Barium hidroksida (barium hydroxide) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia Ba(OH)2.
Senyawa ini sering juga disebut sebagai:
- caustic baryta
- barium hydrate
1. Manfaat atau Kegunaan
Beberapa kegunaan barium hidroksida sebagai berikut.
- digunakan untuk memproduksi sabun barium yang merupakan aditif untuk pelumas suhu tinggi.
- untuk pemurnian minyak nabati.
- vulkanisasi karet sintetis.
- digunakan dalam cairan pengeboran.
- digunakan dalam penghambat korosi.
- sebagai bahan dalam komposisi penyegel.
- digunakan dalam stabilisator plastic.
- untuk melunakkan air.
2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika
Sifat fisika barium hidroksida sebagai berikut.
Barium Hidroksida Monohidrat (Ba(OH)2•H2O
- berbentuk bubuk putih.
- massa jenis atau kepadatan (density) 3,743 g/mL.
- sedikit larut dalam air.
- larut dalam asam mineral encer.
Barium Hidroksida Oktahidrat,(Ba(OH)2•8H2O
- kristal monoklinik tak bewarna
- massa jenis atau kepadatan (density) 2,18 g/mL pada suhu 16 °C.
- indeks bias 1,50;
- titik leleh atau meleleh pada suhu 78 °C.
- tekanan uap 227 torr.
- kehilangan tujuh molekul air kristal, ketika larutannya mendidih tanpa adanya CO2 di atmosfer, membentuk barium hidroksida monohidrat padat. Pemanasan lebih lanjut menghasilkan pelelehan Ba(OH)2 anhidrat pada suhu 407 °C.
- mudah larut dalam air. Kelarutannya:
* 3,76 g/ 100 mL pada suhu 20 °C
* 11,7 g/100 mL pada suhu 50 °C.
- larut dalam metanol
- sedikit larut dalam etanol
- tidak larut dalam aseton.
3. Produksi atau Persiapan
Barium hidroksida dibuat dengan cara melarutkan barium oksida dalam air panas. Setelah didinginkan akan terbentuk barium hidroksida oktahidrat (Ba(OH)2•8H2O).
Zat ini juga dibuat dengan cara pengendapan soda kaustik dari larutan barium sulfida berair.
Persamaan reaksinya:
BaS + 2NaOH → Ba(OH)2 + Na2S
4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia
a. Pemanasan
Barium hidroksida terurai menjadi barium oksida saat dipanaskan hingga 800 °C.
b. Reaksi dengan karbon dioksida
Reaksi dengan karbon dioksida menghasilkan barium karbonat.
c. Reaksi dengan asam
Larutan barium hidroksida berair, bersifat sangat basa. Oleh sebab itu, akan mengalami reaksi netralisasi dengan asam. Jadi, Ba(OH)2 akan membentuk barium sulfat dan barium fosfat ketika bereaksi dengan asam sulfat dan asam fosfat.
d. Reaksi dengan H2S
Reaksi dengan hidrogen sulfida menghasilkan barium sulfida.
5. Toksisitas
Barium hidroksida merupakan racun yang akut. Gejala toksik yang ditimbulkan senyawa kimia ini mirip dengan garam barium terlarut lainnya.
SUMBER RUJUKAN
Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar