WARNING! Artikel-artikel
yang berkaitan dengan senyawa kompleks atau senyawa koordinasi: 1. Sintesis Senyawa-Senyawa Kompleks Dari Logam Alkali Serta
Implikasinya Pada Pengajaran Senyawa Kompleks Di Sekolah Menengah Atas 2. 3 Hal Penting yang Berkaitan dengan Senyawa Kompleks atau Senyawa
Koordinasi 3. Senyawa Kompleks Dan Tata Nama Senyawa Kompleks
Mohon maaf, karena
saya tidak mengaktifkan link pada judul artikelnya. Jika teman-teman tertarik
ingin membacanya, silahkan copy judul artikel, lalu masukan pada kotak "PENCARIAN"
yang ada di blog ini. |
Gambar Senyawa kompleks Prussian blue yang digunakan sebagai obat untuk
mengobati keracunan thallium atau keracunan unsur cesium yang radioaktif
SENYAWA KOMPLEKS
Secara umum,
senyawa yang terbentuk melalui ikatan kovalen koordinasi dianggap sebagai
senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Lebih khusus lagi senyawa koordinasi
adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan pembentukan ikatan kovalen
koordinasi antara ion logam atau logam dengan ion nonlogam.
Kini senyawa-senyawa koordinasi
yang dihasilkan dengan melibatkan pembentukan ikatan kovalen koordinasi lebih
sering disebut sebagai senyawa kompleks.
Beberapa jenis senyawa kompleks,
yaitu:
1. Senyawa kompleks
netral. Misalnya [Ni(CO)4].
2. Senyawa kompleks
ionik. Senyawa kompleks ionik terdiri atas ion positif (kation) dan ion negatif
(anion), misalnya [Ag(NH3)2].
Dalam senyawa kompleks ionik,
salah satu dari ion tersebut atau keduanya dapat merupakan ion kompleks. 3
jenis senyawa kompleks ionik yaitu sebagai berikut:
a. Senyawa kompleks
ionik dengan kation sebagai ion kompleks.
b. Senyawa kompleks
ionik dengan anion sebagai ion kompleks.
c. Senyawa kompleks
ionik dengan kation dan anion sebagai ion kompleks.
Berikut adalah beberapa senyawa
kompleks ionik.
s.k.i kation sebagai ion kompleks |
s.k.i anion sebagai ion kompleks |
s.k.i kation dan anion sebagai ion
kompleks |
[Ag(NH3)2]Cl [Co(NH3)6](NO3)3 |
K3[Fe(CN)6] K2[PtCl4] |
[Co(NH3)6]
[Cr(Cn)] [Pt(NH3)4]
[PtCl4] |
Keterangan: s.k.i = senyawa kompleks ionik
ATOM PUSAT, LIGAN, DAN ATOM DONOR
Pada
pembentukan senyawa kompleks netral atau senyawa kompleks ionik, atom logam dan
ion logam disebut sebagai atom pusat,
sedangkan atom yang mendonorkan elektronnya ke atom pusat disebit atom donor. Atom donor dapat berupa
suatu ion atau molekul netral. Ion atau molekul netral yang memiliki atom-atom
donor yang dikoordinasikan pada atom pusat disebut ligan.
Pembentukan
senyawa kompleks selalu ada molekul-molekul atau ion-ion yang mendonorkan
elektronnya pada atom logam atau ionlogam. Elektron yang didonorkan biasanya
berupa pasangan elektron (elektron pair)
dari atom donor. Dari penjelasan-penjelasan tersebut atom donor yang terdapat
pada ligan mempunyai ciri sebagai berikut.
1) Atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Misalnya NH3,
H2O, CO, CN‾, NO2‾ dan Cl‾. Ligan-ligan ini merupakan
basa Lewis yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebasnya pada atom pusat
yang berlaku sebagai asam Lewis.
Gambar Struktur beberapa ligan yang memiliki pasangan elektron bebas
2) Atom yang memiliki
elektron tak berpasangan. Misalnya C5H5 (siklopentadienil
= Cp), C2H5 (alil) dan NO (nitrosil).
Gambar Struktur ligan atom yang memiliki elektron tak berpasangan
3) Atom yang terikat melalui ikatan phi (π) atau ikatan rangkap.
Misalnya C2H2 (asetilena), C2H4
(etilena) dan C6H6 (benzena), struktur ketiga ligan
berturut-turut dapat dilihat pada Gambar.
Ligan yang memiliki ikatan phi
(π) dan elektron tidak berpasangan merupakan donor elektron ganjil. Ligan alil
mendonorkan 3 elektron.
PENGELOMPOKAN LIGAN
Berdasarkan
muatannya, ligan dibagi menjadi tiga golongan, yaitu ligan netral, ligan
bermuatan negatif, dan ligan bermuatan positif. Pada umumnya, ligan yang
terdapat pada senyawa kompleks adalah ligan netral dan ligan negatif.
Berdasarkan banyaknya atom donor
yang dimiliki ligan, ligan dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yakni
sebagai berikut.
1) Ligan monodentat
Ligan yang
memiliki satu atom donor, contohnya NH3, H2O, CO dan Cl‾.
Ligan monodentat yang atom donornya memiliki satu PEB biasanya hanya dapat
membentuk sebuah ikatan kovalen koordinasi.
2) Ligan bidentat
Ligan yang memiliki dua atom
donor, contohnya misalnya ion oksalat (COO‾COO‾) dan 1,2-diaminoetana
(etilenadiamina) (NH2CH2CH2NH2).
Awalan mono,
di, dan tri menyatakan banyaknya atom donor yang terdapat pada ligan dan kata
dentat berasal dari bahasa Latin dentatus
yang berarti gigi.
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS
Tatanama senyawa kompleks
terbagai menjadi dua jenis yakni tatanama sistematik dan tatanama umum.
a. Tata Nama Umum
Tata nama umum
kini jarang bahkan tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkan tata nama dengan
cara ini hanya didasarkan atas nama penemu atau warna yang dimiliki senyawa
koordinasi.
Berikut adalah beberapa contoh senyawa koordinasi yang penamaannya
didasarkan atas nama penemunya.
- Garam Vauquelin : [Pd(NH3)4]
[PdCl4]
- Garam Magnus : [Pt(NH3)4]
[PtCl4]
- Senyawa Gmelin : [Co(NH3)6]2(C2O4)3
- Garam Zeise : K[PtCl3(C2H4)].H2O
Sedangkan nama senyawa koordinasi yang didasarkan atas warna yang
dimiliki adalah sebagai berikut.
- Biru prusia (prusian blue) : KFe[Fe(CN)6].H2O
- Kompleks luteo (kuning) : [Co(NH3)5Cl]Cl2
- Kompleks praseo (hijau) : [Co(NH3)4Cl2]
Alasan-alasan nama umum jarang
digunakan atau tidak digunakan lagi yaitu:
1) Banyak senyawa
kompleks yang berbeda namun disintesis oleh orang yang sama.
2) Banyak senyawa
kompleks yang berbeda namun memiliki warna yang sama.
b. Tata Nama Sistematik
Tata nama sistematik
dibagi menjadi dua cara yakni:
1) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan yang ada serta
nama atom pusat beserta tingkat oksidasinya. Bilangan oksidasinya ditulis di
dalam tanda kurung menggunakan angka Romawi. Anggka Romawi yang diberikan
disebut Angka Stock.
2) Tata nama yang didasarkan atas nama dan jumlah ligan, nama atom pusat
serta muatan dari kompleks yang ada. Angka arab yang digunakan dapat berupa
tanda positif atau negatif yang menunjukan muatan ion kompleks, angka Arab ini
disebut angka Ewens-Bassett.
Sebelum kita membahas mengenai
tata nama berbagai jenis senyawa kompleks, pertama-tama kita bahas terlebih
dahulu tata nama ligan, urutan penyebutan, dan penulisan ligan.
1. Tata nama Ligan
a. Tata nama Ligan netral
Tata nama ligan netral adalah
seperti nama senyawanya, kecuali untuk beberapa ligan seperti yang tertera pada
Tabel.
Ligan |
Nama senyawa |
Nama ligan |
MeCN |
Asetonitril |
Asetonitril |
en |
Etilenadiamina
atau 1,2-diaminoetana |
Etilenadiamina |
py |
Piridina |
Piridina |
AsPh3 |
trifenillarsina |
trifenillarsina |
phen |
1,10-fenantrolina
atau o-fenantrolina |
1,10-fenantrolina |
Perkecualian |
|
|
H2O |
Air |
Aqua |
NH3 |
Amonia |
Amina
atau azana |
H2S |
Hidrogen
sulfida |
Sulfan |
H2Te |
Hidrogen
telurida |
Telan |
CO |
Karbon
monooksida |
Karbonil |
CS |
Karbon
monosulfida |
Tiokarbonil |
NO |
Nitrogen
monooksida |
Nitrosil |
NO2 |
Nitrogen
monooksida |
Nitril |
NS |
Nitrogen
monosulfida |
Tionitrosil |
SO |
Nitrogen
monoksida |
Sulfinil
atau tionil |
SO2 |
Belerang
dioksida |
Sulfonil
atau sulfulir |
b. Tata nama Ligan bermuatan negatif
Ligan bermuatan negatif
dapat berupa:
- Ion sisa asam. Ion sisa asam namanya dapat
berakhiran –da, -it atau –at, misalnya
klorida (Cl‾), nitrit (NO2‾), dan nitrat (NO3‾).
- Ion bukan sisa asam. Ion bukan sisa asam
namanya biasanya berakhiran –da,
misalnya nitrida (N3‾) dan ozonida.
Ketika menjadi ligan, baik ion
sisa asam maupun ion bukan sisa asam yang berakhiran –da, diganti dengan akhiran –do,
kecuali untuk beberapa ligan yang tertera pada Tabel di bawah ini.
Rumus Kimia |
Nama Ion |
Nama Ligan |
NH2 |
Amida |
Amido |
NH2‾ |
Imida |
Imido |
N3‾ |
Nitrida |
Nitrido |
N3‾ |
Azida |
Azido |
S2‾ |
Sulfida |
Sulfido |
O3‾ |
Ozonida |
Ozonido |
Perkecualian |
||
F‾ |
Fluorida |
Fluoro |
Cl‾ |
Klorida |
Kloro |
Br‾ |
Bromida |
Bromo |
I‾ |
Iodida |
Iodo |
O2‾ |
Oksida |
Okso
atau oksido |
O22‾ |
Peroksida |
Perokso |
Te2‾ |
Telurida |
Telurokso
atau telurido |
S2‾ |
Sulfida |
Tio,
tiokso atau sulfido |
H‾ |
Hidrida |
Hidro
atau hidrido |
SH‾ |
Hidrogen
sulfida |
Merkapto
atau sulfanido |
RO‾ |
Alkoksida |
Alkoksi |
C6H5O‾ |
Fenoksida |
Fenoksi |
CN‾ |
Sianida |
Siano |
Sedangkan untuk ion sisa asam yang berakhiran –it atau –at jika sebagai
ligan akhirannya ditambah dengan akhiran –o,
seperti yang tertera pada Tabel di bawah ini.
Rumus Kimia |
Nama Ion |
Nama Ligan |
ONO‾ |
Nitrit |
Nitrito |
NO2‾ |
Nitrit |
Nitro |
ONO2‾ |
Nitrat |
Nitrato |
OSO22‾ |
Sulfit |
Sulfito |
OSO32‾ |
Sulfat |
Sulfato |
OCN‾ |
Sianat |
Sianato |
SCN‾ |
Tiosianat |
Tiosianato |
CO32‾ |
Kabonat |
Karbonato |
b. Tata nama Ligan bermuatan positif
Ligan bermuatan positif sangat
jarang dijumpai pada senyawa kompleks. Oleh sebab itu, tidak dibahas pada
bagian ini. Salah satu ligan yang bermuatan positif adalah H2N-CH2-NH3+.
2. Urutan Penulisan Atom Donor Ligan
Dalam menulis ligan pada senyawa
koordinasi, biasanya atom donor selalu ditulis di depan, kecuali H2O,
H2S dan H2Te.
Misalnya untuk ion nitrit (NO2‾),
jika N bertindak sebagai atom donor maka penulisan ligannya adalah NO2‾
sedangkan apabila O yang bertindak sebagai atom donor maka penulisan ligannya
adalah ONO‾.
3. Urutan Penyebutan Ligan
1. Apabila di dalam senyawa kompleks
terdapat lebih dari satu ligan maka urutan penyebutan ligan adalah secara
alfabetis tanpa memperhatikan jumlah dan muatan ligan yang ada. Pada aturan
lama ligan yang disebut terlebih dahulu adalah ligan yang bermuatan negatif
secara alfabet kemudian diikuti dengan ligan netral yang disebut secara alfabet
pula.
2. Urutan penyebutan ligan adalah
urutan berdasarkan alfabet pada nama ligan yang telah di Indonesia-kan.
Misalnya alfabet awal untuk Cl‾ adalah k meskipun dalam bahasa inggris nama
chloro dengan alfabet awal c. Sebagai contoh nama untuk senyawa kompleks
[Co(en)2Cl2]+ adalah
Ion bis
(etilenadiamina)diklorokobalt(III) (benar)
Diklorobis
(etilenadiamina)kobalt(III) (salah)
3. Jumlah ligan yang ada dapat dinayatakan dengan awalan di, tri, tetra,
dan seterusnya. Tetapi apabila awalan-awalan tersebut telah digunakan untuk
menyebut jumlah substituen yang ada pada ligan, maka jumlah ligan yang ada
dinyatakan dengan awalan bis, tris, tetrakis, dan seterusnya. Misalnya di dalam
suatu senyawa kompleks terdapat dua ligan PPh3 maka disebut dengan
bis(trifenilfosfina) bukan di(trifenilfosfina).
4. Ligan-ligan yang terdiri dari dua atom atau
lebih ditulis dalam tanda kurung.
4. Tata Nama Senyawa Kompleks Netral
1) Nama senyawa
kompleks netral ditulis dalam satu kata.
2) Menulis atau
menyebut nama dan jumlah ligan
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat serta bilangan oksidasi dari
atom pusatyang ditulis dengan anggka Romawi. Dan bilangan oksidasi atom pusat
yang harganya nol tidak perlu dituliskan.
Contoh:
[Co(NH3)3(NO2)3] : triaminatrinotrokobaltt(III)
[Ni(CO)4] :
tetrakarbonilnikel
[Fe(CO)5] :
pentakarbonilbesi
[Fe(CO)2(NO)2] :
dikarbonildinitrosilbesi
[Co(CO)3(NO)] : trikarbonilnitrosilkobalt
Keterangan:
triaminatrinotrokobaltt(III) merupakan senyawa kompleks
dengan biloks = 0, selain itu merupakan kompleks dengan biloks 1.
5. Tata Nama Senyawa Kompleks Ionik
a. Tata nama senyawa kompleks ionik, kation sebagai
ion kompleks
Senyawa kompleks ionik kation
sebagai ion kompleks penamaannya adalah sebagai berikut:
1) Diawali dengan
menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau
menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau
menyebut nama atom pusat diikuti bilangan oksidasi yang ditulis dalam anggka
Romawi.
Selain cara di atas penamaan
dapat dilakukan dengan cara berikut:
1) Diawali dengan
menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau
menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau
menyebut nama serta muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan anggka Arab.
Contoh:
Kompleks |
Spesi yang ada |
Nama |
[Cu(NH3)4]2+ |
Cu2+ dan
4NH3 |
ion
tetraaminatembaga(II), atau Ion tetraaminatembaga(2+) |
[Co(NH3)4Cl2]+ |
Co3+,
4NH3, dan 2Cl‾ |
ion
tetraaminadiklorokobalt(II) atau ion tetraaminadiklorokobalt(1+) |
[Pt(NH3)4]2+ |
Pt2+,
dan 4NH3 |
ion tetraaminaplatina(II)
atau iontetraaminaplatina(2+) |
[Ru(NH3)5(NO2)]+ |
Ru2+,
5NH3, dan NO2‾ |
ion
pentaaminanitrorutenium(II) atau ion pentaaminanitrorutenium(1+) |
b. Tata nama senyawa kompleks ionik, anion sebagai ion
kompleks
Senyawa kompleks ionik anion
sebagai ion kompleks penamaannya adalah sebagai berikut.
1) Diawali dengan
menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau
menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan
akhiran –um atau –ium diganti –at kemudian
diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka Romawi.
Selain cara di atas penamaan
dapat dilakukan dengan cara berikut
1) Diawali dengan
menulis atau menyebut kata ion
2) Menulis atau
menyebut nama dan jumlah ligan yang dimiliki
3) Menulis atau menyebut nama atom pusat dalam bahasa latin dengan
akhiran –um atau –ium diganti –at kemudian
diikuti muatan dari ion kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh:
Kompleks |
Spesi yang ada |
Nama |
[PtCl4]2‾ |
Pt2+ dan
4Cl‾ |
Ion tetrakloroplatinat(I)
atau ion tetrakloroplatinat(2-) |
[Ni(CN)4]2‾ |
Ni2+ dan
4CN‾ |
Ion
tetrasianonikelat(II) atau ion tetrasianonikelat(2-) |
[Co(CN)6]3‾ |
Co3+ dan
6CN‾ |
Ion
heksasianokobaltat(III) atau ion heksasianokobaltat(3-) |
[CrF6]3‾ |
Cr3+ dan
6F‾ |
Ion heksafluorokromat(III)
atau ion heksasianofluorokromat(3-) |
[MgBr4]2‾ |
Mg2+ dan
4Br‾ |
Ion
tetrabromomagnesat(II) atau Ion tetrabromomagnesat(2-) |
c. Tata nama senyawa kompleks ionik, kation dan anion
sebagai ion kompleks
Senyawa kompleks ionik kation dan
anion sebagai ion kompleks penamaannya adalah:
menulis atau menyebut nama dan jumlah kation terlebih dahulu; kemudian
nama anion; diikuti bilangan oksidasi atom pusat yang ditulis dalam anggka
Romawi
atau
menulis atau menyebut nama dan jumlah kation terlebih dahulu; kemudian
nama anion; diikuti muatan ion kompleks yang ditulis dengan angka Arab.
Contoh:
K3[Fe(CN)6]3‾ |
: |
Kalium heksasianoferat(III) atau
kalium heksasianoferat(3-) |
K4[Fe(CN)6] |
: |
Kalium heksasianoferat(II) atau
kalium heksasianoferat(4-) |
[CoN3(NH3)5]SO4 |
: |
Pentaaminaazidokobalt(III) sulfat
atau Pentaaminaazidokobalt(2+) sulfat |
[Cu(NH3)4]SO4 |
: |
Pentaaminatembaga(II) sulfat atau
Pentaaminatembaga(2+) sulfat |
[Cu(NH3)4]
[PtCl4] |
: |
Tetraaminatembaga(II)
tetrakloroplatinat(II) atau tetraamina tembaga(2+) tetrakloroplatinat(2-) |
[Co(NH3)6]
[Cr(CN)6] |
: |
Heksaaminakobalt(III)
heksasianokromat(III) atau heksasianokobalt(3+) heksasianokromat(3-) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar