Zircon: Batu Permata Yang Paling Sering Diabaikan


Gambar Permata zircon yang telah dilakukan pemanasan sehingga diperoleh zirkon putih (white), champagne, biru (blue), hijau (green), kuning (yellow), peach, mawat (rose), cognac, madu (honey), dan mocha. (Sumber gambar  geology.com/minerals/zircon.shtml)

Zircon atau sirkon adalah mineral silikat zirkonium dengan komposisi kimia ZrSiO4. Mineral ini terdapat hampir di seluruh dunia dalam jumlah kecil di batuan beku, metamorfik, dan batuan sedimen.
Zircon adalah batu permata populer yang telah digunakan selama hampir 2000 tahun. Zircon terbentuk dalam berbagai warna dan memiliki kecerahan dan api yang menyaingi berlian. Zirkon yang tak berwarna terkadang digunakan sebagai berlian alternatif karena harganya lebih murah.
Endapan kaya akan zirkon ditambang dan zirkon yang diperoleh digunakan untuk memproduksi logam zirkonium dan zirkonium dioksida. Kedua zat tersebut digunakan dalam berbagai macam produk manufaktur dan proses industri.

KELIMPAHAN
Zirkon sangat umum dan tersebar luas di bebatuan permukaan Bumi sehingga bisa dianggap sebagai mineral yang mudah diperoleh. Namun, zirkon biasanya tidak diperhatikan pada batuan dan sedimen karena ukuran partikelnya yang sangat kecil. Oleh sebab itu, zircon menjadi salah satu mineral bumi yang paling banyak tetapi paling sering diabaikan.
Kristal zirkon yang berukuran besar jarang ditemukan. Ukuran rata-rata di batu granit adalah sekitar 0,1-0,3 mm, tetapi mereka juga dapat tumbuh hingga ukuran beberapa sentimeter.

ZIRCON SEBAGAI GEMSTONE
Zircon telah digunakan sebagai batu permata selama lebih dari 2000 tahun. Dengan dispersi dan indeks bias yang sangat tinggi sehingga memberikan kecerahan dan api yang menyaingi berlian. Walaupun demikian, zircon dengan banyak warna tidak pernah digunakan sebagai pengganti berlian.
Ahli gemologi dan banyak ahli perhiasan dapat membedakan zirkon dari intan dengan pemeriksaan cepat.
Zircon adalah permata yang populer karena tersedia dalam berbagai warna yang cukup menyenangkan bagi konsumen. Sebagian besar zirkon alami berwarna kuning, merah, atau coklat. Pemanasan dan iradiasi dapat digunakan untuk menghasilkan zirkon tidak berwarna, biru, hijau, dan banyak lainnya.  Biru adalah warna zirkon paling populer. Sekitar 80% zirkon yang terjual saat ini berwarna biru.
Zirkon biru dapat dibuat dari zirkon cokelat dengan cara melakukan pemanasan pada suhu 800 hingga 1.000 °C.
Meskipun tidak tahan lama seperti berlian, zircon memiliki daya tahan fisik yang baik sebagai permata, karena memiliki kekerasan 7,5 skala Mohs dan pembelahan yang tidak sempurna. Kombinasi tersebut membuatnya cocok untuk sebagian besar penggunaan batu permata yang mencakup cincin, anting-anting, liontin, bros, dan perhiasan lainnya.
Beberapa zirkon, terutama permata yang telah diberi perlakuan panas, biasanya rapuh. Oleh sebab itu, tepi sisi permata ini rentan terhadap torehan dan chipping.

PENAMBANGAN ZIRKON
Zircon telah ditambang dari kerikil sungai selama lebih dari 2000 tahun. Saat ini, sebagian besar zirkon dihasilkan oleh penambangan atau pengerukan sedimen yang kaya akan zirkon. Sedimen ini dapat berada di pantai, litoral, atau endapan aluvial.
Zirkon memiliki massa jenis 4,6 hingga 4,7, yang jauh lebih tinggi dari butiran sedimen detrital khas yaitu antara 2,6 dan 2,8. Perbedaan gravitasi spesifik ini memungkinkan butir-butir zirkon diambil dari sedimen melalui pemisahan secara mekanis.

ZIRKON, ZIRKONIUM, ZIRKONIA, DAN ZIRKONIA KUBIK
Terkadang kita bingung dengan empat bahan berikut ini, yakni: zirkon, zirkonium, zirkonia, dan zirkonia kubik.
Definisi singkat dari bahan-bahan tersebut berada di bawah ini.
- Zircon adalah mineral alami dengan komposisi kimia ZrSiO4.
- Zirkonium adalah unsur kimia golongan IVB dan periode 5. Unsur ini memiliki nomor atom 40, simbol Zr, serta merupakan logam putih keperakan.
- Zirkonia adalah oksida kristal putih zirkonium dengan komposisi kimia ZrO2. Bentuk alami dari ZrO2 yaitu baddeleyite mineral. Perlu diingat bahwa ZrO2 jarang terbentuk.
- Zirkonoa kubik (Cubic Zirconia) adalah batu permata sintetis yang mempunyai penampilan sangat mirip dengan berlian. Batu permata secara historis menjadi simulant berlian yang paling umum digunakan.

PENGGUNAAN INDUSTRI ZIRKON
Pasir zirkon memiliki koefisien ekspansi rendah dan sangat stabil pada suhu tinggi. Ini digunakan sebagai bahan refraktori dalam banyak aplikasi pengecoran dan pengecoran. Salah satu kegunaannya yang paling umum adalah dalam produksi keramik.
Zirkonium dioksida (zirkonia) dihasilkan dengan memanaskan pasir zirkon pada suhu yang cukup tinggi untuk memecah molekul zirkon. Dalam bentuk bubuk, zirkonium dioksida berwarna putih terang, sangat reflektif dan stabil secara termal. Ini digunakan sebagai opacifier, agen pemutih, dan pigmen dalam glasir dan noda yang digunakan pada keramik dan tembikar. Yttria-stabil zirkonia digunakan untuk memproduksi zirkonia kubik, komponen serat optik, lapisan tahan api, keramik, gigi palsu, dan produk gigi lainnya.
Zirkon berfungsi sebagai bijih utama dari logam zirkonium. Zirkonium digunakan dalam berbagai produk logam yang memerlukan ketahanan terhadap panas dan korosi. Contohnya digunakan untuk membuat paduan kinerja tinggi, baja khusus, filamen lampu, bahan peledak, peralatan komputer dan banyak komponen elektronik lainnya.

SUMBER RUJUKAN
- Hobart M. King, Ph.D. Zircon: Used as a gemstone for over 2000 years. Today it is the primary ore of zirconium. (geology.com/minerals/zircon.shtml) diakses pada Rabu, 04 Juli 2018.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *