10 Hal Penting dalam Mengukur Volume Cairan di Laboratirum

 

Foto Buret (Image by Venita Oberholster from Pixabay)


Di dalam laboratorium terdapat berbagai macam larutan dengan konsentrasi tertentu. Peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur volume larutanpun bervariasi. Beberapa jenis peralatan yang dapat digunakan  untuk  mengukur  volume cairan, diantaranya pipet ukur, pipet volume, gelas ukur, buret dan lain-lain. 

Agar hasil percobaan valid yang menggunakan cairan (larutan), bisa dipertanggung jawabkan dengan baik, maka diperlukan beberapa teknik mengukur volume cairan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat mengukur volume cairan adalah sebagai berikut.

1)  Semua peralatan yang akan digunakan harus dipastikan dalam kondisi bersih dan kering.

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan sebelum menggunakan menggunakan peralatan dalam laboratorium adalah kebersihan alat-alat praktek. Semua  peralatan yang digunakan untuk mengukur volume cairan harus dalam  kondisi  bersih. Oleh karena itu, harus dilakukan pencucian terlebih dahulu sebelum digunakan. Di dalam mencuci yang terpenting adalah keterampilan memilih bahan pencuci, keterampilan mencuci, dan juga cara mengeringkan. Jika ketiga hal ini dilakukan dengan baik, maka bisa dipastikan bahwa peralatan yang akan digunakan telah bersih atau steril.

Untuk memahami jenis larutan-larutan yang dapat digunakan untuk mencuci peralatan laboratorium, saya menyarankan agar anda membaca artikel “Larutan-Larutan Yang Digunakan Untuk Mencuci Peralatan DalamLaboratorium”.

 

2)  Sebelum digunakan, pastikan bahwa alat dalam kondisi baik, terutama ujung atas dan bawah, serta skala penunjukannya terlihat jelas.

3)  Pilihlah alat pengukur volume cairan yang akan digunakan sesuai dengan tingkat ketelitian yang anda kehendaki. Di dalam laboratorium, biasanya tersedia pipet ukur berukuran 5 mL,  10 mL,  25 mL  dan   50 mL  dengan  skala  pembacaan  terkecil  0,1 mL,  0,05 mL  dan  0,01 mL.

4)  Jangan pernah menggunakan mulut untuk mengambil atau mengisap larutan, selalu gunakan pipet.

5)  Jangan sekali-kali menghisap larutan berbahaya dengan menggunakan mulut. Gunakanlah alat bantu untuk menghisap cairan seperti misalnya ball pump.

Gambar ball pump (Image by CristianoTavares from Pixabay)


6)  Pembacaan skala harus datar antara permukaan lengkung cairan (meniskus) dengan mata anda.

7)  Saat membaca skala usahakan larutan dalam keadaan diam (tidak bergerak atau tanpa goncangan). Untuk cairan yang mengembung, maka volume cairan dilihat dari ujung bagian atas kembungannya. Sedangkan cairan yang membentuk cekungan, maka volume cairan dilihat dari ujung bawah cekungannya.

8)  Pada saat membaca skala, pastikan tidak ada gelembung udara di dalam alat pengukur volume larutan. Jika ada, maka goncanglah secara perlahan agar gelembung udara di dalam alat bisa hilang.

9)  Saat mengeluarkan cairan pada alat ukur jangan dilakukan dengan cara ditiup, biarkan cairan mengalir keluar dengan sendirinya.

10) Bila melakukan pengukuran volume cairan dengan menggunakan buret maka harus dipastikan buret tidak bocor dan skala penunjukan buret terlihat jelas, serta satuan skala pembacaan  (0,1 mL,  0,05 mL  atau  0,01 mL) sesuai ketelitian yang anda harapkan.

Gambar Teknik mengukur volume cairan dengan ball pump dan pipet volume

 

 

SUMBER RUJUKAN

Buku Paket Keahlian Kimia Analisis, Teknik Dasar Pekerjaan Laboratoriu Kimia Kelas X Semester 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *