Kontribusi Penemuan Pembuatan Asam Nitrat Terhadap Perang Dunia Pertama


Perang dunia pertama (PD I) merupakan salah satu perang terbesar dalam sejarah yang dimulai pada 28 Juli 2018 dan berakhir pada 11 November 1918.

Perang dunia pertama melibatkan kekuatan besar dunia yang terbagi menjadi 2 aliansi, yakni:

1. Sekutu yang terdiri dari Britania Raya, Prancis, dan Rusia.

2. Blok Sentral yang terdiri dari Jerman, Austria - Hongaria, dan Italia.


Perang panjang yang menyebabkan 9 juta tentara gugur ini, ternyata tak lepas dari berhasilnya pembuatan zat kimia bernama asam nitrat (HNO3).

Asam nitrat (HNO3) adalah bahan kimia penting yang digunakan dalam pembuatan pupuk dan bahan peledak. Asam nitrat dibuat dari amonia (NH3) menggunakan Proses Ostwald yang dikembangkan pada tahun 1902 oleh ahli kimia Jerman Wilhelm Ostwald. Beliau mendapat hadiah Nobel dalam bidang Kimia pada tahun 1909.

Proses Ostwald ditemukan tepat pada waktu Perang Dunia Pertama, dan ini memberi kontribusi yang sangat besar pada perang yang panjang itu. Hal ini disebabkan karena sebelumnya Jerman tidak memiliki deposit nitrat sendiri. 

Nitrat digunakan untuk membuat asam nitrat yang penting dalam memproduksi bahan peledak yang digunakan dalam peluru artileri seperti TriNitroToluena (TNT) dan nitrogliserin.

Sebenarnya, sebagian besar nitrat hanya tersedia dari Guano, yang merupakan kotoran burung pemakan ikan, dan ditemukan dalam jumlah besar di pulau-pulau di lepas pantai Peru. 

Ketika peperangan dimulai, rute pengiriman ke Jerman melintasi Atlantik diblokir. Oleh sebab itu, Jerman membutuhkan metode baru untuk membuat asam nitrat.

Lagi-lagi secara kebetulan, sebelum perang dunia pertama dimulai, seorang ahli kimia Jerman lainnya, Fritz Haber, menemukan metode untuk mengubah gas nitrogen (N2) dari udara menjadi amonia. 

Pada tahun 1913, pabrik raksasa kimia Jerman BASF (Badische Aniline und Soda Fabrik) memiliki pabrik yang beroperasi di Ludwigshaven-Oppau, Jerman, membuat amonia dengan kecepatan 30 metrik ton per hari.

Proses Haber-Bosch digabungkan untuk mengubah gas N2 menjadi NH3, kemudian dikombinasikan dengan proses Ostwald untuk mengubah NH3 menjadi asam nitrat (HNO3).

Keberhasilan ini, membuat Jerman terus memproduksi bahan peledak, dan memperpanjang perang dunia pertama selama bertahun-tahun. 

Beberapa orang mengatakan bahwa tanpa dua proses kimia ini, perang dunia pertama mungkin tidak akan selama itu. Bahkan ada yang mengatakan tanpa kedua proses tersebut, perang dunia tidak akan pernah terjadi sama sekali.


SUMBER RUJUKAN

Paul May. University of Bristol. NITRIC ACID, The starting point for explosives andfertilisers". (chm. bris.ac.uk) diakses pada Sabtu, 04 November 2017.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *