Burung ialah jenis binatang yang mempunyai sayap. Anggapan mayorits orang, sayap adalah organ yang biasa dipakai untuk terbang. Asumsi ini yang membuat banyak orang berpikir bahwa semua jenis burung pasti bisa terbang.
Namun
tunggu dulu, ternyata tidak semua burung bisa terbang. Ada burung yang tidak
bisa terbang. Mereka hanya bisa beraktivitas di daratan atau air.
Oleh
sebab itu, mari kita simak bersama ulasan beberapa burung yang mempunyai sayap
tetapi tidak bisa terbang berikut ini.
1.
Penguin
Hewan
yang hidup di laut dan daratan ini termasuk jenis burung. Walaupun demikian, dari
18 spesies penguin tidak ada satu pun penguin yang bisa terbang. Penguin justru
ahli menyelam dan berenang daripada terbang.
Spesies
penguin terbesar adalah Penguin Kaisar (Aptenodytes
forsteri) dengan tinggi badan mencapai 1,1 meter dan berat mencapai 35
kilogram bahkan lebih.
Spesies
penguin terkecil adalah Penguin Peri (Eudyptula Minor) dengan tinggi badan
sekitar 40 cm dan berat 1 kg.
Secara umum, penguin yang berukuran besar lebih
dapat mempertahankan suhu tubuhnya sehingga dapat bertahan di daerah dingin,
sementara penguin yang berukuran lebih kecil biasanya ditemukan di daerah yang
lebih hangat bahkan daerah tropis.
Penguin
memiliki pendengaran yang amat baik. Jika berada di daratan, penguin selalu
mengandalkan pendengarannya yang tajam bagaikan silet. Mata penguin beradaptasi
untuk dapat melihat di bawah air ketika mencari makanan dan menghindar dari
pemangsa.
Kemampuan
daya penciuman penguin hingga saat ini masih belum banyak diketahui sehingga masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Jenis
kelamin penguin sangat sulit untuk dilihat, karena penguin tidak memiliki
kelamin eksternal. Akibatnya untuk membedakan jenis kelamin penguin, manusia
harus menggunakan teknik pemeriksaan kromosom atau DNA.
2. Bebek
Steamer
(Sumber gambar: m.brilio.net/binatang/8-burung-ini-meski-bersayap-tapi-nggak-bisa-terbang-171018k.html) |
Sebagian
jenis bebek mampu terbang. Walaupun mempunyai sayap, namun bebek yang satu ini
hanya bisa berenang. Bebek dari Amerika Selatan ini justru menggunakan sayapnya
untuk berenang melintasi air.
3. Burung
Weka
Burung
yang berasal dari Australia, Selandia Baru, ini sekilas tampak seperti ayam.
Burung yang berwarna cokelat gelap ini sama seperti burung lain, yakni memiliki
sayap. Sayangnya burung ini hanya bisa berjalan dan tidak bisa terbang.
Sebagai
omnivora, burung weka biasanya mengkonsumsi berbagai jenis invertebrata dan buah. Burung weka
biasanya bertelur pada bulan Agustus dan Januari.
Menurut
Departemen Konservasi di Selandia Baru, burung weka terkenal dengan kepribadian mereka yang penuh rasa keingintahuan. Sama seperti rakun, burung weka terkenal suka
mencuri makanan dan benda-benda kecil lainnya.
Spesies
burung ini tergolong burung yang terancam punah dengan ancaman yang
berbeda-beda.
4. Burung
Unta
Burung
yang satu ini ukurannya sangat besar dibanding burung lain. Yang membuat ia
berbeda dari burung lain adalah ia tidak bisa terbang. Meski tidak bisa
terbang, burung unta tetap memiliki sayap. Bagian tubuh ini berguna untuk
menentukan arah dan menjaga keseimbangan ketika berlari. Selain itu, sayap
burung unta juga bisa dijadikan payung untuk melindungi anak-anaknya dari panas
dan hujan.
Walaupun
demikian, kemampuan berlari burung ini tidak bisa diragukan. Burung unta dapat
berlari dengan kecepatan 45 km/jam.
Kebanyakan
burung memiliki empat atau tiga jari di kakinya. Akan tetapi kaki burung
unta berbeda. Burung ini hanya memiliki
dua jari di kakinya, satu jari besar dan satu jari kecil. Meskipun demikian,
tendangan kaki burung unta cukup kuat. Bahkan tendangan seekor burung unta
mampu membunuh seekor predator (pemangsa), seperti singa. Oleh sebab itu, kaki
burung unta menjadi alat pertahanan paling utama. Saat berlari, burung unta
menggunakan jari besarnya sebagai tumpuan.
Meskipun
kakinya yang kuat bisa menjadi senjata untuk melumpuhkan lawan, burung unta
kadang memilih menghindari predator dengan cara berlari atau bersembunyi. Cara
burung unta bersembunyi cukup unik, yakni merundukkan atau mendekatkan
kepalanya ke permukaan tanah, sehingga badannya akan tersamar dan predator akan
terkelabui.
5. Burung
Kiwi
Burung
kiwi termasuk binatang asli dari Selandia Baru. Sebutan “kiwi” berasal dari
suara burung ini yang jika didengar seperti sedang memekikkan kata
"ki..wi". Oleh sebab itu, suara tersebut merupakan ciri khas burung
kiwi.
Burung
kiwi umumnya hidup di hutan, padang rumput atau semak-semak, dan di goa yang
digalinya sendiri. Burung kiwi bisa dikatakan sebagai satwa yang aneh karena
tidak berevolusi sama sekali sejak 8 juta tahun yang lalu.
Hal
ini mungkin disebabkan karena di Selandia Baru jarang terdapat binatang
predator, sehingga binatang ini aman dari kepunahan. Binatang ini gampang
beradaptasi dengan lingkungan baru dan merasa senang berkeliaran di alam bebas.
Dilihat
dari fisiknya, kiwi gampang dikenali dengan melihat adanya paruh yang panjang
dengan sepasang lubang hidung yang terletak di ujung paruhnya.
Terdapat
5 spesies burung kiwi yang sudah diketahui manusia dan semuanya hanya ditemukan di
Selandia Baru, yakni:
1)
Apteryx australis (kiwi berwarna
coklat selatan)
2)
Apteryx mantelli (kiwi coklat utara)
3)
Apteryx rowi (kiwi coklat Okarito)
4)
Apteryx haastii (kiwi besar yang
berbintik), dan
5)
Apteryx owenii (kiwi ukuran kecil
berbintik)
Karena
hanya terdapat di Selandia Baru burung kiwi dinobatkan sebagai ikon negara
(simbol nasional). Beberapa alasan mengapa digunakan sebagai ikon negara
Selandia Baru adalah sebagai berikut:
-
Burung kiwi adalah burung khas yang berada di wilayah Selandia Baru, dan
telah berada di sana selama jutaan tahun.
-
Burung kiwi dianggap memiliki semangat nasional Selandia Baru yaitu mampu bertahan
dan berevolusi selama jutaan tahun.
-
Burung kiwi telah menjadi simbol bagi orang-orang Selandia Baru dalam hal usia,
ras, gender, dan kepercayaan.
-
Burung kiwi telah menjadi sebutan bagi orang Selandia Baru sejak lama. Hal ini
diawali dari kisah seorang lelaki kelahiran Skotlandia yang pada permulaan
tahun 1900 membuat produk semir sepatu yang mampu membuat sepatu bersinar,
tahan air, awet dan lembut, yang ia sebut dengan semir Kiwi. Sebutan itu ia
berikan sebagai bentuk penghargaan bagi negara calon istrinya yang berasal dari
Oamaru, Selandia Baru. Kemudian semir sepatu tadi menjadi populer selama masa
Perang Dunia Pertama. Pada masa perang itu pasukan Amerika dan Inggris
menggunakan semir tersebut dan akhirnya menyebut orang-orang Selandia Baru
dengan sebutan kiwi. Sebelum mengenal semir itu mereka menyebut orang-orang
Selandia Baru dengan Maorilanders, En Zedders, atau Fernlanders. Begitu semir
kiwi menjadi populer sebutan tadi berubah menjadi kiwi dan terus melekat bagi
penduduk Selandia Baru.
-
Saat ini burung kiwi termasuk hewan langka. Oleh sebab itu dengan dijadikan sebagai ikon Negara maka akan mendorong banyak upaya pelestarian dan perlindungan
bagi kelangsungan hidup burung kiwi agar tidak punah.
6. Burung
Kasuari
Burung
yang berhabitat di Papua ini juga tidak bisa terbang. Ia memiliki badan yang
lebih besar dari burung pada umumnya. Walaupun tidak bisa terbang, kemampuannya
di daratan tidak bisa diragukan.
Terdapat 3 spesies kasuari di dunia, yakni:
1. Kasuari
selatan
2. Kasuari utara
3. Kasuari
kerdil.
Semua
spesies kasuari asli dari New Guinea dan Australia.
Burung
kasuari adalah burung terberat kedua di dunia, di mana posisi pertama ditempati
oleh burung unta.
Cakar
burung Kasuari sangat mematikan. Cakar pada kaki mereka dapat tumbuh hingga 5 inci
dan dapat berlari dengan sangat cepat hingga 31 mil/jam.
7. Burung
Takahe
(Sumber gambar: www.tripadvisor.in/LocationPhotoDirectLink-g255124-d10735314-i309670654-Te_Anau_Bird_Sanctuary-Te_Anau_Fiordland_National_Park_Southland_Region.html) |
Burung
berwarna indah ini tidak bisa terbang seperti burung pada umumnya. Hidup di
daratan dan semak-semak, burung ini jago bersembunyi. Itulah alasan mengapa burung ini
susah dijumpai.
Takahe
juga termasuk salah satu jenis burung yang memiliki karakteristik yang unik.
Walaupun berat badannya tidak terlalu berat, yaitu rata-rata kurang lebih
sekitar 3 kg dengan tinggi yaitu sekitar 63 cm, burung takahe dari Selandia
Baru ini tidak bisa terbang seperti jenis burung yang lainnya.
Alasan mengapa burung takahe tidak bisa terbang kemungkinan karena ukuran sayapnya yang relatif kecil jika
dibandingkan dengan panjang dan tinggi dari tubuhnya.
Kedua
bagian kaki dari burung Takahe sangat kuat dan paruhnya besar.
Burung
takahe yang sudah dewasa pada umumnya berwarna ungu kebiruan. Selain itu,
burung takahe dewasa juga memiliki beberapa karakteristik seperti:
a)
Bagian punggung yang berwarna hijau.
b)
Paruh berwarna kemerahan.
c)
Lutut berwarna merah muda.
d) Bersuara
berisik dan keras.
Burung takahe jantan dan betina memiliki warna yang sama, walaupun demikian burung takahe
betina berukuran lebih kecil, sedangkan anak burung takahe berwarna cokelat
pucat.
Keunikan
lain dari burung Takahe yang patut ditiru oleh manusia adalah setia pada satu pasangan selama hidupnya.
8. Burung
Kakapo
Kakapo
merupakan spesies burung beo dari Selandia Baru. Namun burung kakapo berbeda dengan
burung beo lainnya yang pandai berbicara, dan tentunya bisa terbang. Kakapo
merupakan jenis burung beo terberat di dunia yang membuatnya tidak bisa
terbang.
Salah
satu keunikan lain dari burung kakapo adalah memiliki suara paling keras.
Panggilan perkawinan mereka dapat mencapai hingga 132 desibel dan menempuh
jarak 4 mil. Suara yang keras dibuat dengan menggunakan kantung udara toraks.
Mereka dapat hidup sampai 90 tahun
Sayangnya
burung ini nyaris punah. Diperkirakan mungkin terdapat sekitar 126 ekor burung
kakapo yang diketahui masih hidup di muka bumi ini.
9. Guam
Rail
Pada
tahun 1960, populasi burung ini begitu melimpah di Pulau Guam, tetapi menurun secara drastis karena terdapat ular pohon coklat yang menjadi predator.
Satu-satunya
alasan kenapa burung ini selalu dikalahkan oleh predatornya adalah karena burung ini
tidak bisa melarikan diri dengan cara terbang. Pada tahun 1980-an, burung Guam Rail dinyatakan punah di alam liar.
10.
Nativehen Tasmania
Jenis
burung yang tidak bisa terbang berikutnya yaitu Tasmanian Nativehen. Burung
Tasmanian Nativehen merupakan salah satu jenis burung Endemik di Austarlia dan
menyerupai ayam.
Jenis
burung ini bisa ditemukan di pulau Tasmania, Australia.
Ada
beberapa jenis hewan yang punah karena ulah manusia, tetapi berbeda dengan
burung Tasmanian Nativehen. Burung ini justru mendapatkan
keuntungan dari kegiatan Agikultural di pulau Tasmania.
Walaupun
tidak bisa terbang, tetapi jangan anggap remeh kemampuan berlari burung ini.
Nativehen Tasmania terkenal bisa berlari hingga 30 mil per jam.
11.
Burung Emu
(Sumber gambar: www.newscientist.com/article/dn25610-emu-style-birds-have-abandoned-flight-six-times/) |
Selain
burung Tasmanian Nativehen di pulau Tasmania, ada satu lagi jenis burung yang
tidak bisa terbang asal negara Australia yaitu burung Emu. Ada tiga subspesies burung Emu yang bisa ditemukan dengan mudah di Australia.
Karakteristik
hewan yang umumnya menghindari tempat yang memiliki banyak populasi ini,
mempunyai leher panjang dan kaki yang panjang. Makanya, tidak heran jika jenis
burung ini merupakan jenis burung tertinggi kedua di dunia setelah burung Unta.
Walaupun
tidak bisa terbang, tapi burung Emu bisa berlari dengan cepat yaitu bisa
mencapai 70 km perjam. Keunikan lain dari burung Emu adalah bisa tidak makan
dan tidak minum selama kurang lebih satu minggu.
12.
Galapagos Cormorant
Burung
Galapagos Cormorant atau dikenal juga dengan sebutan burung Flightless
Cormorant adalah salah satu jenis burung asli di pulau Galapagos. Burung ini
merupakan satu-satunya dari spesies Cormorant yang kehilangan kemampuan
terbangnya.
Umumnya,
jenis burung ini tidak pernah berada lebih dari 100 meter dari daratan. Karena
jumlahlah diperkirakan hanya ada sekitar 1500 ekor saja di dunia, kini, jenis
burung ini masuk ke dalam program konservasi pemerintah setempat.
13.
Burung Rhea
Burung
rhea merupakan salah satu jenis burung yang tidak bisa terbang dari Amerika
Selatan. Diketahui ada dua spesies yang belum punah yakni:
1)
Greater Rhea (Amerian Rhea), dan
2.
Lesser Rhea (Darwin’s Rhea).
Karakteristiknya
kurang lebih sama dengan burung Emu di Australia atau burung Unta di Afrika,
bedanya burung Rhea ini hanya memiliki 3 jari di kakinya. Selain itu, burung
ini juga mengeluarkan air seni dari tempat yang berbeda (dari cloaca).
Greater
Rhea (Amerian Rhea), umumnya lebih
menyukai tempat yang terbuka dan dekat perairan, sedangkan Lesser Rhea (Darwin’s Rhea) lebih sering ditemukan
berada di semak-semak, padang rumput, bahkan juga sering ditemukan di gurun.
Apakah masih ada burung lain yang memiliki sayap namun tidak bisa terbang?
Jika masih ada, silahkan tulis di kolom komentar agar saya tambahkan pada artikel ini. Terima kasih atas kunjungannya.
SUMBER
KUTIPAN
-
m.brilio.net/binatang/8-burung-ini-meski-bersayap-tapi-nggak-bisa-terbang-171018k.html
-
www.jalaksuren.net/mengenal-burung-takahe-dari-selandia-baru-yang-terancam-punah/
-
id.m.wikipedia.org/wiki/Takah%C4%93
-
id.m.wikipedia.org/wiki/Penguin
-
www.wowmenariknya.com/wow/aneh-6-burung-ini-tidak-tahu-caranya-terbang/
-
bobo.grid.id/amp/08673430/burung-unta-hewan-yang-cepat-dan-kuat
-
www.jalaksuren.net/ciri-khas-burung-kiwi/ wanibesakc.blogspot.com
-
id.m.wikipedia.org/wiki/Kiwi
-
www.jalaksuren.net/ciri-khas-burung-kiwi/
-
wowasiknya.com/burung-yang-tidak-bisa-terbang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar