14 Hewan Yang Pernah Melancong Ke Luar Angkasa

(Sumber Gambar: www.space.com/17764-laika-first-animals-in-space.html)

Sebelum Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang terbang ke luar angkasa pada 12 April 1961, ternyata sudah ada beberapa hewan yang dikirim terlebih dahulu ke luar angkasa.
Tujuan dari pengiriman hewan-hewan ke luar angkasa adalah untuk menguji kemampuan bertahan makhluk hidup selama berada di dalam roket dan di luar angkasa hingga selamat pulang ke Bumi. Hal ini dilakukan sebagai penelitian awal, sebelum mengirim manusia ke luar angkasa.
Saat ini, pengiriman hewan ke luar angkasa masih dilakukan dengan tujuan yang berbeda, yaitu untuk kepentingan uji coba ilmiah, termasuk untuk melihat kemampuan makhluk hidup bertahan di lingkungan mikrogravitasi.
Meskipun demikian, beberapa hewan yang digunakan tidak selamat kembali ke Bumi. Walaupun tidak selamat namun hewan-hewan tersebut merupakan hewan pemberani yang telah berjasa dan sudah melewati serangkaian seleksi ketat.
Saat ini, para pencinta hewan di seluruh dunia mulai mengeluarkan seruan untuk tidak menggunakan hewan sebagai bahan percobaan. Hal ini disebabkan melanggar hak hidup mereka sebagai makhluk hidup.
Berikut ulasan tentang binatang-binatang yang pernah dikirim ke luar angkasa.

1. Lalat Buah
Berbagai usaha dalam pengiriman hewan ke luar angkasa telah dilakukan sejak tahun 1940. Pada tahun 1947 Amerika menerbangkan lalat buah ke luar angkasa. Jadi bisa dikatakan bahwa hewan pertama yang ke luar angkasa adalah lalat buah.
Lalat buah ini dikirim dengan menggunakan Roket V-2 pada 20 Februari 1947 untuk menguji efek radiasi pada makhluk hidup di ketinggian luar angkasa.
Roket ini mengudara hingga ketinggian 109 kilometer dalam waktu 3 menit 10 detik, kemudian melepaskan kapsul berisi lalat kembali ke Bumi dengan menggunakan parasut. Lalat yang dikirim ke luar angkasa itu berhasil kembali ke Bumi dengan selamat.

2. Simpanse
Setelah lalat buah, percobaan selanjutnya dilakukan dengan menggunakan salah satu primata yakni simpanse.
Simpanse yang digunakan diberi nama Albert sesuai dengan proyek peluncurannya. Pada 11 Juni 1948 dilakukan peluncuran pertama namun gagal, karena tidak berhasil sampai ke luar angkasa. Hal ini disebabkan Albert I hanya terbang di atas ketinggian 63 kilometer kurang dari hitungan batas resmi garis Karman (batas atmosfer Bumi dengan orbit luar angkasa), yaitu 100 kilometer.
Setelah itu dilakukan peluncuran ke-2 dengan simpanse lain bernama Albert II. Albert II berhasil mencapai luar angkasa dengan ketinggian 134 Kilometer dari bumi.
Karena hal itu, Albert II jadi simpanse pertama yang berhasil mencapai ruang gravitasi nol dan melewati batas ketinggian. Namun naas, ketika kembali ke Bumi, saat akan melakukan pendaratan, parasut yang dipakai tidak mengembang sehingga Albert II ditemukan sudah tak bernyawa. Walaupun demikian, NASA tetap memberikan penghargaan kepada Albert II sebagai monyet pertama yang berhasil menjelajah luar angkasa.
Selain Albert II, Rusia dan AS juga pernah mengirimkan simpanse atau monyet lain pada tahun 1950-an dan 1960-an. Simpanse atau monyet-monyet tersebut dibius sebelum diterbangkan ke luar angkasa. Namun, dua per tiga dari jumlah monyet yang dikirim tidak selamat.

3. Tikus
Banyak jenis tikus telah diluncurkan ke luar angkasa, dimulai dari hamster, tikus rumah, dan marmut. Pada 31 Agustus 1950, Amerika meluncurkan roket V-2 dengan tikus sebagai uji coba, namun pada peluncuran kembalinya ke bumi terdapat kegagalan dalam sistem parasut mengakibatkan tikus ini mati karena benturan.
Hingga akhirnya pada tahun 1961, Perancis meluncurkan kembali tikus yang diberi nama Hector. Tikus ini berhasil terbang setinggi 149,6 kilometer dari permukaan bumi dan berhasil kembali dengan selamat ke bumi.

4. Anjing
(Sumber Gambar: www.space.com/17764-laika-first-animals-in-space.html)


Pada 3 November 1957, menggunakan pesawat ruang angkasa Sputnik 2, Uni Soviet melakukan percobaan pertama menggunakan anjing untuk di luncurkan ke luar angkasa.
Untuk melakukan percobaan ini para pekerja di pusat penelitian mengumpulkan anjing-anjing liar terlantar yang berkeliaran di jalanan kota Moskow.
Mereka berpendapat bahwa anjing liar lebih mudah beradaptasi karena mereka dapat bertahan hidup pada kondisi ekstrem seperti kelaparan dan cuaca panas maupun dingin. Anjing liar betina pertama yang digunakan diberi nama Laika.
Salah satu hal penting yang tidak diketahui oleh Laika adalah uji coba yang akan dilakukannya tergolong misi bunuh diri. Hal ini disebabkan biasanya, kebanyakan hewan yang diluncurkan ke luar angkasa akan diusahakan tetap hidup saat kembali ke bumi. Namun ternyata hal ini tidak berlaku untuk Laika. Rencananya, setelah beberapa hari Laika diluncurkan ke luar angkasa, ia akan diberikan racun pada makanannya.
Rencana penerbangan Laika ini mungkin terdengar sangat kejam. Namun sebenarnya itu bukanlah rencana awal. Mereka menginginkan Laika kembali ke bumi dengan selamat. Namun karena tanggal penerbangan dimajukan jauh lebih awal dari rencana, maka satelit yang membawa Laika tidak dapat dilengkapi dengan program re-rentry ke Bumi. Jika tidak dilakukan demikian maka Laika tetap akan tewas di tengah perjalanannya saat kembali ke bumi. Agar hal ini tidak terjadi maka mereka membubuhkan racun di makanannya. Dengan cara itu maka Laika akan mati setelah menghabiskan waktu beberapa hari di ruang angkasa.
Walaupun begitu, semua rencana ini tidak berjalan mulus karena Laika hanya bertahan selama 7 jam di luar angkasa. Tewasnya Laika disebabkan oleh pengaturan suhu di satelit yang tidak berfungsi dengan baik sehingga suhu mencapai angka 40 derajat celcius. Hal inilah yang membuat detak jantung Laika terus meningkat hingga akhirnya tidak berdetak lagi.
Sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan, pemerintah Rusia mendirikan sebuah patung Monumen Laika untuk dirinya.
Setelah Laika, terdapat 10 ekor anjing lagi yang dikirim ke luar angkasa, sebelum Yuri Gagarin berangkat ke luar angkasa.
Dua anjing yang berhasil sampai ke luar angkasa dan pulang kembali ke Bumi dengan keadaan sehat walafiat adalah Strelka dan Belka yang di kirim oleh Rusia pada 19 Agustus 1960.

5. Kucing
Untuk pertama kalinya di dunia pada 18 Oktober 1963, pengiriman kucing pertama ke luar angkasa dilakukan. Perancis meluncurkan kucing yang bernama Felix ke luar angkasa. Felix adalah kucing yang berasal dari jalanan di kota Perancis, ia memiliki corak warna putih hitam.
Beberapa sumber mengatakan bahwa sebenarnya kucing yang diterbangkan ke luar angkasa sebenarnya bernama Felicette seekor kucing perempuan, kucing ini berhasil ke luar angkasa dan melakukan pendaratan kembali ke bumi menggunakan parasut sesudah dibawa kembali dari luar angkasa.

6. Kura-Kura
Kura-kura merupakan hewan bumi pertama yang berhasil mengelilingi bulan. Pada 15 September 1968, Uni Soviet meluncurkan 2 ekor kura-kura menggunakan rocket Zond 5. Akhirnya pada 18 September 1968 kedua kura-kura ini berhasil megelilingi bulan. Kemudian pada 21 September 1968 kedua kura-kura beruntung itu kembali dengan selamat dari luar angkasa. Karena berbagai macam alasan, kedua kura-kura tersebut telah mengalami penurunan berat badan.
Keberhasilan ini membuat Uni Soviet meluncurkan kembali misinya ke Bulan pada November 1975 lewat Rocket Soviet Soyuz 20. Kura-kura yang diberangkatkan mampu bertahan hidup selama 90 hari dan selamat kembali ke Bumi.

7. Katak
Pada tahun 1970, NASA memiliki program yang bernama Orbiting Frog Otolith Program. Sepasang Katak jenis Bullfrog akhirnya diterbangkan ke luar angkasa.
Katak ini berada di luar angkasa sejak 9-15 November dengan tujuan untuk diteliti oleh NASA mengenai keseimbangan Katak dan neuropsikologikal, yaitu studi mengenai struktur dan fungsi otak pada kondisi lingkungan ekstrim.
Setelah kembali ke Bumi, katak tersebut diteliti struktur dan fungsi otaknya. Berdasarkan penelitian tersebut ditemukan bahwa otaknya mengalami perubahan karena adanya perbedaan suhu, gravitasi, dan lingkungan di luar angkasa.
Selain NASA, Jepang juga pernah menggunakan katak dalam uji coba. Pada tahun 1990, mereka mengirim 6 ekor katak untuk melintasi orbit luar angkasa selama 8 hari.

8. Ikan
Ikan pertama yang di bawa ke luar angkasa merupakan jenis Mummichog. Ikan ini digunakan karena mampu bertahan hidup dalam kondisi ekstrem sekalipun.
Pada tahun 1973 sepasang ikan Mummichog diterbangkan ke luar angkasa dengan menggunakan pesawat terbang bernama Skylab 3.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut pengaruh gaya gravitasi terhadap ikan di dalam air ketika berada di luar angkasa. Selain itu, untuk meneliti organ-organ ikan setelah berbeda di luar angkasa.
Hal serupa juga dilakukan kembali pada tahun 2012. Japanese HTV-3 meluncurkan ikan medaka yang berada di dalam aquariam. Ikan medaka memiliki kulit yang transparan, sehingga para ilmuwan dapat dengan mudah meneliti organ ikan-ikan dalam saat diterbangkan ke luar angkasa.
Berdasarkan studi yang dilakukan ditemukan bahwa ternyata ikan medaka ikut terpengaruh gravitasi. Oleh sebab itu, ketika berada di luar angkasa, ikan medaka ini berenang dalam gerakan memutar (Loop), bukan dalam gerak lurus.

9. Laba-Laba
Perjalanan pertama kali laba-laba ke luar angkasa dilakukan pada tahun 1972. Karena berhasil, laba-laba pun dikirim ke ruang angkasa beberapa kali untuk diamati perilakunya saat berada di luar angkasa yang gravitasinya nol.
Pada tahun 1973, dikirim satu pasang laba-laba dengan nama Arabella dan Anita. Uniknya, roket yang di gunakan pada peluncuran laba-laba ini sama seperti pada peluncuran pertama ikan ke luar angkasa yaitu Skylab 3.
Misi dari peluncuran menaggunakan laba-laba ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara jaring laba-laba ketika dibuat di luar angkasa dengan jaring laba-laba ketika dibuat di bumi. Walaupun kedua laba-laba ini mati pada misinya dikarenakan mengalami dehidrasi, namun pasangan laba-laba tersebut berhasil membuat jaring.
Setelah diteliti dengan saksama, para peneliti mengungkapkan sesuatu yang luar biasa. Mereka mengatakan bahwa di luar angkasa yang gravitasinya nol, laba-laba kesulitan untuk membuat jaring yang simetris. Selain itu, jaring yang dibuat di luar angkasa lebih halus dibanding jaring yang dibuat ketika berada di bumi.

10. Lebah
Pada tahun 1984, astronot bernama James Van Hoften pergi ke luar angkasa bersama 3.000 ekor lebah. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana lebah membuat sarangnya di luar angkasa yang mempunyai gravitasi 0.
Eksperimen ini juga dilakukan untuk membandingkan ukuran, bentuk, volume, dan ketebalan dari sarang lebah yang di buat oleh lebah yang berada di bumi. Mengejutkannya ternyata kondisi gravitasi 0 atau luar angkasa, sama sekali tidak mempengaruhi lebah dalam membentuk sarang mereka. Selama 7 hari dari proses penelitian lebah-lebah yang dikirim berhasil membuat sarangnya persis sama seperti saat mereka berada di bumi.

11. Water Bears
Dapat dikatakan beruang air atau lebih dikenal water bears merupakan hewan terkuat di dunia. Hewan ini dapat hidup dalam kondisi-kondisi yang biasanya mengakibatkan kematian bagi makhluk hidup lainnya. Hewan mikroskopik yang memiliki bentuk seperti ulat, dan ia memiliki kemampuan dimana memasuki fase statis ketika berada dalam kondisi ekstrem. Fase statis tersebut menyebabkan seluruh fungsi tubuhnya seperti mati, dan ia dapat hidup bertahun-tahun tanpa makan dan minum apabila sudah dalam fase statis. Yang lebih mengagumkan adalah bahkan pada suhu panas ekstrim serta tingkat kedinginan 0 derajat celsius, ia tetap dapat bertahan hidup.
Pada tahun 2007, sekitar 3.000 organisme ini di bawa ke luar angkasa oleh European Space Agency, dengan menggunakan Foton-M3. Sebagaimana reputasi mereka sebagai hewan terkuat di dunia, ternyata hewan ini dapat bertahan bahkan pada kondisi ekstrim di luar angkasa.

12. Kadal Air
Pada 1985, misi ThBion 7 berhasil meluncurkan 10 kadal air Liberia bersama dengan serangkaian spesimen biologi lainnya ke luar angkasa. Misi tersebut dilakukan dalam rangka untuk mengetahui tingkat kecepatan penyembuhan luka dan kecepatan regenerasi dalam gravitasi nol. Oleh karena itu, sebelum diluncurkan kadal air tersebut harus dilukai di bagian kaki depan untuk diamati perubahannya saat kembali ke bumi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan setelah kembali ke bumi, ditemukan bahwa kadal air mampu beregenerasi lebih cepat ketika berada di ruang angkasa. Oleh sebab itu, kadal air diikutsertakan pada penerbangan Bion selanjutnya. Mereka juga digunakan dalam eksperimen di Columbia (1994), misi Foton-M2 (2005), ruang unit jepang Flyer (1995), dan Mir Space Station di tahun setelahnya.

13. Bulu Babi
NASA memprediksi tidak ada makhluk hidup yang bisa sukses menghasilkan buah perkawinan (keturunan) ketika mereka 'melakukan hubungan' di luar angkasa.
Ternyata prediksi NASA salah. Dalam sebuah penelitian di pesawat ulang alik Atlantis pada tahun 1997 para astronot membawa sejumlah besar hewan Bulu Babi. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa, ketika Bulu Babi berhubungan, sel sperma jantan berenang lebih cepat mencapai sel telur betina pada kondisi bebas gravitasi luar angkasa. Hal ini menunjukkan bahwa proses perkimpoian dinyatakan sukses di luar angkasa dan hal bisa saja berlaku terhadap manusia dan seluruh makhluk hidup lainnya.

14. Nematoda
Nematoda adalah filum sebuah spesies cacing dan parasit. Diantaranya cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing perut.
Pada tahun 2003 Negara Kolombia pernah mengirimkan 7 pesawat ulang alik Apollo 16 dalam perjalanan misi ke bulan bersama dengan kru Astronot manusia. Namun naas pesawat tersebut hancur terbakar di perjalanan ketika pulang kembali ke bumi setelah melewati lapisan atmosfer.
Seluruh astronot dinyatakan tewas, namun sebuah locker berisi Nematoda, alias cacing, berhasil ditemukan dan kabar baiknya mereka masih hidup. Ketika dilakukan penelitian, ternyata selama cacing gelang tersebut hidup di luar angkasa, mereka menderita beberapa dampak kesehatan buruk seperti yang terjadi pada manusia yaitu perubahan bentuk otot dan menderita gejala penyakit diabetes.
Demikian ulasan mengenai beberapa hewan yang pernah dikirim ke luar angkasa. Sebenarnya masih ada lagi beberapa hewan yang pernah dikirim ke luar angkasa namun belum saya sebutkan dalam artikel ini. Beberapa diantaranya kelinci, marmut, kecoak madagaskar, dan masih buaaaanyak lagi. Silahkan coba-coba cari sendiri di situs web resmi milik NASA, gratis kok.

REFERENSI
- www.kincir.com/chillax/epic-life/8-hewan-yang-pernah-jalan-jalan-ke-luar-angkasa
- m.kumparan.com/@kumparansains/infografik-7-hewan-yang-pernah-ke-luar-angkasa
- www.kejadiananeh.com/2016/04/hewan-astronot-yang-pernah-ke-luar-angkasa.html
- www.boombastis.com/hewan-pertama-ke-luar-angkasa/86129
- www.anehdidunia.com/2015/01/binatang-yang-pernah-dikirim-ke-luar-angkasa.html?m=1
- www.armaghplanet.com/blog/10-animal-space-travellers.html
- www.tahupedia.com/content/show/530/10-Hewan-Yang-Pernah-Diluncurkan-Ke-Luar-Angkasa
- listverse.com/2013/10/04/10-animals-launched-into-space



Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *