(Sumber gambar: blog.nationalgeographic.org/2014/04/22/hagfish-slime-could-be-eco-friendly-fabric/) |
Pernahkah
kalian memberi ikan makan? Jika sudah,
maka saya yakin anda sudah melihat bagaimana ikan melahap makanannya.
Oleh sebab itu, jika orang-orang bertanya melalui apa ikan makan?
Maka
tentu saja kita akan menjawab menggunakan mulutnya.
Namun
tahukah anda bahwa ada ikan yang makan menggunakan mulut, kulit dan insangnya?
Ya benar ada ikan yang bisa makan menggunakan kulit dan insangnya. Ikan
tersebut adalah hagfish.
Hagfish
merupakan salah satu hewan laut yang kulitnya berlendir dan lengket. Bagi
beberapa orang, bentuk dan lendir yang dimiliki nampak sangat menjijikan.
Berdasarkan
fosil yang ditemukan diketahui bahwa hewan ini sudah ada di bumi sejak 300 juta
tahun lalu. Artinya hewan ini sudah ada jauh sebelum Dinosaurus.
Teori
evolusi mengatakan bahwa hagfish merupakan vertebrata paling purba yang masih
hidup sekarang. Ia sangat dekat dengan leluhur bersama semua vertebrata.
Diperkirakan
hagfish hidup di perairan dingin di seluruh dunia, dari yang dangkal hingga
sedalam 5.500 kaki (hampir 1.700 meter).
Walaupun
pada namanya terdapat kata 'fish' namun hewan tidak termasuk ikan. Sekilas,
Hagfish nampak mirip seperti belut, namun hewan ini tidak tergolong belut.
Hagfish
adalah makhluk primitif, sama seperti belut yang menghabiskan sebagian besar
hidupnya merayap di dasar laut. Mereka tidak memiliki tulang belakang, hampir
buta, dan tidak memiliki rahang. Seluruh bagian tubuh tersusun dari tulang
rawan.
Karena
hagfish tidak memiliki sistem kerangka, seekor hagfish dapat mengikat tubuhnya
menjadi simpul. Mereka sering melakukan hal ini sambil makan untuk meningkatkan
kekuatan gigitan mereka.
Hagfish
tidak memiliki rahang, tetapi mereka memiliki dua baris "gigi" yang terbuat
dari keratin, protein berserat yang sama yang membentuk rambut.
Ketika
merasa terancam atau terganggu, hewan ini akan meludahkan lendir yang sangat
banyak, sekitar 4 cangkir dalam satu detik. Lendir yang dikeluarkan tersebut
mengandung mucus dan fibers, sehingga bisa menyumbat insang predator yang
memangsanya. Tidak seperti jenis lendir lainnya, lendir hagfish tidak
mengering.
Lendir yang dihasilkan oleh Hagfosh (Sumber gambar: www.thoughtco.com/hagfish-slime-4164617) |
Makhluk
berbentuk belut ini menggunakan empat pasang tentakel sensorik tipis di sekitar
mulut mereka untuk mencari makanan.
Di
alam, hagfish memakan bangkai hewan yang tenggelam di dasar lautan. Cara hewan
ini memakan bangkai hewan lain tergolong unik, yakni dengan cara menyusup ke
dalam bangkai, kemudian menempelkan dirinya ke bangkai tersebut.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti, ditemukan bahwa ikan Hagfish
ternyata juga makan melalui kulit dan insangnya. Jadi tujuan hagfish menempel
pada bangkai adalah untuk menyerap secara perlahan nutrisi-nutrisi dari bangkai
tersebut.
Hal
ini tentu saja sangat unik karena selama ini, hanyalah binatang invertebrata
(yang tak punya tulang belakang) yang menyerap makanan mereka dari kulit,
seperti cacing atau moluska. Sedangkan binatang vertebrata tidak pernah
melakukan hal tersebut.
Bangkai
yang membusuk bukan tempat yang ramah untuk hewan yang membutuhkan oksigen.
Namun hagfish bisa bertahan di sana. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa
tiga jantung mereka dapat berdetak selama berjam-jam tanpa pasokan oksigen.
Terjadinya hal ini mungkin karena didukung oleh lemak dalam tubuh mereka.
SUMBER
RUJUKAN
-
www.thoughtco.com/hagfish-slime-4164617
-
www.viva.co.id/arsip/207712-ikan-ini-makan-bangkai-melalui-kulitnya
-
relay.nationalgeographic.com/proxy/distribution/public/amp/2017/03/hagfish-oceans-slime-deep-weird
-
wowasiknya.com/ikan-purba-yang-masih-hidup-sampai-sekarang
-
bisakimia.com/2016/08/23/hagfish-ikan-yang-makan-menggunakan-kulitnya
1 komentar:
Masih aktif ngeblog kak? Sayang loh kalo ngk dilanjutin
Posting Komentar