Orang Pertama yang Selamat Setelah Turun Ke Pintu Neraka

WANIBESAKc - Di Turkmenistan tepatnya di dekat desa Derweze terdapat sebuah kawah yang sangat unik sehingga banyak menarik wisatawan dalam negeri dan luar negeri. Oleh penduduk setempat kawah tersebut dinamakan  "Pintu ke Neraka (Door to Hell) atau gerbang neraka (Gates of Hell)". 

Hal ini disebabkan kawah yang mempunyai diameter 69 meter serta kedalaman 30 meter ini telah menyala selama lebih dari 47 tahun tanpa berhenti. Jadi kawah tersebut sementara menyala saat Anda membaca artikel ini.
Terbentuknya Gerbang Neraka sebenarnya tidak diketahui secara pasti. Namun berdasarkan beberapa sumber mengatakan bahwa kawah tersebut terbentuk pada tahun 1971 waktu Turkmenistan masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
Pada saat itu, para ahli geologi mencari tambang gas untuk dilakukan pengeboran. Setelah diketahui tempat yang bagus, para ahli mencoba untuk melakukan pengeboran. Namun karena gas metana disekitarnya sangat banyak, maka para ahli ini memutuskan untuk menghilangkan dengan cara dibakar.
Menurut mereka mungkin hanya akan terbakar beberapa hari atau beberapa minggu. Ternyata dugaan mereka salah. Bukan saja tanah yang runtuh membentuk sebuah kawah besar, tetapi lokasi tersebut terus menyala hingga kini.
Beberapa gambar Gerbang ke Neraka sebagai berikut.


Gambar 1 seorang wanita yang sedang berdiri dipinggir kawah untuk mengagumi keindahan kawah di petang hari.

foto milik sbs.com.au


Gambar 2 Seorang turis sedang duduk sendirian di tepi kawah. Mungkin ia sedang menanti kedatangan buah hatinya.
foto milik worldfortravel.com 


Gambar 3 Pintu ke Neraka dari kejauhan.
foto milik sbs.com.au

Gambar 4 George Kourounis sebagai orang pertama yang turun ke dalam kawah Pintu ke Neraka (Door to Hell)
foto milik nationalgeographic


Gambar 5 George Kourounis ketika berada di bawah kawah. 
foto milik nationalgeographic

Pada 2013, penjelajah Kanada George Kourounis, setelah 18 bulan persiapan, menjadi orang pertama yang turun ke Gates of Hell yang terbakar dan bisa kembali dengan selamat. 

Bermitra dengan National Geographic, tujuan ia turun ke bawah adalah untuk mencari tahu apakah terdapat kehidupan yang bisa bertahan dalam kondisi seperti itu. George turun ke dalam kawah dengan menggunakan setelan tahan api yang dilengkapi dengan pasokan udara sendiri.

George mengatakan suara dari api terdengar seperti mesin jet yang sedang beroperasi. Sampel yang diambil dari dasar kawah ternyata menyimpan bakteri yang mampu bertahan hidup di suhu tinggi yang sangat tinggi ini. 

Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan, meskipun sangat primitif, mungkin ada di lingkungan yang lebih keras daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Penjelajah dan petualang George Kourounis patut diacungi jempol. Ia telah memiliki banyak pengalaman yang tak terlupakan di lingkungan alam yang ekstrem — mengejar tornado melintasi Midwest Amerika, berenang dengan piranha di Venezuela, bahkan menikah di kawah gunung berapi yang meletus di Pasifik Selatan. 
Tetapi perjalanan ke Turkmenistan mungkin menjadi salah satu ekspedisinya yang paling menarik. Mungkin itu satu-satunya ekspedisi di mana ia mengaku merasa "seperti kentang panggang." 

Gerbang Neraka bukan satu-satunya cadangan gas alam Timur Tengah yang terbakar selama ini. Di negara tetangganya, Irak, ladang minyak Baba Gurgur telah terbakar selama lebih dari 4.000 tahun.

Baba Gurgur (secara harfiah "Bapak Api") adalah ladang minyak besar di dekat kota Kirkuk yang merupakan yang pertama kali ditemukan di Irak Utara pada tahun 1927. Ladang minyak ini, dianggap sebagai ladang minyak terbesar di dunia, hingga ditemukannya ladang Ghawar di Arab Saudi pada tahun 1948.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *