Antimon Pentaklorida | Manfaat, Reaksi Kimia, Sifat Fisika, Pembuatan, Bahaya



Antimon pentaklorida (Antimony pentachloride) adalah senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia SbCl5 dan massa molekul relatif (Mr) 299,02.

Senyawa ini sering juga disebut sebagai antimon perklorida.


1. Manfaat atau Kegunaan

Antimon pentaklorida digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika

Sifat fisika antimon pentaklorida sebagai berikut.

- cairan berminyak tidak berwarna atau kuning.

- berasap di udara.

- titik beku atau membeku pada suhu 2,8 °C.

- titik didih atau mendidih pada suhu 140 °C (juga mengalami dekomposisi).

- massa jenis atau kepadatan (density) 2,336 g/mL pada suhu 20 °C.

- indeks bias 1,60

- terurai dalam air

- larut dalam asam klorida, kloroform, dan karbon tetraklorida.


3. Produksi atau Persiapan

Antimon pentaklorida dapat dibuat dengan beberapa cara berikut.


Cara 1 

Melewatkan gas klor ke dalam cairan antimon triklorida.

Persamaan reaksinya:

SbCl3 + Cl2 → SbCl5


Cara 2 

Mereaksikan unsur Sb dengan gas klorin berlebih.

Persamaan reaksinya:

2Sb + 5Cl2 → 2SbCl5


4. Reaksi Kimia atau Sifat Kimia

a. Reaksi dengan air

Antimon pentaklorida terhidrolisis menjadi antimon pentaoksida dan asam klorira.

Persamaan reaksinya:

2SbCl5 + 5H2O → Sb2O5 + 10HCl


Dengan kehadiran sejumlah air dingin atau dengan adanya kelembaban, maka akan terbentuk antimon pentaklorida monohidrat, SbCl5•H2O dan antimon pentaklorida tetrahidrat, SbCl5•4H2O. 


b. Reaksi dengan NaOH atau KOH

Ketika antimon pentaklorida ditambahkan ke dalam larutan encer soda kaustik (NaOH) atau kalium kaustik (KOH), maka akan terbentuk ion [Sb(OH)6]- dalam larutan. Garam NaSb(OH)6 atau garam KSb(OH)6 akan diperoleh sebagai kristal setelah dilakukan penguapan.


c. Reaksi dengan amonia

Antimon pentaklorida bereaksi dengan amonia membentuk dua jenis senyawa yaitu:

- triammine merah (SbCl5•3NH3) 

- tetraammine tak bewarna (SbCl5•4NH3).


d. Pemanasan

SbCl5 terdisosiasi pada pemanasan menjadi triklorida dan klorin. Proses disosiasi dimulai pada suhu sekitar 120 °C dan selesai pada suhu 300 °C.


e. Reaksi dengan H2S

SbCl5 bereaksi dengan H2S membentuk antimon(V) tioklorida.

Persamaan reaksinya:

SbCl5 + H2S → SbSCl3 + 2 HCl


f. Reaksi dengan CS2

SbCl5 mengalami reaksi yang kuat dengan karbon disulfida, menghasilkan karbontetraklorida, antimon triklorida, dan belerang.

Persamaan reaksinya:

2SbCl5 + CS2 → CCl4 + 2SbCl3 + 2S


g. Reaksi dengan Iodium

Antimon pentaklorida bereaksi dengan yodium membentuk iodine monoklorida, (ICl). Jika SbCl5 yang digunakan berlebih maka akan membentuk adisi, SbCl5•2ICl dan SbCl5•3ICl.


h. Reaksi dengan klorin trifluorida (ClF3)

Reaksi dengan klorin trifluorida (ClF3) menghasilkan antimon diklorotrifluorida (SbCl2F3).


5. Bahaya

Antimon pentaklorida bereaksi secara eksplosif dengan fosfonium iodida (PH4I) dan meledak ringan saat bereaksi dengan oksigen difluorida pada suhu 150 °C.

Cairan antimon pentaklorida bersifat korosif pada kulit. Paparan debu antimon pentaklorida dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan bagian atas.




SUMBER RUJUKAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.



Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *