|
|
Antimoni pentaflurida (antimony pentafluoride) adalah senyawa anorganik yang memiliki rumus kimia SbF5 dan massa molekul relatif (Mr) 216,74.
1. Manfaat atau Kegunaan
Beberapa kegunaan antimoni pentafluorida sebagai berikut.
- sebagai agen fluorinasi untuk fluorinasi senyawa organik.
2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika
Sifat fisika antimoni fluorida sebagai berikut.
- cairan berminyak tak berwarna.
- sangat kental
- hidroskopis.
- titik beku atau membeku pada suhu 8,3 °C.
- tirik didih atau mendidih pada suhu 149,5 °C.
- massa jenis atau kepadatan (density) 2,99 g/mL pada suhu 23 °C.
- larut dalam air (disertai dengan reaksi yang keras).
- larut dalam asam asetat glasial.
- larut dalam kalium fluorida.
3. Produksi atau Persiapan
Antimon pentafluorida dapat dibuat dengan beberapa cara berikut.
Cara 1
Mereaksikan antimon pentaklorida dengan hidrogen fluorida anhidrat.
Persamaan reaksinya:
SbCl5 + 5HF → SbF5 + 5HCl
Cara 2
Mereaksikan antimon trifluorida dan fluor.
Cara 3
Mereaksikan antimon pentaoksida dengan asam hidrofluorat encer dan uap air.
4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia
a. Reaksi dengan air
Antimon pentafluorida bereaksi dengan sejumlah air membentuk padatan antimon pentafluorida dihidrat (SbF5•2H2O). Reaksi hebat dapat terjadi jika kelebihan air.
b. Reaksi dengan alkali
Antimon pentafluorida dapat menghidrolisis secara perlahan larutan alkali membentuk anion kompleks heksakoordinasi, Sb(OH)6–.
c. Reaksi dengan iod
Antimon pentafluorida bergabung dengan yodium membentuk dua aduct yang berwarna gelap, yakni:
1. SbF5I pada suhu 80 °C: dan
2. Sb2F10I pada suhu antara 110 ° C-115 °C)
Kedua senyawa di atas mudah terurai dalam air.
d. Reaksi dengan nitrosil fluoride
Antimon pentafluorida bereaksi dengan nitrosyl fluoride (NOF) membentuk adduct yang stabil, NOSbF6.
e. Reaksi dengan belerang
Belerang dapat larut dalam antimoni pentafluorida membentuk larutan biru tua, yang berasal dari kristal antimon tiopentafluorida (SbSF5).
5. Bahaya
Cairan antimon pentafluorida bersifat korosif pada kulit. Uap dari senyawa kimia ini bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.
SUMBER RUJUKAN
Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar