Tata Nama Senyawa Kimia

(Sumber gambar chem.libretexts.org: 3.1: Types of Chemical Compounds and their Formulas)


Setelah mempelajari materi ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menuliskan nama senyawa kimia berdasarkan rumus kimianya.
2. Menuliskan rumus kimia senyawa berdasarkan nama senyawa kimianya.


Salah satu topik yang menjadi kajian utama dalam ilmu kimia adalah perubahan materi. Perubahan materi meliputi perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika yaitu perubahan yang tidak menghasilkan zat baru (hanya mengalami perubahan wujud atau bentuk), sedangkan perubahan kimia yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia dan biasanya ditulis dalam bentuk persamaan reaksi. Pada persamaan reaksi, zat yang terlibat dalam reaksi ditulis menggunakan rumus kimia.

Berkat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, setiap hari selalu ditemukan senyawa baru. Sampai saat ini telah dikenal jutaan senyawa dan tiap tahun ditemukan ribuan senyawa baru. Senyawa baru ini ada yang diperoleh dengan cara disintesis dalam laboratorium dan adapula yang diperoleh dengan cara diisolasi dari bahan alam.

Bagaimanakah cara memberikan nama pada berbagai senyawa kimia yang telah ditemukan saat ini? Pertanyaan tersebut akan terjawab setelah Anda mempelajari uraian pada artikel ini dengan baik.


A. TATA NAMA SENYAWA KIMIA
Salah satu ciri khas senyawa yaitu memiliki rumus kimia. Rumus kimia yaitu rumus yang menyatakan lambang dan jumlah atom unsur yang menyusun suatu senyawa. Pada rumus kimia, jumlah atom unsur penyusun senyawa ditunjukan menggunakan angka indeks.

Contohnya rumus kimia asam askorbat sebagai penyusun vitamin C.

Rumus kimia vitamin C = C6H8O6
Keterangan : 6, 8 dan 6 disebut angka indeks.

Rumus kimia tersebut menunjukkan bahwa satu molekul vitamin C tersusun dari 6 atom karbon, 8 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.

Senyawa kimia yang telah ditemukan sangat banyak. Oleh sebab itu, sangat mustahil bagi kita untuk menghafalnya satu persatu jika setiap senyawa berdiri sendiri, tanpa adanya kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk membedakan suatu senyawa dengan senyawa lainnya maka diperlukan suatu sistem tata nama yang spesifik. Tata nama senyawa kimia dibedakan menjadi dua yaitu tata nama umum (trivial) dan tata nama sistematik.


A. TATA NAMA UMUM
Tata nama umum (trivial) yaitu tata nama senyawa kimia yang didasarkan pada nama penemu, nama tempat, atau dari sifat khas yang dimiliki.
Contoh:
- Na2SO4 namanya garam Glauber karena ditemukan Oleh J.R Glauber.

- Na2CO3 namanya soda pencuci karena digunakan untuk melunakan air sadah.

- H2SO4 namanya minyak vitriol karena disuling dari bahan galian vitriol pada suhu tinggi. 

Saat ini, tata nama umum, jarang atau bahkan tidak digunakan lagi karena beberapa alasan berikut.

- Banyak senyawa kimia yang berbeda namun disintesis atau ditemukan oleh orang yang sama.

- Banyak senyawa kimia yang berbeda namun memiliki warna yang sama.

- Banyak senyawa kimia yang berbeda namun disintesis atau ditemukan di tempat yang sama.

Walaupun tata nama umum tidak digunakan lagi, namun untuk beberapa senyawa lebih banyak digunakan nama umum dibanding nama sistematik sebagai berikut.

- H2O : Air
- NH3 : Amonia
- CO2 padat : Es kering/(dry ice)
- NaCl : Garam dapur
- CaO : Kapur tohor
- CaCO3 : Marmer/batu kapur
- Ca(OH)2 : Kapur tulis
- NaHCO3: Soda kue
- CaSO4.2H2O : Gips
- Ca(ClO)2 : Kaporit
- MgSO4.7H2O : Garam Inggris
- Mg(OH)2 : Susu magne
- CuSO4.5H2O : Terusi
- CH3COOH : Cuka dapur

B. TATA NAMA SISTEMATIK
Tata nama sistematik yaitu tata nama senyawa kimia yang diatur oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry). IUPAC merupakan suatu badan internasional yang mengatur tata nama semua senyawa kimia.

1. Tata Nama Senyawa Ionik
Seperti yang telah dibahas pada topik ikatan kimia, senyawa ionik tersusun dari ion-ion. Ion dibagi menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.
Ion yang bermuatan positif disebut kation. Kation biasanya terbentuk dari unsur logam. Kation dibagi menjadi dua jenis yaitu kation tunggal (kation sederhana) dan kation poliatomik. 
Contoh:
- Kation tunggal: Li+, Na+, Mg2+, Ca2+,  Al3+- 

- Kation poliatomik: NH4+

Ion yang bermuatan negatif disebut anion. Anion biasanya terbentuk dari unsur nonlogam. Anion dibagi menjadi dua jenis yaitu anion tunggal (anion sederhana) dan anion poliatomik.
Contoh:

- Anion tunggal: Cl-, O2-, S2-, N3- 

- Anion poliatomik: OH-, NO3-, SO42-, PO43-

Nama beberapa kation dan anion yang penting dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.

Nama-nama kation
Li+ :  Ion litium
Na+ : ion natrium
K+ : Ion kalium
Ag+ : Ion perak 
Mg2+ : Ion magnesium
Ca2+: Ion kalsium
Ba2+: Ion barium
Al3+ : Ion aluminium
Cd2+ : Ion kadmium
Zn2+ : Ion seng
Cu2+ : Ion tembaga(II) atau ion kuprat
Mn2+ : Ion mangan(II) atau  ion  Manganit
Co2+ : Ion kobalt(II) atau ion kobaltit
Ni2+ : Ion nikel(II) atau ion nikelit
Pb2+ : Ion timbal(II)  atau ion plumbit
Sn2+ : Ion timah(II) atau  ion stanit
Fe2+ : Ion besi(II) atau ion ferit
Fe3+ : Ion besi(III)  atau ion ferat
Cr3+ : Ion kromium (I) atau ion kromat
NH4+ : Ion amonium


Nama-nama Anion
F‾ : Ion fluorida
Cl‾ : Ion klorida
Br‾ : Ion bromida
I‾ : Ion iodida
O2‾ : Ion oksida
S2‾ : Ion sulfida
N3‾ : Ion nitrida
OH‾ : Ion hidroksida
NO2‾ : Ion nitrit
NO3‾ : Ion nitrat
CH3COO‾ : Ion asetat
CO32‾ : Ion karbonat
SO32‾ : Ion sulfit
SO42‾ : Ion sulfat
PO43‾  : Ion fosfat
CrO42‾ : Ion kromat
Cr2O72‾ : Ion dikromat
MnO4‾ : Ion permanganat
CN‾ : Ion sianida
ClO‾ : Ion hipoklorit
ClO2‾ : Ion klorit
ClO3‾ : Ion klorat
ClO42‾ : Ion perklorat

Dari ion-ion di atas dapat diketahui bahwa, kation poliatomik yang umum dijumpai adalah NH4+, sedangkan anion poliatomik sangat banyak. Selain itu, nama sebagian besar anion poliatomik berakhiran –it dan –at, hanya sebagian kecil yang berakhiran –ida.

Walaupun tersusun dari ion-ion, tetapi secara keseluruhan senyawa ionik merupakan senyawa yang netral. Oleh sebab itu, dalam penulisan rumus kimia senyawa ionik diperhatikan agar jumlah muatan kation dan anion sama dengan nol.

Rumus kimia senyawa ionik dapat ditulis dengan cara berikut.
X+a   +  Y–b        ⟶  XbYa

Contoh:
•  Na+   +  Cl–        ⟶   NaCl
•  Na+ +  SO42–  ⟶   Na2SO4
•  Al3+  +  PO43–  ⟶   AlPO4
•  Mg2+ +  CO32–  ⟶   MgCO3

Senyawa yang dari dua unsur disebut senyawa biner, sedangkan senyawa yang tersusun lebih dari dua unsur disebut senyawa terner.

Tata nama senyawa ionik yang kationnya mempunyai satu bilangan oksidasi yaitu menulis atau menyebut nama kation diikuti nama anion tanpa menggunakan kata ion.

Senyawa Ionik = Nama Kation + Nama Anion

Contoh :
Na+                    +     Cl–          ⟶       NaCl
Ion natrium     ion klorida      natrium klorida       

K+                     +    O2–        ⟶           K2O
Ion kali         Ion oksida                kalium oksida

Li+                     +NO3–    ⟶            LiNO3
Ion litium       Ion nitrat              litium nitrat       

Ca2+                  +  SO42–  ⟶            CaSO4
Ion kalsium       Ion sulfat            kalsium sulfat        
   NH4+                   +   OH–     ⟶             NH4OH
Ion amonium  Ion hidroksida  amonium hidroksida


Kation logam dari unsur-unsur logam transisi biasanya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu. Tata nama senyawa ionik yang kationnya mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu yaitu menulis atau menyebut nama kation  diikuti dengan angka Romawi dalam tanda kurung diikuti nama anion, ditambah akhiran –ida.

Senyawa Ionik = Nama Kation(biloks) + Nama Anion –ida

Tata nama senyawa seperti ini disebut tata nama sistem stock. Tata nama sistem stock dapat dipakai untuk setiap senyawa. Namun senyawa yang kationnya hanya memiliki satu bilangan oksidasi cara ini jarang digunakan. Angka Romawi yang diberikan menunjukan bilangan oksidasi dari kation. Oleh sebab itu, tidak lasim apabila angka Romawi yang diberikan berada diantara kation dan anion.
Contoh:
FeCl2 : besi(II) klorida (benar)
FeCl2 : besi (II) klorida (salah)

Beberapa contoh nama senyawa ionik menggunakan tata nama sistem stock sebagai berikut.
FeCl2 : besi(II) klorida
FeCl3 : besi(III) klorida
CuCl2 : tembaga(ll) klorida
CuCl : tembaga(l) klorida
SnCl2 : timah(II) klorida
SnCl4 : timah(IV) klorida
SnO : timah(II) oksida
Sn2O : timah(I) oksida


Uji Kompetensi
1. Tuliskan kation, anion dan nama kimia dari senyawa-senyawa berikut ini.

Contoh : NaCl  ⟶  Na+  +  Cl–    natrium klorida

a. NaBr
c. K2O
d. CaO
b. MgCl2
e. Al2O3
d. K2CO3
b. Na3PO4
a. Ca(NO3)2
c. CaSO4
e. NH4CN
f. (NH4)3PO4


2. Tuliskan kation, anion dan rumus kimia senyawa-senyawa berikut ini.

Contoh : 
natrium klorida   =    Na+   +   Cl-    ⟶  NaCl  

a. Litium fluorida
b. Kalium sulfida
c. Aluminium klorida
d. Aluminium sulfida
e. Kalsium karbonat
f. Magnesium sulfat
g. Magnesium fosfat
h. Amonium sulfat
i. Amonium nitrat

3. Pupuk TSP mengandung senyawa kalsium fosfat. Tuliskan rumus kimia pupuk tersebut.

4. Tulislah rumus kimia dari senyawa-senyawa ionik berikut.
a. Timbal(II) oksida
b. Timbal(IV) oksida
c. Besi(II) oksida
d. Besi(III) oksida


2. Tata Nama Senyawa Biner Kovalen
Urutan penulisan atau penamaan untuk senyawa yang tersusun dari unsur-unsur nonlogam adalah sebagai berikut:

B ─ Si ─ C ─ Sb ─ As ─ P ─ N ─ H ─ Te ─ Se ─ S ─ I ─ Br ─ Cl ─ O ─ F

Unsur-unsur yang ada disebelah kiri dari suatu unsur, ditulis atau disebut terlebih dahulu.
Tata nama senyawa biner nonlogam-nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa dengan unsur yang sama adalah menulis atau menyebut unsur yang cenderung bermuatan positif diikuti unsur yang cenderung bermuatan negatif, ditambah akhiran -ida.

Senyawa Biner Kovalen = 
Unsur yang cenderung bermuatan positif + Unsur yang cenderung berumatan negatif –ida

Contoh:
- Rumus kimia hidrogen klorida ditulis HCl bukan ClH

- Rumus kimia hidrogen sulfida ditulis H2S bukan SH2

- Rumus kimia amonia dan air berturut-turut ditulis NH3 dan H2O bukan H3N dan OH2

Jika dua unsur yang sama dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan N2O, penambahan akhiran '-ida' tidak cukup, sebab semua senyawa akan memiliki nama yang sama. Untuk senyawa-senyawa seperti ini tata namanya masih sama seperti aturan di atas. Perbedaannya yaitu diawali dengan  menyebut jumlah unsur nonlogam menggunakan bahasa Yunani.

Berikut bahasa Yunani angka satu sampai sepuluh.
mono : satu
di : dua
tri : tiga
tetra :vempat
penta : lima
heksa : enam
hepta : tujuh
okta : delapan
nona : sembilan
deka : sepuluh

Contoh:
NO :  nitrogen monoksida (bukan mononitrogen monoksida)
NO2 : nitrogen dioksida (bukan mononitrogen dioksida)
N2O : dinitrogen monoksida
N2O3 : dinitrogen trioksida
N2O5 : dinitrogen pentaoksida

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa awalan mono untuk unsur yang berada di depan rumus kimia tidak perlu disebutkan.

UJI KOMPTENSI
1. Tulislah nama senyawa-senyawa berikut berdasarkan tata nama IUPAC.
a. HCl
b. CCl4
c. CO
d. CO2
e. PCl3 
f. PCl5

2. Tulislah rumus kimia dari senyawa-senyawa berikut.
a. hidrogen fluorida
b. belerang trioksida
c. difosfor trioksida
d. difosfor pentaoksida


3. Tata nama Asam dan Basa

a. Tata Nama Asam
Asam adalah zat yang dapat menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air. Zat-zat asam biasa memiliki rasa masam. Tata nama asam yaitu menyebut atom H atau ion H+ dengan kata asam ditambah dengan nama  anion tanpa menggunakan kata ion.

Nama Asam = Asam + Nama Anion

Contoh:
H+  +   Cl–            ⟶   HCl  asam klorida
H+  +   NO3–          ⟶   HNO3 asam nitrat
H+  +   CH3COO–   ⟶  CH3COOH asam asetat (asam cuka)
H+  +   SO42–         ⟶   H2SO4 asam sulfat (dalam aki)

Uji Kompetensi
1. Apa dimaksud dengan asam.

2. Tuliskan ion positif, ion negatif dan nama asam dengan rumus kimia sebagai berikut.
Contoh :    HCl   ⟶   H+  +   Cl-            asam klorida
a. HBr
b. H2CO3 
c. H2S
d. H3PO4
e. CH3COOH

3. Tuliskan ion positif, ion negatif dan rumus kimia asam-asam berikut.
Contoh:  
asam klorida =       H+   +    Cl-   ⟶   HCl
a. Asam fluorida
b. Asam nitrat
c. Asam nitrit
d. Asam klorat
e. Asam perklorat 
f. Asam oksalat


b. Tata Nama Basa
Basa adalah zat yang dapat menghasilkan ion OH–  jika dilarutkan dalam air. Larutan basa bersifat kaustik, artinya jika terkena kulit terasa licin seperti bersabun. Pada umumnya basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH–.. Tata Nama basa  yaitu menyebut atau menulis nama kation diikuti kata hidroksida tanpa menggunakan kata ion.
Nama Basa = Nama Kation + Hidroksida

Contoh:
Na+        +     OH–     ⟶           NaOH      natrium        hidroksida        natrium hidroksida     
Ca2+       +     2OH–    ⟶          Ca(OH)2                kalsium    hidroksida            kalsium hidroksida


Uji Kompetensi
1. Apa yang dimaksud dengan basa.

2. Tulislah ion positif, ion negatif dan nama dari senyawa-senyawa basa berikut.

Contoh : NaOH ⟶      Na+        +     OH–     natrium hidroksida

a. KOH
b. Mg(OH)2
c. Al(OH)3

3. Tuliskan ion positif, ion negatif dan rumus kimia dari senyawa-senyawa basa berikut ini.
Contoh : 
natrium hidroksida = Na+ + OH–  ⟶   NaOH

a. Litium hidroksida

b. Barium hidroksida


4. Tata Nama Senyawa Hidrat
Senyawa yang dalam kristalnya mengandung sejumlah molekul air sisebut senyawa hidrat. Jumlah molekul air yang ada dalam setiap senyawa bermacam-macam. Bahkan senyawa yang sama, jumlah molekul air yang diikat dapat berbeda-beda. Tata nama senyawa hidrat yaitu menyebut atau menulis nama senyawa diikuti dengan jumlah molekul air dalam bahasa Yunani ditambah akhiran hidrat.

Senyawa Hidrat = 
Nama Senyawa + Jumlah Molekul Air + Hidrat

Contoh:
- MgSO4.7H2O =  maknesium sulfat heptahidrat
- Ba(OH)2.8H2O = barium hidroksida oktahidrat 
- CuSO4·5H2O    =  tembaga(II) sulfat pentahidrat


Uji Kompetensi
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa hidrat?

2. Tulislah nama kimia dari senyawa-senyawa berikut ini.
a. CuSO4·7H2O 
b. Ba(OH)2.8H2O
c. MgSO4.5H2O
d. CaSO4.2H2O


5. Tata Nama Senyawa Organik
Senyawa organik yaitu senyawa yang mengandung atom karbon (C) dan sebagian besar berasal dari makhluk hidup. Senyawa organik yang ada di alam maupun yang disintesis sangat banyak. Oleh karena itu, senyawa organik memiliki tata nama tersendiri. Tata nama senyawa organik tidak dibahas secara terperinci pada bagian ini. Nama dari beberapa senyawa organik yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
CH4 : Metana 
CO(NH2)2 : Urea
C2H2 : Etuna (asetilen)
C2H5OH : Etanol
CH3COOH : Asam asetat
CH2O : Formaldehid
C6H12O11 : Glukosa 
C12H22O11 : Sukrosa
CHCl3 : Kloroform

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *