Salah
satu perang paling menarik perhatian dunia adalah perang enam hari atau six day
war.
Perang enam hari merupakan perang antara Mesir, Jordania, dan Suriah
melawan Israel. Selain itu, Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan, dan Aljazair memberikan
bantuan kepada ketiga negara yang melawan Israel tersebut.
Perang
enam hari terjadi karena adanya penumpukan pasukan negara-negara Arab di
perbatasan Israel. Keberadaan pasukan-pasukan ini sebagai persiapan perang
untuk menghancurkan Israel.
Meskipun
memiliki kekuatan yang sangat kecil, semangat juang tentara Israel melebihi
segalanya. Dengan memanfaatkan semangat dan keberanian personil yang dimiliki,
pada tanggal 5 Juni 1967, pukul 07.45, Israel melakukan serangan udara melalui
"Operasi Focus (Operation Moked)". Dalam operasi ini, Israel menerbangkan hampir
seluruh jet tempur yang dimiliki menuju Mesir.
Jet-jet
tempur Israel terbang ke Mesir ini melewati dua jalur, yaitu melalui Laut
Tengah dan Laut Merah. Pesawat-pesawat tempur ini terbang rendah di atas
permukaan laut, agar tidak terdeteksi radar Mesir.
Sebelum
menyerang, mata-mata Israel telah melaporkan bahwa pada jam 08.45 waktu Mesir kabut
pagi di Delta Nil telah hilang dan patroli fajar Mesir telah kembali ke
pangkalan di mana para pilot pada saat itu sedang sarapan, sedangkan banyak
pilot dan kru darat masih berjalan menuju tempat kerja. Oleh sebab itu, waktu
penyerangan yang paling tepat adalah pukul 08.45 waktu Mesir.
Hal ini pun
dimanfaatkan dengan sangat maksimal oleh pilot Israel yang telah mempersiapkan diri
selama bertahun-tahun.
Bagian
yang diserang terlebih dahulu oleh pesawat tempur Israel adalah landasan pacu
bandara. Dengan melakukan hal itu, maka pesawat tidak bisa terbang lagi.
Setelah landasan pacu hancur, langsung diikuti dengan bom, dan tembakan senjata.
Setelah
170 menit — hanya di bawah tiga jam — Mesir telah kehilangan 293 dari hampir
lima ratus pesawat, termasuk semua pesawat pembom Tu-16 dan Il-28 buatan Soviet
yang mengancam kota-kota Israel, serta 185 pesawat tempur MiG. Israel
kehilangan sembilan belas pesawat.
Hari
masih belum berakhir untuk Angkatan Udara Israel. Jam 12:45 malam pada 5 Juni
1967, IAF mengalihkan perhatiannya ke pasukan udara Arab lainnya. Lapangan
udara Suriah dan Yordania, seperti pangkalan udara H3 Irak, yang menjadi sasaran
empuk. Suriah kehilangan dua pertiga angkatan udara mereka, dengan lima puluh
tujuh pesawat hancur di tanah, sementara Yordania kehilangan semua dari dua
puluh delapan pesawatnya.
Setelah
menghancurkan sebagian besar pesawat dan bandar udara negara-negara Arab,
pesawat Israel tanpa henti mengebom dan memberondong pasukan darat Arab
diberbagai sudut sehingga memaksa mereka untuk mundur.
Serangan dari udara dan
darat yang terus menerus dilancarkan pada akhirnya memaksa pasukan Arab untuk
menyerah dan bertekuk lutut di hadapan pasukan Israel yang gagah berani.
Ketika
dihitung, perang tersebut hanya berlangsung sekitar 132 jam 30 menit (kurang
dari enam hari). Karena hal inilah maka perang ini kenal sebagai perang hari
(Six Day War).
Pada
akhir perang, orang-orang Arab telah kehilangan 450 pesawat, sedangkan dari
Israel hanya sebanyak 46 pesawat.
Jumlah pasukan yang gugur dari
negara-negara Arab sekitar 20.000 jiwa, sedangkan Israel kurang dari 1000 orang
yang dinyatakan meninggal.
Selain itu, Israel juga berhasil merebut Yerusalem
Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan.
Tawanan perang Mesir yang mengangkat tangan mereka ke atas setelah ditangkap oleh pasukan Israel di gurun Sinai ditunjukan pada gambar di bawah ini.
Kemenangan
Israel hanya dalam 6 hari ini ternyata sangat mempengaruhi situasi politik
Timur Tengah hingga sekarang. Oleh sebab itu, tak bisa dipungkiri bahwa
sebagian besar dari kita pasti sangat mengagumi kehebatan negara Yahudi ini.
1 komentar:
kemenangan Israel sekaligus merebut kota Yerusalem
Posting Komentar