Ammonium Dikromat (Ammonium Dichromate) ǀ Sifat, Pembuatan, Reaksi, Kegunaan, Bahaya

Ammonium dikromat (Ammonium dichromate) yaitu senyawa yang memiliki rumus kimia (NH4)2Cr2O7. Senyawa yang disebut pula sebagai amonium bikromat (ammonium bichromate) ini memiliki massa molekul relatif (Mr) sebesar 252,10. 

Dalam senyawa (NH4)2Cr2O7, seperti pada semua kromat dan dikromat, kromium memiliki bilangan oksidasi +6, yang umumnya dikenal sebagai kromium heksavalen. Senyawa ini merupakan suatu garam yang terdiri dari ion amonium dan ion dikromat.

Struktur ion amonium dikromat sebagai berikut.


Amonium dikromat kadang-kadang dikenal sebagai Api Vesuvian (Vesuvian Fire), karena dulu sering digunakan untuk mendemonstrasikan terjadinya "gunung berapi (volcanoes)". Demonstrasi ini tidak dilakukan sekolah-sekolah karena sifat karsinogenik dari senyawa ini.


1. Sifat Fisik atau Fisika Amonium Dikromat

Kristal amonium dikromat

Sifat sifat dari ammonium dikromat sebagai berikut.

- Kristal monoklinik berwarna oranye kemerahan 

- tidak berbau

- hidroskopis

 - terurai pada suhu 180 °C (356 °F; 453 K)

- massa jenis (density) 2,115 g/cm3 pada suhu 25 °C

- tidak larut dalam aseton

- larut dalam alkohol

- mudah larut dalam air

    Kelarutannya:

  • 18.2 g/100ml (0 °C)
  • 35.6 g/100ml (20 °C)
  • 40 g/100ml (25 °C)
  • 156 g/100ml (100 °C)


2. Kegunaan atau Manfaat Amonium Dikromat

Dalam kehidupan sehari-hari ammonium dikromat digunakan dalam berbagai hal. Beberapa manfaat ammonium dikromat sebagai berikut.

- digunakan dalam kembang api 

- sebagai sumber nitrogen murni di laboratorium

- sebagai katalis

- sebagai mordan untuk pigmen pewarnaan

- digunakan dalam pembuatan alizarin, tawas krom, penyamakan kulit dan pemurnian minyak.


3. Pembuatan Amonium Dikromat

(NH4)2Cr2O7 dapat dibuat dengan cara mereaksikan gas amonia dengan asam kromat.

Persamaan reaksinya : 

2NH3 + 2CrO3 + H2O → (NH4)2Cr2O7


Selain itu, ammonium dikromat juga dapat diperoleh dengan cara mereaksikan amonium sulfat dengan natrium dikromat.

Persamaan reaksinya:

 (NH4)2SO4 + Na2Cr2O7 → (NH4)2Cr2O7 + Na2SO4


4. Sifat Kimia atau Reaksi Kimia Amonium Dikromat

Amonium dikromat, (NH4)2Cr2O7, terurai pada suhu 180 °C. Pada pemanasan lebih lanjut hingga 225 °C, ia mulai membengkak dan berdisosiasi secara eksotermis, melepaskan nitrogen dan uap air, meninggalkan residu kromium(III) oksida.

Persamaan reaksinya :

(NH4)2Cr2O7   → N2 + Cr2O3 + 4H2O


Sebagai garam asam, larutannya juga bersifat asam. pH untuk larutan (NH4)2Cr2O7   10% sebesar 3,45, sedangkan pH untuk larutan (NH4)2Cr2O7   1% sebesar 3,95. 

Ammonium dikromat juga mengalami reaksi dekomposisi ganda, membentuk dikromat logam.

Contoh :

(NH4)2Cr2O7  + Pb(NO3)2 → PbCr2O7 + 2NH4NO3


Sebagai agen pengoksidasi kuat,ammonium dikromat bereaksi kuat dengan hampir semua zat pereduksi. Semakin kuat zat pereduksi, semakin ganas reaksinya.

Senyawa amonium dikromat telah digunakan untuk meningkatkan oksidasi alkohol dan tiol. Amonium dikromat, dengan adanya Mg(HSO4)2 dan SiO2 basah dapat bertindak sebagai reagen yang sangat efisien untuk kopling oksidatif tiol dalam kondisi bebas pelarut. Kondisi ini memberikan hasil yang cukup baik.

Senyawa ammonium dikromat juga digunakan dalam oksidasi alkohol alifatik menjadi aldehida dan keton dalam ZrCl4 / SiO2 basah dalam kondisi bebas pelarut. Sama seperti di atas, rendemen hasil yang diperoleh cukup tinggi. 


5. Bahaya utama Amonium Dikromat

Amonium dikromat dapat mengiritasi kulit. Menghirup debu ammonium dikromat dapat menyebabkan iritasi paru, perforasi septum hidung, dan “luka krom”. Jika tertelan dapat menyebabkan ulserasi (ulceration). Ini juga merupakan garam yang mudah terbakar.

Beberapa bahaya utama dari ammonium dikromat yang perlu diwaspadai yakni sebagai berikut.

- sangat toksik

- mudah meledak

- pengoksidasi

- karsinogen

- mutagen

- berbahaya bagi lingkungan



SUMBER RUJUKAN

  • Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. ISBN 0-07-049439-8.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *