Hanya
ada satu pilihan untuk tempat yang paling diperebutkan di seluruh dunia, dan
tempat itu adalah Masjid Al-Aqsa di
Yerusalem.
Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa selama ribuan tahun,
banyak orang telah mati untuk memperebutkan tanah ini.
Bagi
umat Islam, tempat tersebut sangat penting karena menjadi situs suci ketiga
dalam agama Islam. Ini adalah lokasi Nabi Muhammad diangkat ke surga selama
perjalanan Israa dan Miraaj.
Al-Aqsa juga merupakan tempat
pertemuan paling luar biasa dalam sejarah umat manusia - ketika setiap Nabi
yang pernah hidup berkumpul bersama untuk shalat berjamaah di belakang Nabi
Muhammad.
1. Masjid
Al-Aqsa adalah kiblat pertama bagi umat Islam
Masjid
Al-Aqsa merupakan salah satu situs paling suci bagi umat Islam. Sebelum beralih
ke Ka'bah sebagai arah kiblat, arah
yang harus dihadapi selama shalat Islami adalah tempat masjid Al-Aqsa sekarang
berdiri.
Nabi
Muhammad kemudian memerintahkan untuk menggunakan Ka'bah sebagai Kiblat melalui Surat
Al-Baqarah.
2. Bukan
hanya satu masjid
Masjid
Al-Aqsa sering dianggap sebagai bangunan tunggal. Situs ini sebenarnya terdiri
dari beberapa masjid, seperti Masjid Buraq dan Masjid Marwani.
Kita
cenderung beranggapan bahwa Masjid Al-Aqsa sebagai bangunan di sudut paling
selatan masjid. Sebenarnya, itu adalah Masjid Qibli - disebut demikian karena paling dekat dengan Kiblat. Sebenarnya seluruh kompleks
tersebut adalah Masjid Al-Aqsa.
Untuk
menghindari terjadinya kebingungan, kompleks yang lebih luas tempat Al-Aqsa berdiri
biasanya disebut sebagai Al-Haram
Ash-Sharif (The Noble Sanctuary).
3. Kubah
Dome of the Rock merupakan kubah Islam pertama dalam sejarah
Kubah
emas legendaris masjid adalah hal pertama yang terlintas dalam pikiran ketika
seseorang memikirkan masjid Al-Aqsa. Dome
of the Rock masjid Al-Aqsa dikatakan menjadi kubah pertama yang pernah
digunakan dalam arsitektur Islam, sebelum digunakan pada semua masjid di dunia.
Dome of the Rock dibangun oleh Khalifah
Umayyah Abdul Malik ibn Marwan. Awalnya kubah terbuat dari kayu dengan
penutup kuningan, timah, atau keramik.
Kubah ikonik yang kita semua tahu saat
ini dibangun hampir seribu tahun kemudian pada masa pemerintahan Ottoman Khalifah, Suleyman the Magnificent.
Kemudian ditambahkan lapisan emas dan potongan marmer yang khas.
4.
Satu-satunya masjid, selain Kabah Suci, yang disebutkan dalam Al Qur’an
“Maha Suci adalah Dia
yang mengambil Hamba-Nya pada malam hari dari al-Masjid al-Haram ke al-Masjid
al-Aqsa, yang lingkungannya Kami telah diberkati, untuk menunjukkan kepadanya
tanda-tanda Kami. Sungguh, Ia adalah Maha Mendengar, Yang Maha Melihat’.(Al Qur’an,
17: 1).
5.
Seorang ulama terkemuka pernah tinggal dan menulis sebuah mahakarya di sana
Abu Hamid Al-Ghazali,
seorang teolog Persia terkemuka, ahli hukum dan filsuf, dikatakan telah tinggal
di masjid Al-Aqsa beberapa lama. Beliau disebut oleh beberapa sejarawan sebagai
salah satu umat Muslim paling berpengaruh dalam sejarah sejak Nabi Muhammad.
Selama
tinggal di sana, Abu Hamid Al-Ghazali menulis bukunya yang berjudul "Ihyaa Ulum Al-Din (Kebangkitan Ilmu
Agama)". Buku ini secara luas dianggap sebagai salah satu karya
terbesar dalam literatur agama Islam. Selain itu, buku ini menjadi buku yang
paling banyak dibaca di dunia Muslim.
6. Masjid
yang memiliki perpustakaan sendiri
Perpustakaan
masjid Al-Aqsa didirikan pada tahun 1923 oleh Dewan Legislatif Muslim Tertinggi
(the Supreme Muslim Legislative Council).
Perpustakaan ini memiliki berbagai koleksi manuskrip berharga dan karya-karya
yang diterbitkan dalam studi agama Islam dan Arab.
7. Umat
Muslim percaya situs tersebut menjadi saksi Nabi Muhammad naik ke surga
Umat
muslim percaya bahwa Nabi Muhammad diangkut dari Masjid Suci (Sacred Mosque) di
Mekkah ke Al-Aqsa selama "Perjalanan Malam (Night Journey)," yang dikenal sebagai Al-Israa Wal-Mi'raj.
Al-Israa Wal-Mi'raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi seluruh umat
Islam.
Dikatakan
bahwa selama "The Night Journey,"
Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari
Mekah ke Yerusalem, dan kemudian naik ke surga.
8. Masjid
Al-Aqsa menjadi saksi perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel dan Sekutunya
Masjid
Al-Aqsa sebenarnya telah dihancurkan dan dibangun kembali beberapa kali, bahkan
sebelum terjadinya konflik antara Israel versus Palestina.
Pada
tahun 700-an, masjid Al-Aqsa benar-benar hancur oleh serangkaian gempa bumi
yang menghancurkan Yerusalem.
Sejak
tentara Israel menduduki Yerusalem pada tahun 1967, situs ini telah menyaksikan
berbagai aksi kekerasan. Terutama aksi kekerasan yang dilakukan antara Israel
dan Palestina.
Pada
tahun 1969, Denis Michael Rohan dari Australia membakar mimbar masjid
Al-Aqsa. Mimbar ini tidak hanya cantik, tetapi dibuat tanpa menggunakan paku
atau lem.
Mimbar ini sebenarnya dibuat oleh Nooruddin Zengi, salah satu
pahlawan terbesar dalam sejarah Islam, untuk dipasang di Masjid Al-Aqsa. Namun
saat itu Yerusalem masih dikuasai oleh Tentara Salib.
Setelah
Nooruddin meninggal, salah satu anak didiknya yakni Salahuddin memenuhi
keinginan gurunya dan berhasil membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya dalam
sejarah Islam. Setelah itu Salahuddin memasang mimbar ini di masjid Al-Aqsa.
Mimbar ini masih menjadi karya legenda di kalangan pengrajin hingga
kini. Sungguh sangat disayangkan karya yang begitu hebat dibakar begitu saja.
Pada
tahun 1982, Alan Goodman - seorang tentara Yahudi turunan Amerika Israel -
melepaskan beberapa tembakan terhadap umat Muslim di Dome of the Rock sehingga
menewaskan 2 orang dan melukai 11 lainnya.
Pasukan
militer Israel juga telah melakukan beberapa serangan di situs tersebut.
SUMBER
RUJUKAN
-
stepfeed.com/amp/7-interesting-facts-you-probably-didn-t-know-about-al-aqsa-mosque-0561
-
muslimhands.org.uk/latest/2018/04/8-facts-you-didn-t-know-about-masjid-al-aqsa
-
muslimmatters.org/2014/02/14/8-things-didnt-know-masjid-al-aqsa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar