Amonium Klorida (Ammonium Chloride) ǀ Manfaat, Sifat Fisika, Pembuatan, Reaksi Kimia

 

Amonium klorida (Ammonium Chloride) yaitu senyawa anorganik yang mempunyai rumus kimia NH4Cl dan massa molekul relatif (Mr) 53,49.

Struktur kristal amonium klorida sebagai berikut.


1. Manfaat atau Kegunaan Amonium Klorida

Manfaat amonium klorida, yakni sebagai berikut.

- sebagai pupuk (sekitar 90%)

- amonium klorida, dengan nama sal amoniak atau salmiak, digunakan sebagai zat aditif makanan dengan nomor E E510, bekerja sebagai nutrisi ragi dalam pembuatan roti dan sebagai pengasaman. Ini merupakan suplemen pakan untuk sapi dan bahan media nutrisi untuk ragi dan banyak mikroorganisme.

- sebagai pembersih logam dalam penyolderan

- pembuatan sel kering untuk baterai

- sebagai fluks dalam lapisan timah, galvanisasi atau solder

- dalam aplikasi farmasi sebagai ekspektoran diuretic atau diaphoretic

- sebagai standar analitik dalam analisis amonia

- digunakan dalam campuran pembekuan

- sebagai bubuk cuci

- digunakan dalam kapas berkilau

- digunakan dalam industry pewarnaan dan penyamakan


Pada abad ke-18, amonium klorida digunakan dalam kembang api. Tapi itu dulu. Saat ini, telah diganti dengan bahan kimia yang lebih aman dan kurang higroskopis. Tujuannya adalah untuk menyediakan donor klorin guna meningkatkan warna hijau dan biru dari ion tembaga dalam nyala api.

Cumi-cumi raksasa dan beberapa spesies cumi-cumi besar lainnya mempertahankan daya apung netral di air laut menggunakan larutan amonium klorida yang ditemukan di seluruh tubuh dan kurang padat daripada air laut. Hal ini tentu saja berbeda dengan metode pengapungan yang digunakan oleh kebanyakan ikan – sebagian besar ikan menggunakan kantung renang yang berisi gas.


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika Amonium Klorida

Sifat fisika amonium klorida sebagai berikut.

- kristal tak berwarna atau bubuk putih

- rasanya asin

- tidak berbau

- hidroskopis

- tidak meleleh tetapi menyublim pada pemanasan pada suhu 340 °C

- tekanan uap 48,75 torr pada suhu 250 °C dan 251,2 torr pada suhu 300 °C

- massa jenis (density) 1,53 g/cm3 pada suhu 25 °C

- indeks bias 1,64

- mudah larut dalam air

    kelarutannya:

. 244 g/L pada suhu −15 °C

. 294 g/L pada suhu 0 °C

. 383 g/L pada suhu 25 °C

. 454,4 g/L pada suhu 40 °C

. 740,8 g/L pada suhu 100 °C

- Penguraian atau pelarutannya akan menurunkan suhu larutan (larutan terasa dingin)

- sedikit larut dalam alkohol

* kelarutan dalam etanol: 6 g/L  pada suhu 19 °C

* Kelarutan dalam metanol:

. 32 g/L pada suhu 17 °C

. 33,5 g/L pada suhu 19 °C

. 35,4 g/L pada suhu 25 °C

- larut dalam amonia cair dan hidrazin (hydrazine)

- sedikit larut dalam aseton

- tidak larut dalam dietil eter, etil asetat


Amonium Klorida (Ammonium Chloride)


3. Pembuatan Amonium Klorida

Amonium klorida diperoleh sebagai hasil samping dalam proses Solvay pembuatan natrium karbonat.

Persamaan reaksinya :

NaCl + NH3 + CO2 + H2O NaHCO3 + NH4Cl


Endapan NaHCO3 dihasilkan disaring dari larutan. Setelah memisahkan NaHCO3, maka dilakukan kristalisasi untuk memperoleh NH4Cl, diikuti dengan pencucian dan pengeringan.


NH4Cl juga dibuat dengan cara memanaskan campuran larutan NaCl dengan amonium sulfat. Filtrat yang mengandung NH4Cl dipekatkan dan didinginkan. Dengan cara ini, maka NH4Cl akan mengkristal.

Persamaan reaksinya :

(NH4)2SO4 + 2NaCl Na2SO4 + 2 NH4Cl


Selain cara-cara di atas, ammonium klorida juga dapat dihasilkan secara langsung melalui reaksi netralisasi antara gas NH3 dengan gas HCl.

Persamaan reaksinya :

NH3(g) + HCl(g) NH4Cl(s)


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia Amonium Klorida

a. Pemanasan

Ketika disimpan dalam jangka waktu yang lama, maka amonium klorida akan kehilangan amonia dan menjadi lebih asam.

Amonium klorida terurai menjadi amonia dan HCl saat dipanaskan. Uap hasil sublimasi terdiri dari NH3 dan HCl dengan volume yang sama, dan tidak terdiri dari molekul NH4Cl.

Persamaan reaksinya :

NH4Cl NH3 + HCl


b. Reaksi dengan basa

Reaksi antara ammonium klorida dengan basa (alkali) akan membentuk NH3.

Persamaan reaksinya :

NH4Cl + NaOH NH3 + NaCl + H2O


c. Reaksi dengan karbonat 

Amonium klorida juga bereaksi dengan karbonat dari logam alkali pada suhu tinggi, menghasilkan amonia dan logam alkali klorida.

Persamaan reaksinya :

2NH4Cl + Na2CO3 2NaCl + CO2 + H2O + 2NH3


d. Reaksi dengan formaldehid

Amonium klorida bereaksi dengan formaldehida membentuk hexamethylenetetramine dan HCl.

Persamaan reaksinya :

NH4Cl + 6HCHO C6H12N4 + 4HCl + 6H2O


e. Reaksi dengan amida

Akan terjadi reaksi netralisasi bila NH4Cl bereaksi dengan amida, membentuk garam klorida dan amonia.

Persamaan reaksinya :

NH4Cl + KNH2 KCl + 2NH3


f. Reaksi dengan zirkonium klorida 

Pemanasan terhadap campuran amonium klorida dengan zirkonium klorida menghasilkan aduk tetraamin (tetraamine adduct).

Persamaan reaksinya :

4NH4Cl + ZrCl4 ZrCl4•4NH3 + 4HCl


SUMBER TULISAN

  • Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *