7 Hewan Tercepat Di Dunia Ketika Berlari di Darat


WANIBESAKc - Beberapa hal yang paling menarik dari binatang adalah mereka memiliki teknik dan mekanisme khusus untuk bertahan hidup di alam liar. Alam merupakan sesuatu yang menarik, unik, menakjubkan, dan terkadang sangat mengherankan.
Untuk bertahan hidup beberapa makluk hidup mengandalkan teknik kamuflase sebagai teknik berburu atau mekanisme pertahanan. Sebagiannya lagi mengandalkan kekuatan kecepatan berlari untuk berburu dan bertahan.
Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang hewan-hewan yang memiliki kecepatan berlari yang luar biasa.
Berikut adalah daftar hewan tercepat di dunia ketika berlari di darat.

1. Cheetah (Acinonyx jubatus)
(Sumber gambar https://fineartamerica.com/featured/cheetah-acinonyx-jubatus-on-termite-winfried-wisniewski.html)

Cheetah adalah hewan yang paling cepat di antara semua hewan darat dengan kecepatan berlari mencapai 115 kilometer per jam.
Karena memiliki kecepatan yang luar biasa, Cheetah dikenal sebagai pemangsa paling efisien di bumi. Peristiwa mengejar dan menerkam mangsa hanya terjadi ketika mangsanya berada dalam jangkauan terkamannya.
Berburu adalah kegiatan utama sepanjang hari. Walaupun demikian, Cheetah bersifat diurnal (aktif terutama di siang hari), sedangkan macan tutul, harimau, dan singa bersifat nokturnal (aktif terutama pada malam hari).
Saat senja telah tiba, Cheetah yang suka hidup berkelompok biasanya akan beristirahat di tempat terbuka yang berumput, meskipun Cheetah jantan dan remaja sering berkeliaran di malam hari. Cheetah adalah binatang yang memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi. Mereka sering memeriksa keadaan sekitarnya. Bahkan saat beristirahat, mereka secara bergiliran melakukan pengawasan.
Selain singa, Cheetah adalah satu-satunya kucing yang suka hidup berkelompok. Namun, Cheetah betina cenderung hidup menyendiri.
Cheetah jantan dewasa biasanya suka berteman meskipun berada dalam wilayah teritorial mereka, dan mungkin berkumpul bersama seumur hidup membentuk "koalisi (kerja sama)". Kelompok-kelompok Cheetah ini secara kolektif mempertahankan wilayah kekuasaan mereka.
Tidak seperti kucing jantan dan kucing lainnya, Cheetah betina tidak membangun wilayah. Sebagai gantinya, mereka tinggal di daerah yang tidak dijaga, yang dikenal sebagai "rentang rumah". Meskipun rentang rumah sering tumpang tindih antara induk yang satu dengan lainnya, hampir tidak ada interaksi antara betina.
Cheetah betina merupakan pengunjung reguler ke wilayah Cheetah jantan. Ukuran rentang rumah bervariasi bergantung pada ketersediaan makanan (mangsa). Semakin besar kepadatan hewan-hewan mangsa di suatu daerah, semakin kecil rentang rumah seekor cheetah betina di daerah tersebut.


2. Springbok (Antidorcas marsupialis)
(https://amedia.britannica.com/700x450/07/92707-004-1FD2E3F5.jpg)

Seekor Springbok memiliki kemampuan berlari hingga 100 kilometer per jam. Selain itu, Springbok juga mampu melompat dengan jarak yang jauh, sekitar empat meter.
Springbok memiliki tinggi rata-rata mulai dari 71 hingga 86 sentimeter. Springbok adalah antelope berukuran menengah yang ditemukan di kawasan sabana di selatan dan barat daya Afrika. Hewan cantik ini juga memiliki tanduk yang sangat indah.
Antilope artinya mamalia yang bentuknya menyerupai kambing dengan tanduk tegak lurus ke atas. Binatang ini termasuk jenis sapi, walupun sangat mirip kijang, tetapi bukan kijang. Hewan ini merupakan anggota dari famili bovidae, satu-satunya spesies dalam genus Antidorcas, dan termasuk hewan yang terancam punah.
Hewan ini biasanya aktif di pagi hari dan sore hari, serta pertama kali diperkenalkan oleh ahli biologi Jerman Eberhard August Wilhelm von Zimmermann pada tahun 1780.
Springbok biasanya beristirahat di bawah naungan pepohonan atau semak-semak, dan sering berbaring di tempat terbuka saat cuaca dingin.
Selama melakukan kebiasaan tersebut, springbok membangun wilayah kekuasaannya yang berkisar antara 10 sampai 70 hektar (25 sampai 173 hektar). Wilayah kekuasaan biasanya ditandai dengan urin (air kencing) dan tumpukan kotoran dalam jumlah besar. 

3. Pronghorn (Pronghorn Antelope)
(http://animals.sandiegozoo.org/sites/default/files/2016-09/animals_hero_pronghorn.jpg)
Pronghorn antelope merupakan sejenis kijang yang dapat berlari dengan kecepatan hingga 88,5 km/jam. Pronghorn dinobatkan sebagai hewan darat tercepat ketiga. Walaupun demikian Pronghorn dapat mempertahankan kecepatan  berlarinya lebih lama daripada Cheetah.
Dibandingkan dengan ukuran tubuhnya, pronghorn memiliki tenggorokan, jantung, dan paru-paru yang besar. Paru-paru besar memungkinkan pronghorn menampung udara dalam jumlah besar saat berlari. 
Selain itu, kuku pronghorn memiliki dua jari kaki yang panjang, empuk, dan runcing yang membantu menyerap kejutan saat berlari dengan kecepatan tinggi.
Kijang Pronghorn atau Pronghorn Antelope adalah salah satu jenis kijang yang berhabitat di wilayah benua Amerika Utara Bagian Tengah dan Bagian Barat. Salah satu keunikan Pronghorn yaitu mereka memakan berbagai jenis makanan nabati. Bahkan pronghorn seringkali mengkonsumsi tanaman yang tidak enak atau toksik bagi ternak rumahan seoerti domba dan sapi.


4. Wildebeest (Connochaetes)
(https://i.telegraph.co.uk/multimedia/archive/02162/wildebeest-crocodi_2162135k.jpg)

Wildebeest merupakan hewan besar yang banyak ditemukan di wilayah Tanzania dan juga dikenal sebagai rusa Afrika. Seekor Wildebeest mampu berlari dengan kecepatan hingga jarak 80,5 kilometer per jam. 
Wildebeest terkenal akan migrasi besar tahunan yang mereka lakukan guna mencari daerah baru yang lebih hijau dan biasanya jatuh tempo antara bulan Juli hingga Agustus. Migrasi Wildebeest biasanya diikuti oleh burung pemakan bangkai. Hal ini disebabkan saat melakukan migrasi Wildebeest bisa diserang oleh predator seperti buaya dan macan. 
Bangkai Wildebeest merupakan sumber makanan yang penting bagi burung pemakan bangkai. Burung pemakan bangkai mengkonsumsi sekitar 70% bangkai rusa kutub yang tersedia. Penurunan jumlah rusa kutub yang bermigrasi juga memiliki dampak negatif pada burung pemakan bangkai. 
Wildebeest adalah salah satu mamalia herbivora anggota famili Bovidae yang tersebar di savana di pedalaman Afrika. Hewan yang masih berkerabat dekat dengan kambing ini terdiri dari dua spesies yaitu wildebeest biru (Connochaetes taurinus) dan wildebeest hitam (Connochaetes gnou) yang semuanya merupakan spesies endemik benua Afrika.
Wildebeest menguntungkan ekosistem dengan meningkatkan kesuburan tanah dengan kotorannya. Mereka secara ekonomi penting bagi manusia karena mereka adalah objek wisata utama. Mereka juga menyediakan produk penting seperti kulit ke manusia. Wildebeest, bagaimanapun, juga dapat berdampak negatif pada manusia. Individu liar bisa menjadi pesaing ternak komersial, dan bisa menularkan penyakit mematikan seperti rinderpest dan menyebabkan wabah di kalangan hewan, terutama ternak dalam negeri. Mereka juga bisa menyebarkan kutu, cacing krem, cacing pita, lalat, dan fluk parut.

5. Singa (Panthera leo)
(https://twistedsifter.files.wordpress.com/2013/04/african_lion_panthera_leo_male_portrait.jpg?w=800&h=571)

Singa adalah binatang yang kuat yang biasanya berburu dalam kelompok yang terkoordinasi untuk memilih mangsanya. Namun, stamina singa tidak terlalu terkenal. 
Meskipun singa betina dapat berlari dengan kecepatan mencapai 80 km/jam, singa hanya bisa melakukannya dalam jarak pendek. Oleh sebab itu, dalam berburu singa selalu berusaha mendekati mangsanya sebelum memulai serangan.
Singa adalah salah satu simbol hewan yang paling banyak dikenal dalam budaya manusia. Telah digambarkan secara luas sebagai patung dan digambar dalam lukisan. Selain itu, singa juga digunakan pada bendera nasional, diangkat dalam berbagai film dan sastra kontemporer.
Singa merupakan kucing berotot dan berdada dalam dengan kepala pendek dan bulat, leher dan telinga bulat kurus.
Warna bulunya bervariasi dari kekuning-kuningan ringan sampai abu-abu perak, hingga merah kekuningan dan coklat tua.
Singa menghabiskan banyak waktu untuk beristirahat dan tidak aktif selama sekitar 20 jam per hari. Mereka menghabiskan rata-rata 2 jam sehari untuk berjalan kaki dan 50 menit makan.


6. Kanguru

(http://phenomena.nationalgeographic.com/files/2015/05/Kangaroo-12003-660x444.jpg)

Kata kanguru diambil dari bahasa Aborigin “gangguru”.  Kanguru bisa berlari dengan kecepatan 71 kilometer per jam. Kanguru mempunyai dua kaki belakang yang kuat dan memiliki telapak kaki yang besar. Telapak kaki yang besar ini didesain oleh Tuhan untuk meloncat.
Kanguru biasa melompat dengan kecepatan 20 hingga 25 kilometer per jam. Harapan hidup kanguru sekitar 9 sampai 18 tahun. Walaupun demikian, terdapat kanguru yang bisa bertahan hidup hingga 28 tahun.
Kanguru adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk hewan khas Australia.
Kanguru hanya terdapat di Australia dan tercantum pada lambang negara. Kanguru adalah hewan mamalia dan makropod, termasuk keluarga marsupial yang juga mencakup walabi dan pademelon. 
Kanguru merupakan satu-satunya hewan besar yang “berjalan” dengan cara melompat-lompat dan hewan jantan dewasa sering berkelahi dengan menggunakan cakar depannya seperti bertinju dan menendang dengan kaki belakangnya.


7. Kuda
(http://images.photowall.com/products/46138/white-horses.jpg?h=650&q=90&)

Menurut catatan dari Guinness World Records, kecepatan tercepat untuk kuda adalah 70,76 kilometer per jam. Dari zaman dahulu kala, kuda kerap dijadikan sebagai alat transportasi dan kendaraan untuk berperang. Di Indonesia, ada beberapa wilayah yang menjadikan kuda sebagai alat transportasi seperti delman.


1 komentar:

Genanime mengatakan...

Mantap informasinya bisa menambah sedikit pengetahuan

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *