Gambar Animasi Virus Corona (Wikipedia) |
Virus
Corona atau Virus 2019 Novel Corobavirus merupakan jenis virus baru dari
coronavirus yang menular.
Awalnya
virus Corona diduga hanya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian
diketahui bahwa virus corona juga dapat menular dari manusia ke manusia.
Virus
Corona menyerang sistem pernapasan manusia. Dalam sebagian besar kasus, virus
baru ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Walaupun
demikian, virus tersebut dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti
pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
1.
Berawal dari Cina
Virus
Corona menyebar pertama kali dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus ini
baru diketahui pada akhir desember 2019.
Virus
corona menular dengan sangat cepat. Tak hanya di Tiongkok, sejumlah kasus juga
terkonfirmasi di negara lain, yakni Australia, Kanada, Kamboja, Prancis,
Jerman, Jepang, Malaysia, Nepal, Singapura, Korea Selatan, Sri Lanka, Taiwan,
Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat.
2. Jumlah Korban
Dalam data yang disampaikan pada Senin
(17/02/2020), jumlah total kematian di China daratan akibat wabah Virus Corona
mencapai 1.700 orang.
Dikutip
dari laman Johns Hopkins CSSE, jumlah kematian akibat virus corona secara
global tercatat mencapai 1.773 orang. Sementara total yang terinfeksi mencapai
71.290 yang tersebar paling banyak di China.
3. Evakuasi WNA dari Wuhan
Bukan
hanya Indonesia, beberapa negara mengevakuasi warganya dari Wuhan. Beberapa
negara lain yang mengevakuasi warganya
adalah Indonesia, Jepang, dan Amerika Serikat.
4. Plasma Darah Bisa Dijadikan Obat
Komisi
Kesehatan Nasional China menggunakan plasma darah orang yang pulih dari virus
corona untuk membantu menyembuhkan pasien lain yang terinfeksi.
Pada
Kamis (13/2/2020), China National Biotec Group Co mengatakan, mereka telah
menggunakan plasma dari orang yang pulih, untuk merawat lebih dari 10 pasien
sakit parah sejak 8 Februari. Hal ini disebabkan plasma darah orang yang pulih
mengandung antibodi sangat kuat.
Mereka
mengklaim pasien yang menerima pengobatan dengan cara ini telah membaik dalam
waktu 24 jam. Hal ini dapat diketahui dari berkurangnya radang dan viral load
(jumlah partikel virus). Selain itu, terjadi peningkatan jumlah oksigen dalam
darah pasien pada waktu yang sama.
5. Indonesia Kebal Virus Corona
Riset
S&P Global menyatakan bahwa wabah virus corona diperkirakan akan berakhir
pada April 2020. Beberapa analis lain memperkirakan virus ini akan berakhir
pada bulan Mei 2020.
Sejalan
dengan itu, dana Moneter Internasional (IMF) bahkan menyebut bahwa wabah virus
corona yang mematikan ini lebih berdampak pada pertumbuhan global daripada virus
SARS yang mewabah di dunia pada 2002-2003.
Serangan
virus corona ini sangat dahsyat karena menyerang ke segala penjuru dunia.
Walaupun virus corona sudah menyerang seluruh negara di Asia, namun hingga saat
ini belum ada satu pun orang di Indonesia yang terkena virus ini.
Memang
benar terdapat satu WNI yang dilaporkan terkena wabah virus corona, tapi itu
terjangkit di Wuhan dan baru terdeteksi di Singapura.
Indonesia
yang kebal terhadap virus corona ternyata mengundang perhatian dunia. Banyak
pihak yang memandang remeh. Bahkan ada yang mengatakan 'mungkin peralatan di
Indonesia belum memadai untuk bisa mendeteksi virus corona'.
UPDATE:
Awalnya artikel ini diterbitkan Indonesia masih
negatif corona. Namun pada Senin, 02 Maret 2020, Presiden Joko Widodo
mengatakan ada 2 orang warga negara Indonesia yang positif terjangkit covid-19.
Setelah ditelusi, Menteri kesehatan mengatakan bahwa
dua orang yang positif tersebut berasal dari Depok, dan juga merupakan ibu dan
anak. Sang ibu berumur 64 tahun, sedangkan anaknya berumur 31 tahun.
6. Virus Corona di Korea Utara
Untuk
menjaga negaranya, pemerintah Korea Utara melakukan serangkaian langkah
pencegahan. Beberapa hal yang dilakukan adalah:
1.
menutup perbatasannya dengan China dan melarang masuknya semua turis asing.
2.
memblokir lalu lintas internasional.
3.
melakukan tes terhadap semua orang yang memasuki ibukota Pyongyang melalui
jalan darat dan orang-orang yang hendak bepergian ke luar negeri.
Meskipun
mengatakan negaranya bebas dari virus corona, namun hal ini diragukan oleh
beberapa orang. Hal ini disebabkan, Korea Utara hanya berjarak 880 mil dari
China.
Bir
Mandal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengungkapkan,
"Pihak
berwenang Korea Utara mengatakan kepada FAO bahwa tidak ada kasus virus corona
baru tapi kami curiga terhadap klaim tersebut."
Beberapa
sumber mengatakan, seorang pejabat Korea Utara (Korut) yang tidak disebutkan
identitasnya ditempat mati karena diduga terinfeksi virus corona.
Hal
ini disebabkan si pejabat yang baru pulang dari Cina tersebut, keluar dari
karantina pergi ke pemandian umum. Di pemandian umum inilah sang pejabat
ditangkap, lalu ditembak mati.
Selain
itu, ada juga informasi yang mengatakan seorang pejabat yang bekerja di Badan
Keamanan Nasional Korea Utara diturunkan jabatannya di pertanian karena
diam-diam melakukan perjalanan ke China.
Walaupun
beberapa media di Korea Selatan mengungkap terdapat beberapa kasus corona dan
potensi mematikan di Korut, namun kabar ini masih dibantah oleh pihak Kim Jong
Un. Bahkan berita tersebut dibantah pula oleh World Health Organization (WHO)
yang berkantor di Korut sebagaimana dikabarkan oleh Voice of America.
7. Viral virus corona bisa menyebar lewat ponsel Xiaomi
Setelah
diketahui virus corona di Wuhan, muncul berbagai info hoaks. Salah satunya
adalah virus corona dapat menyebar melalui server HP buatan cina
merk Xiaomi. Info hoak ini tersebar luas
di berbagai media sosial sehingga mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Lebih
lucunya lagi, ada yang menyarankan untuk mencuci tangan jika telah berjabatan
tangan dengan orang yang memakai HP Xiaomi.
Informasi
yang tidak benar ini sangat merugikan
perusahaan dan pada akhirnya membuat peluncuran
xiami mi 10 ditunda.
8. Petugas Medis di China Terinfeksi Virus Corona
Pada
Selasa (18/02/2020), otoritas kesehatan China mengumumkan bahwa 1.303 pekerja
medis telah didiagnosis atau diduga menderita penyakit karena virus corona.
Beberapa
jam setelah mengumumkan jumlah tenaga medis yang terinfeksi, pihak berwenang
mengumumkan pula bahwa Liu Zhiming meninggal dunia karena virus corona. Liu
Zhiming merupakan kepala Rumah Sakit Wuchang di Wuhan dan meninggal dalam usia
51 tahun. Rumah Sakit Wuchang merupakan salah satu rumah sakit pertama yang
ditunjuk sebagai pusat penanganan korban akibat virus.
Liu
adalah pekerja medis kedua yang meninggal karena penyakit di rumah sakit dalam
seminggu. Sebelumnya, perawat Liu Fan meninggal pada berusia 59 tahun Liu Fan
meninggal pada Jumat 14 Februari 2020.
9. Tuduhan Virus Corona Akibat Kecelakaan
Laboratorium
Beberapa
surat kabar dan media massa telah melaporkan klaim para peneliti atau ilmuwan
China bahwa Virus Corona saat ini (COVID-19) mungkin berasal dari kelelawar
yang disimpan di laboratorium Wuhan Centre for Disease Control (WCDC) .
Para
ilmuwan menjelaskan dugaan mereka dalam jurnal penelitian berjudul, “The
possible origins of 2019-nCov coronavirus” [Kemungkinan asal dari 2019-nCov
coronavirus]. Jurnal itu dipublikasikan oleh Research Gate. Peneliti Botao Xiao dan Lei Xiao dalam jurnal itu
mengklaim jika WCDC memiliki beberapa binatang di laboratorium untuk tujuan
penelitian.
Merebaknya
wabah virus corona dari Wuhan, Cina, ke berbagai wilayah juga diikuti banyaknya
teori konspirasi. Salah satu klaim yang paling menggegerkan yakni virus corona
2019-nCoV sengaja direncanakan dan dibuat oleh pihak tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar