Adansonia Digitata: Pohon Aneh dan Unik yang Tumbuh Terbalik

 

Gambar Pohon Adansonia digitata (Sumber gambar: FSM-Team di Pixabay)


Selain terdapat tumbuhan beracun terdapat juga pohon yang aneh dan unik. Salah satu pohon yang bisa dikatakan aneh dan unik adalah Baobab dengan nama Latin Adonsonia Digitata merupakan salah satu genus adonsonia. Pohon baodab disebut juga monkey-bread tree, upside-down tree, dan atau  cream of tartar tree.

Pohon ini dikatakan aneh dan unik, karena pohon tersebut seperti ditanam terbalik dengan ranting-ranting mencuat ke bagian atas. Dikatakan terbalik karena bagian batangnya  yang besar (tampak mengembang) kelihatan seperti akar tunggang, sedangkan ranting-rantingnya tampak seperti akar kapiler yang halus. Meskipun terbalik, tetapi tumbuhan baobab tetap tumbuh.

Terdapat beberapa mitos dan takhayul yang telah melegenda mengenai struktur aneh pohon tersebut. Ada yang menyatakan pohon tersebut dibuang oleh dewa Thora dari Surga ke bumi, karena beliau tidak menyukai pohon tersebut. Ada juga yang mengatakan pohon tersebut ditanam oleh Dewa. Namun karena ia terus berjalan, maka Tuhan mencabut kemudian menanam kembali, dengan cara membalikannya agar ia berhenti berjalan.

Baobab hidup di Afrika dan Australia. Di Indonesia, pohon ini telah ditanam di depan perpustakan kampus universitas Indonesia.


PENAMAAN

Nama ilmiah Adansonia merujuk pada penjelajah dan ahli botani Prancis , Michel Adanson (1727–1806), yang mengamati spesimen ini pada tahun 1749 di pulau Sor, Senegal. Adanson menyimpulkan bahwa, dari semua pohon yang ia pelajari, "mungkin baodab adalah pohon yang paling berguna." Selama berada di Afrika, dia mengonsumsi jus baobab dua kali sehari, dan diyakinkan bahwa jus itu menjaga kesehatannya.

Nama "Digitata" mengacu pada digit tangan, karena baobab memiliki daun majemuk dan biasanya lima (tetapi ada yang sampai tujuh) yang mirip dengan tangan.

Gambar Buah Adansonia digitata (Sumber gambar: DEZALB di Pixabay)


 KEBIASAAN

Pohon-pohon Adansonia biasanya tumbuh sebagai individu yang soliter. Beberapa jenis pohon yang besar, dapat hidup hingga lebih dari seribu tahun. Semua pohon baobab gugur, kehilangan daunnya di musim kemarau, dan tetap tak berdaun selama delapan bulan dalam setahun.

Ketinggiannya bisa mencapai antara 5–25 m. Mereka sebenarnya dikenal karena tinggi dan ketebalan batang mereka. Batangnya cenderung berbentuk seperti botol dan dapat mencapai diameter 10-14 m. Rentang akar sebenarnya melebihi ketinggian pohon, sehingga memungkinkannya bertahan di iklim kering.

Batangnya halus dan berkilau. Warna batang bisa berkisar dari cokelat kemerahan hingga abu-abu. Kulitnya terasa seperti gabus. Cabang-cabangnya tebal, lebar, dan sangat kokoh dibandingkan dengan batangnya.

Selama awal musim panas (Oktober hingga Desember di belahan bumi selatan) pohon Adansonia menghasilkan bunga putih yang sangat besar, dengan panjang bunga sekitar 12 cm. Bunganya memiliki 5 kelopak yang kasar dan berbulu di bagian dalam. Bunga ini akan terbuka selama satu malam, mulai dari sore hari hingga malam.

Bunga adansonia memiliki aroma manis tetapi kemudian mengeluarkan bau seperti bangkai, terutama ketika berubah menjadi coklat dan jatuh setelah 24 jam. Berbagai penelitian menunjukan bahwa bunga adansonia diserbuki oleh kelelawar buah Pteropodinae.


UMUR

Pohon baobab berumur panjang. Baobab Panke di Zimbabwe diperkirakan berusia sekitar 2.450 tahun dan mati pada tahun 2011, menjadikannya angiosperma tertua yang pernah didokumentasikan. Dua pohon lainnya - Dorslandboom di Namibia dan Glencoe di Afrika Selatan - diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun.

Beberapa orang percaya bahwa umur pohon baobad bisa lebih panjang. Namun berbagai aktifitas manusia telah mengganggu kehidupannya. Gas rumah kaca, perubahan iklim, dan pemanasan global tampaknya menjadi faktor yang mengurangi umur panjang tumbuhan baobab.

Gambar minyak Adansonia digitata (Sumber gambar: saponifier di Pixabay)

 

MANFAAT

Hampir semua bagian tanaman yang mampu tumbuh sampai ribuan tahun ini dapat dimanfaatkan oleh manusia. Beberapa manfaat dari tanaman baobab sebagai berikut.


- Batang

Diambil kayunya, tempat perlindungan dan menympan bijian-bijian karena bagian bawah pohonnya yang berlubang, bahkan ada beberapa sumber menyatakan sebagai tempat pemakaman. Di musim kemarau gajah, memakan batang kayunya yang berair.


- Kulit

Kulit baobab berserat sehingga sering digunakan untuk pembuatan tali, jaring ikan, karung dan pakaian, sebagai bahan tambahan pemberi aroma makanan.


- Daun

Daun baobab bisa dimakan. Bahkan daun mudanya dapat dimasak dalam saus dan dikeringkan.

Daun Baobab terkadang digunakan sebagai hijauan untuk ruminansia di musim kemarau.


- Buah dan biji

Daging buah tanaman ini memiliki vitamin C yang lebih tinggi dibanding jeruk. Selain itu kandungan kalsiumnya lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis susu. Daging buah yang telah dikeringkan aman untuk dikonsumsi. Hal ini diungkapkan oleh The United States Food and Drug Administration pada tahun 2009.

Panjang buah baobab Afrika biasanya 15-20 cm, tetapi bisa sebesar 25 cm. Di Sudan - di mana pohon itu disebut tebeldi - orang membuat jus tabaldi dengan cara merendam dan melarutkan pulp kering buah dalam air, yang secara lokal dikenal sebagai gunguleiz.

Minyak yang diekstraksi dengan cara menumbuk bijinya dapat digunakan untuk memasak. Tepung, yang merupakan produk sampingan dari ekstraksi minyak, juga dapat digunakan sebagai pakan ternak.



SUMBER RUJUKAN

-      Wikipedia. Adansonia digitata. () diakses pada Rabu, 08 Juli 2020.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *