Sifat dan Kegunaan dari Nitrat/Nitrit

SIFAT ASAM NITRAT

Pada suhu kamar, 100% asam nitrat murni anhidrat adalah cairan, namun menjadi padatan putih tak berwarna di bawah -41 °C. Apa yang kita sebut sebagai 'asam nitrat pekat' sebenarnya adalah larutan 68% dari HNO3 dalam air (larutan 16 M), dan seringkali berwarna kuning pucat akibat dekomposisi fotokimia yang melepaskan nitrogen dioksida (NO2). NO2 inilah yang membuat HNO3 berwarna kekuningan.

Pelepasan lebih banyak lagi NO2 ke dalam HNO3 murni akan menghasilkan asam nitrat merah (red fumming). Red fumming merupakan agen asam dan pengoksidasi kuat yang digunakan dalam industri semikonduktor untuk membersihkan wafer silikon.

Aqua regia mengandung Cl2 dan nitrosil klorida bebas (NOCl). Asam kuat ini dapat menyerang logam inert emas dan platinum karena kemampuan ion Cl- untuk menstabilkan kompleks AuCl4- dan PtCl62- .

 

PENGGUNAAN ASAM NITRAT

Asam nitrat digunakan dalam pembuatan berbagai senyawa nitro organik, terutama bahan peledak, seperti:

- trinitrotoluene (TNT)

- nitroselulosa

- nitrogliserin

- RDX dan PETN (dua komponen terakhir dari Semtex).

 

Sebagai contoh, nitrogliserin sebagai komponen peledak dinamit, dibuat dengan cara menambahkan asam nitrat dan asam sulfat ke gliserol dalam kondisi tertentu dan harus berhati-hati.

Penggunaan asam nitrat terbesar (80%) adalah membuat amonium nitrat, NH4NO3. Ini merupakan senyawa nitrat yang digunakan dalam banyak ramuan resep bubuk mesiu, dan merupakan bahan peledak penting. Walaupun demikian, sebagian besar NH4NO3 digunakan sebagai pupuk pertanian. Ini juga merupakan induk dari banyak senyawa nitrat lainnya (senyawa yang mengandung ion NO3-). Amonium nitrat sangat jarang ditemukan di bebatuan alam karena kelarutannya yang tinggi dalam air.

Meskipun pupuk nitrat telah memberi manfaat besar bagi umat manusia dalam meningkatkan hasil pangan dari tanah yang buruk, mereka juga mendapat banyak tekanan buruk dari umat manusia. Hal ini, sekali lagi, karena kelarutannya yang tinggi, yang berarti kelebihan nitrat dengan mudah masuk ke dalam aliran air.

Di sana, mereka akan melanjutkan tugas mereka untuk mempromosikan pertumbuhan tumbuhan, terutama berbagai jenis alga atau ganggang yang bisa bereproduksi tidak terkendali. Pernapasan kumpulan ganggang akan menggunakan oksigen di air sehingga dapat mencekik semua tumbuhan dan hewan lainnya yang kebetulan berada di dalam air tersebut.

 

NITRIT

Nitrit (Nitrites) merupakan senyawa yang mengandung ion NO2. Salah satu contoh dari senyawa ini adalah asam nitrit. Asam nitrit yang memiliki rumus kimia HNO2, merupakan asam yang sangat lemah dibandingkan dengan kerabat dekatnya asam nitrat.

Sebagai contoh, natrium nitrit (NaNO2) dan kalium nitrit (KNO2) digunakan sebagai pengawet pada beberapa daging olahan, seperti daging asap, ham, sosis, daging kornet, dendeng, sotoch, dan beberapa produk ikan.

Ion nitrit (NO2-) dalam daging ini menghambat pertumbuhan bakteri (Clostridium botulinum) yang menyebabkan keracunan makanan fatal yang dikenal sebagai 'botulisme'. Mereka juga digunakan karena dapat memperbaiki warna daging segar sehingga darah menjadi berwarna merah terang.

Jika tidak ada nitrit maka daging dengan cepat akan pudar menjadi coklat yang tidak enak dimakan dan dipandang. Ini berarti bahwa daging di rak-rak supermarket, yang terlihat segar dan baru, sebenarnya bisa berumur beberapa hari dan hanya 'dicelup' menggunakan nitrit.

Namun, saat ini ada kontroversi mengenai toksisitas aditif nitrit ini, karena diketahui bahwa ketika daging yang disritasi nitrit digoreng atau direbus, dapat menghasilkan nitrosamin (senyawa yang mengandung ikatan -NH-NO-) dan sebagian besar senyawa ini menjadi agen kuat penyebab kanker yang pernah diketahui.

Argumen kontra adalah bahwa pengangkatan zat pengawet nitrit akan menyebabkan epidemi keracunan makanan. Hasil dari kontroversi ini adalah pengurangan konsentrasi nitrit yang diizinkan dalam produk daging, namun masih harus dibuktikan bahwa nitrit menyebabkan kanker pada hewan.

 


SUMBER RUJUKAN

Paul May. University of Bristol. NITRIC ACID, The starting point for explosives andfertilisers". () diakses pada Sabtu, 04 November 2017.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *