PENDAHULUAN
Titanium merupakan
unsur kimia yang memiliki nomor atom 22 dan lambang unsur Pt. dalam tabel periodik unsur, titanium terletak pada golongan 4 atau
IVB dan periode 4.
Paduan dari
unsur titanium memiliki aplikasi industri yang sangat luas. Hal ini disebabkan,
unsur Titanium mampu membentuk paduan dengan sebagaian besar logam termasuk
besi, aluminium, mangan, dan molibdenum. Beberapa keunggulan paduan unsur
titanium adalah memiliki kekuatan tarik tinggi, ringan, dan dapat tahan
terhadap suhu ekstrem. Karena sifat inilah paduan titanium dapat diaplikasikan
di pesawat terbang, mesin jet, dan rudal atau misil,serta berbagai wahana
antariksa.
Selain kuat
dan ringan, titanium juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap korosi air
laut, sehingga digunakan untuk melindungi bagian-bagian kapal yang sering terkena
air garam. Diperkirakan unsur titanium hanya akan mengalami korosi setebal
selembar kertas setelah 4.000 tahun terendam dalam air laut.
Selain itu,
titanium digunakan untuk menggabungkan dan menghilangkan jejak oksigen dan
nitrogen dari lampu pijar. Selain unsur murni, senyawa titanium, terutama titanium
dioksida dan titanium tetraklorida, memiliki banyak kegunaan. Kegunaan senyawa
dari unsur Titanium dibahas pada topik senyawa-senyawa titanium.
Titanium
ditemukan pada 1790 oleh ahli kimia Inggris William Gregor. Lima tahun kemudian,
yakni pada tahun 1795, Klaproth mengkonfirmasi temuan Gregor. Setelah melakukan
penelitian (penyelidikan) secara mendalam, Klaproth menamakan unsur kimia
temuan Gregor itu sebagai Titanium. Nama ini diambil dari kata titan, dalam
mitologi Yunani. Titans artinya dewa-dewa Bumi.
Walaupun
sudah lama ditemukan, namun logam tersebut belum terisolasi dalam bentuk murni.
Logam Titanium dalam bentuk murni pertama kali disiapkan pada tahun 1910, oleh
ahli metalurgi Matthew Hunter dari Schenectady, New York. Hunter menyiapkan
logam murni titanium dengan cara mereduksi titanium tetraklorida menggunakan
natrium.
ISOTOP DAN ALOTROP
Secara alami
terdapat 5 isotop titanium yakni 46Ti
sampai 50Ti. Jumlah isotop terbanyak di
alam adalah 48Ti dengan kelimpahan 73,8%.
Terdapat dua
bentuk alotropi titanium yaitu bentuk alfa dan bentuk beta. Bentuk alfa
memiliki struktur kristal heksagonal dan stabil hingga suhu 882 °C. Pada suhu di
atas 882 °C bentul alfa mulai berubah secara perlahan menjadi bentuk beta. Bentuk
beta memiliki struktur kristal kubik berpusat badan.
Meskipun jumlah
elektron valensi dan berada pada golongan yang sama dengan unsur zirconium dalam tabel periodik unsur,
keduanya memiliki banyak perbedaan sifat kimia dan fisika yang sangat mencolok.
KELIMPAHAN
Kelimpahan titanium di kerak bumi adalah 0,565%. Titanium juga telah terdeteksi
pada bebatuan di bulan dan meteorit. Titanium oksida telah terdeteksi dalam
spektrum bintang tipe-M dan ruang antarbintang. Titanium juga dapat ditemukan
pada tanaman, hewan, telur, dan susu.
Di alam titanium ditemukan dalam beberapa mineral. Beberapa mineral
titanium disajikan pada tabel di bawah ini. Selain itu, Titanium juga ditemukan
dalam sejumlah bijih besi.
Nama Mineral
|
Rumus Mineral |
Gambar |
Rutile |
TiO2 |
|
Ilmenite |
FeTiO3 |
|
Geikielite |
MgTiO3 |
|
Perovskite |
CaTiO3 |
|
Titanite atau Sphene |
CaTiSiO4 (O, OH, F) |
TAMBANG
Unsur titanium sulit diproduksi karena kecenderungan untuk bereaksi
dengan oksigen, nitrogen, dan kelembaban pada suhu tinggi. Secara komersial,
unsur Titanium dengan kemurnian paling tinggi dapat diproduksi melalui proses Kroll, dengan bahan dasar
titanium tetraklorida.
Dalam proses Kroll, titanium
tetraklorida direduksi menggunakan magnesium dalam bejana baja ringan pada suhu
sekitar 800 °C. Proses reduksi ini berlangsung dalam atmosfer gas helium atau gas
argon yang bersifat inert (lembam).
Reaksi bersih yang terjadi dalam proses
Kroll dapat ditulis sebagai berikut:
TiCl4 + 2Mg → Ti + 2MgCl2
Reaksi di atas sangat eksotermik sehingga melepaskan sejumlah besar
panas. Hal ini sangat menguntungkan, karena menyediakan panas yang dibutuhkan
untuk mempertahankan suhu tinggi yang diperlukan untuk reaksi. Logam natrium
dapat digunakan sebagai pengganti magnesium dalam mengurangi titanium
tetraklorida secara termal.
Logam titanium juga dapat diproduksi dengan menggunakan metode
elektrolitik, terhadapa campuran campuran titanium tetraklorida dan klorida
unsur-unsur alkali tanah.
Selain itu, titanium murni dapat dibuat dari elektrolisis titanium
dioksida dalam rendaman logam kalsium, magnesium, atau logam alkali. Garam
logam alkali atau logam alkali lainnya dapat disubstitusi dengan halida dalam
rendaman ini.
Logam titanium dengan kemurnian tinggi, dapat dibuat dalam jumlah kecil
dengan cara dekomposisi uap titanium tetraiodida (TiI4) murni, pada
kawat panas di bawah tekanan rendah. Metode pembuatan titanium ini disebut
sebagai metode Van Arkel-de Boer.
SUMBER RUJUKAN
- Pradyot
Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of
Inorganic Chemicals. McGraw-Hill.
- Wikipedia.
Titanium. (en.wikipedia.org/wiki/Titanium) diakses pada Jumat, 18 September
2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar