Ilustrasi larutan-Larutan Dalam Laboratorium |
Keberhasilan suatu percobaan kimia tergantung pada ketelitian bekerja dan penggunaan alat-alat yang bersih. Alat-alat yang bersih sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan percobaan. Gelas ukur, pipet, dan buret yang kotor dapat menghasilkan pengukuran yang salah.
Biasakan alat-alat yang berada di dalam laboratorium disimpan secara rapi dan dalam keadaan bersih. Biasakan membersihkan alat-alat segera setelah dipakai. Umumnya, alat-alat yang baru dipakai mudah dibersihkan. Alat-alat kaca seperti tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, labu erlenmeyer, dan pipet setelah dipakai dapat dibersihkan dengan larutan detergen atau air sabun, kemudian dibilas dengan air leding.
Dalam beberapa hal, alat-alat ini perlu dibilas lagi dengan air suling. Alat-alat kaca yang mengandung sisa-sisa zat kimia bila tidak segera dibersihkan dapat menyebabkan noda-noda pada kaca sehingga sukar atau tidak dapat dibersihkan dengan larutan detergen atau air sabun.
Makin lama noda melekat pada kaca, makin sukar noda tersebut dibersihkan.
Alat-alat praktikum kimia pada umumnya terbuat dari bahan glass/kaca. Agar alat-alat ini siap pakai, alat harus dalam keadaan bersih.
Untuk mendapatkan alat kaca/glass yang bersih maka diperlukan perawatan yang teratur, yang meliputi:
- pengecekan- penyimpanan yang teratur dan benar- pencucian, dan- pengeringan alat.
Oleh karena itu, cucilah segera setelah digunakan. Alat-alat kaca yang tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan pencucian biasa dengan menggunakan air dan sedikit detergen.
Pada waktu pencucian alat-alat glass gunakan sarung tangan dan sikat tabung. Selesai dicuci maka alat-alat kaca tersebut dibilas dengan air bersih dan terakhir dengan air suling. Kemudian dikeringkan dan disimpan di rak yang telah disiapkan.
Alat-alat kaca yang terkontaminasi dengan noda-noda tertentu yang sukar dibersihkan dengan air dan detergen, maka memerlukan pencucian dengan larutan pencuci tertentu.
Larutan yang biasa digunakan untuk membersihkan noda adalah larutan kalium bikromat dan larutan kalium permanganat. Kedua larutan ini efektif untuk mencuci noda lemak yang melekat pada alat kaca.
Untuk menghilangkan noda pengotor pada alat-alat glass diperlukan larutan pencuci tertentu.
1. PENCUCIAN NODA PENGOTOR PADA ALAT KACA/GLASS
a. Noda Besi
Noda besi dapat dibersihkan dengan larutan HCl pekat. Jika noda besi melekat kuat, maka alat gelas yang telah diisi dengan HCl pekat ini perlu dipanaskan.
b. Noda Belerang
Noda belerang dapat dibersihkan dengan larutan amonium sulfida.
c. Noda Iodium
Noda Iodium dapat dibersihkan dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3).
d. Noda Karbon
Noda karbon umumnya sukar dihilangkan. Akan tetapi perendaman dengan larutan NaOH biasanya cukup efektif, jika perlu lakukan perendaman dengan larutan pencuci asam bikromat. Jika noda karbon melekat kuat, panaskan dengan api kecil.
Di samping asam kromat, dapat digunakan juga campuran 2 bagian trinatrium fosfat dengan 1 bagian natrium oleat dalam 1 liter air.
Cara lain membersihkan noda ini adalah dengan larutan Fehling A dicampur dengan Fehling B dan dipanaskan.
e. Noda Mangan
Noda mangan dapat dihilangkan dengan larutan asam oksalat atau asam sitrat.
f. Minyak dan Lemak
Minyak dan lemak dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat glass dengan larutan detergen hangat. Setelah pencucian, alat glass dibilas dengan air bersih, terakhir dibilas dengan air suling.
Jika lemak yang melekat pada glass sukar dibersihkan, pertama-tama alat glass dibilas dengan pelarut hidrokarbon misalnya alkohol atau aseton kemudian dibersihkan dengan larutan Kalium Karbonat dalam asam. Pelarut lainnya yang dapat digunakan adalah sebagai berikut.
- 5 gram Na perborat dalam 100 mL 10% larutan NaOH.
- Larutan KOH 10-15% dalam 100 mL spirtus/alkohol (larutan ini hendaknya tidak digunakan lebih dari 10 menit).
- Pembersihan dengan CCl4.
g. Kerak
Noda kerak putih pada alat glass dapat dibersihkan dengan larutan 5% natrium metasilikat dalam air.
h. Noda Tulisan Spidol
Noda tulisan spidol dapat dibersihkan dengan pelarut organik misalnya spirtus, etanol, atau aseton.
i. Noda Ter
Noda ter pada alat glass dapat dibersihkan dengan benzen atau pelarut lain yang sesuai misalnya minyak tanah.
2. JENIS LARUTAN PEMBERSIH ALAT DARI BAHAN KACA/GLASS DAN CARA MEMBUATNYA
Sebelum disimpan, alat glass/kaca harus dalam keadaan bersih.
Berikut jenis larutan-larutan pencuci pembersih alat laboratorium kaca/glass yang dapat digunakan dan cara membuatnya.
a. Larutan Deterjen
20 gram deterjen dilarutkan dengan air sampai volume 1 Liter lalu ditambah sedikit asam nitrat (HNO3) pekat. Ketika akan digunakan, 20 mL larutan ini diencerkan dulu dengan air sampai menjadi 1 Liter.
b. Natrium Atau Kalium Dikromat Dalam Asam Sulfat
10 gram natrium dikromat dilarutkan dalam 15 mL air. Secara berhati-hati karena reaksi pelarutan eksotermis, tambahkan asam sulfat H2SO4 pekat sehingga volume 100 mL. Perlakukan larutan ini sebagai asam pekat.
c. Kalium Permanganat
10 gram kalium permanganat (KMnO4) dilarutkan dalam 1 Liter air dengan sedikit pemanasan. Larutan ini dibasakan dengan menambahkan natrium karbonat (Na2CO3) 1 M sebelum digunakan. Lemak yang melekat pada kaca mudah dihilangkan dengan larutan ini, yaitu dengan merendam alat yang kotor dalam larutan ini selama 1 malam.
Untuk peralatan yang sering digunakan bisa dipakai larutan deterjen saja. Bila lemak masih melekat juga digunakan larutan Natrium atau Kalium dikromat dalam asam sulfat dengan cara perendaman. Jika masih kotor, gunakan larutan kalium permanganat.
Noda coklat MnO2 akibat penggunaan larutan Kalium permanganat harus dicuci secara hati-hati dengan menggunakan asam klorida (HCl) pekat lalu dibilas dengan banyak air.
Larutan pencuci natrium atau kalium dikromat dalam asam sulfat dan Kalium permanganat di atas bersifat oksidator masing-masing diatur bersuasana asam dan basa.
Penggunaan larutan-larutan pembersih tergantung jenis noda yang melekatnya. Kotoran atau noda bekas perak nitrat (AgNO3) dapat dicuci dengan larutan Natrium tiosulfat (Na2S2O3), demikian juga kotoran bekas Iodium (I2).
Kotoran bekas KMnO4 dapat dicuci dengan larutan Natrium tiosulfat di atas atau dengan larutan asam oksalat (COOH)2.
SUMBER RUJUKAN
Buku Panduan Teknis Perawatan Peralatan Laboratorium Kimia Sekolah Menengah Atas. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Tahun 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar