Aluminium Klorida (Aluminum Chloride) ǀ Manfaat, Sifat Fisika, Pembuatan, Reaksi Kimia, Bahaya

 

Aluminium klorida (aluminum chloride) adalah senyawa kimia anorganik yang memiliki rumus kimia AlCl3 dan massa molekul relatif (Mr) 133,31.

Aluminium klorida dapat ditemukan sebagai dimer Al2Cl6 dalam bentuk kristal heksagonal.

Jika suhu di atas 300 °C, maka senyawa ini akan mulai mengalami disosiasi menjadi monomer AlCl3. Ketika suhu mencapai  1.100 °C, maka sepenuhnya terdisosiasi menjadi AlCl3.

Struktur Lewis Aluminium klorida sebagai berikut.


1. Manfaat atau Kegunaan Aluminium Klorida

Aplikasi komersial aluminium klorida sangat yang luas.

Beberapa kegunaan dari aluminium klorida sebagai berikut.

- untuk produksi elektrolitik aluminium

- digunakan dalam berbagai reaksi organik, termasuk alkilasi Friedel-Crafts, polimerisasi, isomerisasi, hydrocracking, oksidasi, dekarboksilasi, dan dehidrogenasi. 


2. Sifat Fisik atau Sifat Fisika Aluminium Klorida

- Padatan kristal putih atau kuning muda (atau padatan amorf tergantung pada metode produksinya)

- aroma atau baunya seperti HCl

- hidroskopis

- titik leleh 190 °C pada tekanan 2,5 atm

- menyublim pada suhu 181,2 °C

- massa jenis (density) 2,44 g/cm3 pada suhu 25 °C

- terurai dalam air dan menghasilkan panas

- larut dalam HCl

- larut dalam banyak pelarut organik, termasuk etanol absolute (etanol dengan tingkat kemurnian tinggi), kloroform, karbon tetraklorida dan eter

- sedikit larut dalam benzena.


3. Pembuatan Aluminium Klorida

Dalam laboratorium, aluminum klorida anhidrat dapat dibuat dengan cara memanaskan campuran logam Al dan gas HCl kering pada suhu 150 °C. 

Produk aluminium klorida yang diperoleh akan menyublim dan mengendap di kondensor udara yang dingin. HCl yang tidak ikut bereaksi dapat dibuang keluar.

Cara lain pembuatan aluminium klorida yaitu klorinasi aluminium cair pada suhu antara 650 - 750 °C.

Persamaan reaksinya :

2Al + 3Cl2 2AlCl3


Serupa dengan cara di atas, aluminium klorida dapat dihasilkan dengan cara klorinasi alumina (bauksit atau tanah liat) pada suhu 800 °C dengan adanya zat pereduksi, seperti karbon atau CO.

Selain itu, dapat pula melakukan klorinasi terhadap bauksit pada suhu tinggi, dengan adanya reduktor organik terklorinasi seperti CCl4.


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia Aluminum Klorida

a. Reaksi dengan Kalsium dan Magnesium

Aluminium klorida dapat bereaksi dengan kalsium dan magnesium hidrida dalam tetrahidrofuran membentuk tetrahidro aluminat, Ca(AlH4)2.


b. Reaksi dengan hidrida logam alkali

Aluminium klorida bereaksi dengan hidrida logam alkali dalam eter membentuk aluminium hidrida.

Persamaan reaksinya :

AlCl3 + 3LiH AlH3 + 3LiCl


c. Reaksi hidrolisis

Dalam HCl dingin dan encer, Aluminium klorida dapat mengalami reaksi hidrolisis membentuk aluminium klorida heksahidrat, AlCl3⋅6H2O.


d. Reaksi dengan air

Aluminium klorida bereaksi hebat dengan air, menghasilkan aluminum hidroksida dan gas HCl.

AlCl3 + H2O Al(OH)3 + HCl(g)


5. Bahaya

Aluminium klorida merupakan zat kimia korotif.

Selain itu, penggunaannya harus berhati-hati karena reaksi Aluminium klorida dengan zat lain berlangsung eksotermik.

Reaksi eksotermik yang hebat dapat terjadi jika dicampur dengan air atau alkena.



SUMBER TULISAN

Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *