Barium nitrat (barium nitrate) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Ba(NO3)2 dan massa molekul relatif (Mr) 261,37.
Senyawa yang sering disebut sebagai nitrobarit ini, tersusun dari ion Ba2+ dan NO3–.
1. Manfaat atau Kegunaan
Beberapa manfaat dari barium nitrat sebagai berikut.
- untuk menghasilkan warna hijau pada suar, perangkat piroteknik.
- digunakan di lampu sinyal berwarna hijau.
-digunakan di peluru pelacak (tracer bullets).
2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika
Sifat fisika barium nitrat sebagai berikut.
- kristal kubik berwarna putih.
- massa jenis atau kepadatan (density) 3,24 g/mL.
- titik leleh atau meleleh pada suhu 590 °C.
- larut dalam air. Kelarutannya:
* 5 g/100 mL pada suhu 0 °C.
* 10,5 g/100 mL pada suhu 25 °C.
* 34,4 g/100 mL pada suhu 100 °C.
- tidak larut dalam alkohol.
3. Produksi atau Persiapan
Barium nitrat dapat dibuat dengan beberapa cara berikut.
Cara 1
Mereaksikan barium karbonat atau barium sulfida dengan asam nitrat.
Persamaan reaksinya:
BaCO3 + 2HNO3 → Ba(NO3)2 + CO2 + H2O
Larutan barium karbonat yang tersuspensi dalam asam nitrat, disaring agar produknya mengkristal.
Sebagai alternatif, barium karbonat dan asam nitrat ditambahkan ke dalam larutan jenuh barium nitrat. Produk yang diperoleh dapat dikristalisasi.
Cara 2
Menambahkan natrium nitrat ke dalam larutan jenuh barium klorida.
Dalam proses ini, barium nitrat akan mengendap dari larutan. Endapan tersebut kemudian disaring, dicuci, lalu dikeringkan.
4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia
a. Pemanasan
Pada suhu tinggi, barium nitrat terurai menjadi barium oksida, nitrogen dioksida, dan oksigen.
Persamaan reaksinya:
2Ba(NO3)2 → 2BaO + 4NO2 + O2
Dalam atmosfer oksida nitrat, dekomposisi termal barium nitrat menghasilkan barium nitrit (Ba(NO2)2).
b. Campuran dengan serbuk logam
Barium nitrat (Ba(NO3)2) adalah zat pengoksidasi dan bereaksi kuat dengan zat pereduksi biasa.
Bubuk padat barium nitrat, bila dicampur dengan serbuk halus logam, seperti logam aluminium atau seng, atau dikombinasikan dengan paduan, seperti paduan aluminium-magnesium, dapat menyala dan meledak saat terkena benturan.
5. Toksisitas
Barium nitrat menunjukkan toksisitas tinggi hingga sedang secara oral, subkutan (injeksi atau penyuntikan), dan rute lainnya. Dosis mematikan oral pada kelinci adalah 150 mg/kg dan LD50 oral pada tikus adalah 355 mg/kg.
SUMBER RUJUKAN
Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar