Cerita Aneh: Serangan Alien ke Bumi

Pada tahun -2015 juta tahun lalu (dibaca: minus 2015 juta tahun lalu), selain bumi, semua planet di jagat raya menjadi mati rasa karena kehilangan gaya gravitasi matahari. 

Akibatnya planet-planet yang telah kehilangan gravitasi matahari jatuh perlahan-lahan secara spiral menuju matahari. Hal ini tentu saja sangat berbahaya.

Demi tetap hidup, semua makluk hidup dari planet lain (disebut alien) berjalan dan berlari menyelamatkan diri ke bumi. Alien-alien tersebut ternyata memiliki teknologi dan persenjataan yang sangat canggih.

Kedatangan alien ke bumi, dapat mengancam semua kehidupan di bumi. Oleh sebab itu, manusia sebagai makluk yang paling pintar di bumi tidak bisa membiarkan hal ini terjadi.

Perang teknologi dan senjata antara manusia dengan alien tak bisa dihindari. Bumi yang saat itu berada di “era damai” beranjak menuju “era perang”. Dari “zaman batu akik” menuju ”zaman metal”.

Pintu nerakapun terbuka lebar. Tiket menuju neraka mulai diperbanyak demi mengantisipasi terjadinya ledakan pengunjung, mungkin juga penduduk.

Setelah tiba di bumi, para alien melumpuhkan kota Malaka; kemudian mereka mendirikan markas besar (MABES) sebagai pusat pertahanan di Bendung Benanain, Kabupaten Malaka.

Sarebak sebagai pemimpin alien memiliki gelar S4 (Selalu Senyum Setiap Saat). Saat membicarakan tentang penyerangan beliau menyatakan, 

berhati-hatilah saudara-saudaraku. Bumi saat ini dihuni oleh makluk aneh bernama manusia. Mereka memiliki teknologi dan persenjataan yang sangat hebat menyerupai milik kita”.

Mendengar ini Kakorus menjawab pemimpinnya, 

zaman bisa terus berubah, teknologi dan persenjataan bisa bertambah canggih tapi manusia akan tetap menjadi manusia. Lemah dan tak bisa diandalkan

jangan sombong Kakorus.. kau sedikitpun tidak tahu soal manusia. selemah apapun musuh kita, kita jangan meremehkan mereka” potong Sarebak

“Manusia mengenal kata menyerah, tapi mereka tak pernah menyerah. Demi orang-orang yang mereka cinta, manusia selalu menemukan alasan untuk bangkit kembali setelah terjatuh. Jika kau menunggu mereka untuk menyerah, maka kau akan menunggu mereka selamanya. Di Bumi ini mungkin hanya si cengeng yang tak bisa bangkit lagi setelah terjatuh ” lanjut sang pemimpin.

Pada saat yang sama, selain para tentara, semua manusia dari seluruh penjuru bumi panik. Satu per satu, satu per dua, mulai beranjak pergi meninggalkan kampung halaman, desa halaman, dan kota halaman mereka untuk mencari tempat yang aman.

Hanya seorang kakek bernama “Ama Katuas” yang tetap tenang di tempat, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ama Katuas belum terlalu tua dan tidak terlalu muda, mungkin masih remaja.

Dari atas pohon lontar miliknya Ama Katuas memandang pesawat-pesawat alien yang turun dari langit penuh kekaguman. Saking kagumnya, tanpa sadar, air matanya berling bagaikan sungai yang kering. Jumlah pesawat alien yang turun sangat banyak sehingga sambung menyambung menjadi satu bagaikan hujan di musim kemarau.

Sambil mengisap “lintingan tembakau Timor” alias “Tua Tahan” miliknya, ia berkata, 

terima kasih Tuhan, telah mengirim malaikat-malaikat-Mu untuk bertemu dan melindungi kami umat manusia”.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *