahkan bumi yang saat itu sedang berputar pada porosnya dengan kecepatan maksimal, langsung melambat.

Seluruh manusia di dunia landa kebingungan. Tak ada satu orang pun yang tahu mengapa hal ini bisa terjadi.

Dugaan sementara dari seluruh ilmuwan di dunia adalah karena terpukau dengan merdunya suara sang putri."

******* 

"Captionnya lebay sangat" ucap Proton.

"Aku suka kata-katanya" balas Neutron.

"Bagaimana sudah bisa lanjut mencari resep membuat es batu?" ujar Elektron tanpa menanggapi komentar kedua sahabatnya.

"Okey" jawab Proton dan Neutron bersamaan.

Setelah discrol beberapa kali akhirnya mereka menemukan apa yang dicari.

"Ini yang kita cari" ujar Elektron menunjukan resep pembuatan es batu kepada teman-temannya. 

Keduanya, Proton dan Neutron, mulai membaca dengan teliti semua kata yang ditulis di sana.

Selamat siang basodara semua...

Saya mau berbagi resep CARA MEMBUAT ES BATU.

Bahan yang dibutuhkan :

1. Air matang

2. Kantong plastik khusus es batu

3. Karet gelang

4. Kulkas

Caranya :

1. Masukkan air matang ke dalam kantong plastik es batu.

2. Ikat ujung kantong plastik pakai karet gelang.

3. Simpan ke dalam kulkas (posisi di freezer).

4. Tunggu 5 sampai 6 jam.

5. Es batu siap digunakan.

Senangnya bisa berbagi resep.

Sonde usah repot cari di Google lagi.

******

Setelah menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan, mereka mulai membuat es batu sesuai dengan langkah-langkah yang dijelaskan di atas.

Hanya dalam waktu singkat 7 plastik es batu telah terisi air matang dan siap dimasukan ke dalam freezer.

*******

6 jam pun berlalu. Es batu hasil kerja keras mereka telah siap digunakan untuk membuat air es.

Dengan cekatan Proton, Elektron, dan Neutron mulai bekerja. Proton menyiapkan air matang yang sudah dingin, Elektron mengecilkan ukuran es agar luas permukaannya lebih banyak, Neutron menyiapkan gelas.

*******

Proses dan hasil tak pernah saling menghianati. Sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh dengan sepenuh hati, hasilnya pasti memuaskan.

Hal itu terjadi saat ini. Air es hasil karya Proton, Elektron, dan Neutron, tampak menggiurkan.

Asap dingin yang mengalir keluar dari air es yang telah dituang ke dalam gelas, bagaikan sebuah lambaian manis agar segera mencicipinya.

Dengan senyum ceria, ketiganya membawa air es satu galon kepada Atom yang berada di kamarnya.

Proton memegang sebuah nampan berisi 4 buah gelas penuh air es.

Saat ini, tak ada lagi tangisan. Hanya ada tarikan ingus.

Ketika pintu terbuka, mata Atom 

terbelalak. Raut tak percaya dan kegirangan jelas terukir.

Dia tak menyangka sahabat-sahabatnya sangat perhatian dan telah membawa zat kimia yang paling dia butuhkan. Zat kimia anorganik yang sangat ia rindukan selama beberapa bulan ini.

Saking girangnya, Atom mulai salto belakang 5.000x dan salto samping 2.500x.

Setelah salto, ia berdiri, berjalan menuju ketiga sahabatnya, lalu ia memeluk sahabatnya satu persatu.

Air mata kebahagian memenuhi bola matanya.

"Maaffff... Ak..." ucap Atom terbata.

Ia tak bisa melanjutkan kata-katanya. Air mata kebahagian itu tumpah dan mulai mengalir dengan deras.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *