WARNING! Artikel-artikel
yang berkaitan dengan emas (gold): 1. Emas: 28 Fakta Menyilaukan Mata Tentang Emas 2. Perbedaan Emas Putih (Emas) dengan Emas Putih (Platina) 3. Pemakaian Senyawa Emas: Obat Radang Sendi dan Covid-19 4. Senyawa-Senyawa
Dari Unsur Emas 5. Sifat Fisika dan
Sifat Kimia (Reaksi Kimia) Unsur Emas 6. Bakteri
Cupriavidus metalliduran : Bakteri yang dapat Mengubah Racun Menjadi Emas
Murni 24K 7. Kegunaan Emas:
Gelas Cranberry atau Gold Ruby dan Lapisan Emas pada Badan Pesawat Pesawat
Luar Angkasa 8. Emas: Penggunaan
Emas di Bidang Industri, Kedokteran, Komputer, Perhiasan, dan Lain-Lain 9. Cara-Cara
Menambang Emas 10. Emas: Inilah
Jenis-Jenis Emas dalam Kehidupan 11. Emas: Sifat,
Karat, dan Uji Kemurnian Emas
Mohon maaf, karena
saya tidak mengaktifkan link pada judul artikelnya. Jika teman-teman tertarik
ingin membacanya, silahkan copy judul artikel, lalu masukan pada kotak "PENCARIAN"
yang ada di blog ini. |
1. Emas(I) Klorida (AuCl)
Emas(I) klorida disebut juga sebagai aurous chloride atau emas monoklorida.
Senyawa ini berupa kristal ortorombik yang berwarna kuning dan memiliki massa
jenis 7,6 g/cm3. Emas(I) klorida sangat sedikit larut dalam air
dingin dan terurai dalam air panas. Zat ini larut dalam asam hidroklorik (HCl),
asam hidrobromik (HBr), dan larutan alkali sianida.
Emas(I) klorida dapat diproduksi dengan
cara dekomposisi termal emas triklorida:
AuCl3 →
AuCl + Cl2
Pemanasan dalam reaksi dekomposisi ini
harus dikontrol dengan baik. Ketika dipanaskan hingga suhu 290 °C, emas(I)
klorida terurai menjadi emas dan gas klor.
2AuCl → 2Au + Cl2
Saat dipanaskan dengan air, AuCl terurai
menjadi logam emas dan emas triklorida:
3AuCl → 2Au + AuCl3
Reaksi dengan kalium bromida
menghasilkan kalium aurik bromida dan kalium klorida dengan logam emas.
3AuCl + 4KBr → KAuBr4 + 2Au + 3KCl
2. Emas(III) Klorida (AuCl3)
Emas(III) klorida disebut juga emas
triklorida atau auric chloride. Dalam
keadaan normal, emas(III) klorida berupa kristal monokilin berwarna merah dan
mempunyai massa jenis 4,7 g/cm3. Sebenarnya senyawa ini ada sebagai
dimer, Au2Cl6 dalam keadaan padat dan uap; membentuk
dihidrat, AuCl3•2H2O.
AuCl3 larut dengan baik dalam
air, alkohol, dan eter; namun hanya sedikit larut dalam amonia cair.
Emas (III) klorida dapat diproduksi dari
reaksi antara logam emas dengan gas klor pada suhu tinggi.
2Au + 3Cl2 → 2AuCl3
Dalam laboratorium, senyawa ini dapat
disiapkan dengan cara mereaksikan yodium monoklorida dengan logam emas:
2Au + 6ICl → 2AuCl3 + 3I2
Ketika dipanaskan pada 254 ºC, emas(III)
klorida terurai menjadi emas(I) klorida dan gas klorin.
AuCl3 → AuCl + Cl2
Emas(III) klorida bereaksi dengan amonia
yang membentuk turunan emas(III)-nitrogen, produk peledak, yang dikenal
sebagai, “fulminate of gold”.
Reaksi dengan pereaksi Grignard, RMgX
dalam eter, menghasilkan dialkil emas(III) klorida, R2AuCl3,
yang dapat dikonversi dengan mudah menjadi kompleks dialkil emas(III) lainnya
dengan mengganti anion klorida dengan ligan donor.
3. Asam emas Klorohidrik (Gold
Chlorohydric Acid)
Asam emas klorohidrik yang mempunyai
rumus kimia HAuCl4 disebut juga sebagai asam kloroaurik (chloroauric acid) atau asam
auroklorohidrik (aurochlorohydric acid).
Asam emas klorohidrik sangat beracun
jika ditelan. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka lecet. Zatt ini
digunakan untuk pelapisan emas; dalam porselen dan gelas ruby; dan dalam fotografi.
Berupa kristal monoklinik kuning
keemasan; hidroskopis; massa jenis 3,9 g/cm3; terurai pada pemanasan
kuat; sangat larut dalam air, alkohol, dan eter.
Larutan asam emas klorohidrik dibuat
dengan cara mereaksikan logam emas dengan asam klorida dengan kehadiran gas
klorin:
2Au + 2HCl + 3Cl2 → 2HAuCl4
4. Emas(I) Sianida (AuCN)
Emas(I) sianida disebut juga emas
monosianida (gold monocyanide), atau
sianida aurus (aurus cyanide).
Senyawa ini jumpai dalam bentuk kristal heksagonal kuning; tidak berbau; massa
jenis 7,14 g/cm3.
Ketika di panaskan atau adanya uap air,
emas(I) klorida akan terurai secara perlahan. Zat ini tidak larut dalam air,
alkohol, eter, dan asam encer. Ia larut dalam larutan kalium, atau natrium
sianida, amonia, dan aqua regia.
Dalam laboratorium emas(I) sianida dapat
dibuat dengan cara memanaskan campuran natrium aurus sianida, Na[Au(CN)2],
dengan asam klorida:
Na[Au(CN)2] + HCl → AuCN + HCN + NaCl
Kompleks sianida Na[Au(CN)2]
dibuat dengan cara melarutkan emas dalam larutan natrium sianida encer dengan
adanya udara; atau dengan melarutkan anoda emas dalam larutan natrium sianida
selama elektrolisis. Larutannya kemudian diuapkan untuk memisahkan kompleks
Na[Au(CN)2], yang kemudian dimurnikan dengan cara rekristalisasi.
Kalium sianida dapat digunakan sebagai pengganti natrium sianida untuk
menyiapkan emas(I) sianida.
5. Emas(III) Fluorida
Emas(III) fluorida disebut juga emas
triflurida (gold trifluoride) atau aurik fluorida (auric fluoride). Senyawa ini
jumpai dalam bentuk kristal heksagonal oranye-kuning; massa jenis 6,75 g/cm3.
Zat tersebut akan menyublim pada suhu 300 °C dan akan terurai pada suhu 500 °C.
Dalam laboratorium, emas(III) fluorida
dibuat dengan cara fluorinasi emas(III) klorida, AuCl3 (atau Au2Cl6),
pada suhu 300 °C. Baik gas fluor ataupun hidrogen fluorida dapat digunakan
sebagai agen fluorinasi (fluorinating
agent).
6. Emas(III) Hidroksida (Au(OH)3)
Emas(III) hidroksida disebut juga emas
trihidroksida (gold trihydroxide)
atau aurik hidroksida (auric hydroxide).
Zat ini dapat dijumpai dalam bentuk bubuk coklat; terurai pada suhu 100 °C.
tidak larut dalam air; larut dalam asam.
Saat digunakan, emas(III) hidroksida
dijaga agar tidak terkena sinar matahari. Hal ini disebabkan, senyawa ini dapat
berubah menjadi emas metalik (metallic
gold). Emas(III) hidroksida digunakan untuk mendekorasi keramik, porselen,
dan gelas. Selain itu, digunakan juga dalam larutan pelapisan emas.
Emas(III) hidroksida diperoleh dengan cara
mencampur larutan kalium aurik klorida dan natrium karbonat:
2KAuCl4 + 3Na2CO3 + 3H2O
→ 2Au(OH)3 + 6NaCl + 2KCl + 3CO2
Produk ini biasanya mengandung sekitar
tiga molekul air kristalisasi. Sebagai alternatif dapat disiapkan dengan cara
menambahkan larutan natrium hidroksida (soda kaustik) ke dalam natrium aurat
sianida:
NaAu(CN)4 + 3NaOH → Au(OH)3 + 4NaCN
Pemanasan terhadap emas(III) hidroksida
pada suhu sekitar 140 °C akan menghasilkan emas(III) oksida. Jika pemanasan
dilanjutkan, maka terurai menjadi logam emas dan oksigen.
Au(OH)3 → Au(O)OH + H2O (Pada suhu 100 °C)
2Au(O)OH → Au2O3 +
H2O (Pada
suhu 140 °C)
2Au2O3 → 4Au + 3O2
(Pada suhu 160 °C)
Reaksi antara emas(III) hidroksida
dengan asam klorida pekat menghasilkan emas(III) klorida.
Au(OH)3 + 3HCl → AuCl3 + 3H2O
Emas(III) hidroksida bereaksi dengan
amonia membentuk emas fulminate (gold
fulminate), yang meledak ketika kering.
7. Emas(III)
Oksida (Au2O3)
Emas(III) oksida sering disebut juga
sebagai aurik oksida (auric oxide),
emas trioksida (gold trioxide), emas
oksida (gold oxide), emas
sesquioksida (gold sesquioxide),
biasanya dijumpai dalam bentuk bubuk coklat.
Senyawa ini tidak larut dalam air; larut
dalam asam klorida dan asam nitrat pekat. Ia juga larut dalam larutan berair
dari natrium atau kalium sianida.
Dalam laboratorium, emas(III) oksida
dibuat dengan cara memanaskan emas(III) hidroksida, Au(OH)3,
menggunakan suhu 130 hingga 140 °C.
2Au(OH)3 → Au2O3 + 3H2O
8. Emas(I)
Natrium Tiomalat (Gold(I) Sodium
Thiomalate)
Emas(I)
natrium tiomalat disebut juga sebagai natrium aurotiomalat (sodium aurothiomalate), mercaptobutanedioic acid monogold (1+)
sodium salt, Myochrysine, Mycocrisin, atau Shiosol.
Emas(I) natrium tiomalat adalah campuran
garam mononatrium dan dinatrium dari emas tiomalat. Rumus molekul masing-masing
garam adalah C4H4AuNaO4S (garam mononatrium)
dan C4H3AuNa2O4S (garam dinatrium).
Rumus strukturnya sebagai berikut.
Dalam laboratorium, emas(I) tiomalat
dibuat dengan cara mereaksikan natrium tiomalat dengan emas(I) halida.
SUMBER
Pradyot Patnaik, Ph.D. 2001. Handbook of Inorganic
Chemicals. McGraw-Hill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar