Barium Azida | Manfaat, Pembuatan, Sifat Kimia, Sifat Fisika, Bahaya


Barium azida (barium azide) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia Ba(N3)2 atau BaN6 dengan massa molekul relatif (Mr) 221,37.

 

1. Manfaat atau Kegunaan

Beberapa kegunaan dari barium azida sebagai berikut.

- digunakan dalam bahan peledak.

- digunakan untuk membuat barium sulfat dan azida dari magnesium, natrium, kalium, litium, rubidium.

Persamaan reaksinya:

Ba(N3)2 + MgSO4 → MgN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + Na2SO4 → 2NaN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + K2SO4 → 2KN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + Li2SO4 → 2LiN3 + BaSO4

Ba(N3)2 + Rb2SO4 → 2RbN3 + BaSO4


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika


Sifat fisika dari barium azida sebagai berikut.

- kristal monoklinik tak berwarna (putih).

- tidak berbau.

- massa jenis atau kepadatan (density) 2,936 g/mL

- titik lebur 126 °C.

- titik didih 160 °C (320 °F; 433 K) (mulai terdekomposisi)

- mulai meledak pada suhu > 180 °C.

-  larut dalam air. Kelarutannya:

• 11.5 g/100 mL pada suhu 0 °C.

• 14,98 g/100 mL pada suhu 15,7 °C.

• 15,36 g/100 mL pada suhu 20 °C.

• 22,73 g/100 mL pada suhu 52.1 °C.

• 24,75 g/100 mL pada suhu 70 °C.

- sedikit larut dalam etanol. Kelarutannya 0.017 g/100 mL pada suhu 16 °C.

- tidak larut dalam aseton.

- tidak larut dalam eter.


3. Persiapan atau Produksi

Barium azida dapat dibuat dengan cara mereaksikan natrium azida dengan garam barium yang dapat larut. Larutannya kemudian dipekatkan untuk memungkinkan kristal dapat tumbuh. 

Dalam pembuatan ini harus berhati-hati, karena kristal barium azida akan meledak jika benar-benar kering, atau mengalami gesekan. Produk barium azida harus disimpan di tempat yang lembab dengan etanol.


4. Bahaya

Padatan kering barium azida sangat sensitif terhadap guncangan, benturan, dan gesekan. Zat ini akan terurai secara eksplosif saat dipanaskan hingga 275 °C. 

Kontak dengan asam dapat menghasilkan asam hidrazoat, yang merupakan suatu senyawa eksplosif. 

Kontak dengan timbal, perak, dan banyak logam lain dapat membentuk azida eksplosif dari logam tersebut. 

Kehadiran ion natrium, kalium, barium dan ion besi sebagai pengotor dapat meningkatkan sensitivitas barium azida. 

Barium azida juga merupakan senyawa yang beracun. Efek toksiknya mirip dengan efek garam barium terlarut lainnya.




SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *