Bahaya dan Keamanan Penanganan Hidrogen Peroksida (H2O2)




Gambar Bentuk molekul hidrogen peroksida (H2O2)

APA ITU HIDROGEN PEROKSIDA?
WANIBESAKc - Hidrogen peroksida yang memiliki rumus kimia H2O2 ini pertama kali ditemukan pada awal abad ke-19. Walaupun demikian zat murni dari bahan ini tidak diproduksi hingga tahun 1894. Saat ini, hidrogen peroksida diproduksi dalam jumlah yang sangat besar, sekitar lebih dari 2 juta ton di seluruh dunia setiap tahun.
Hidrogen peroksida adalah senyawa kimia yang biasanya diproduksi sebagai larutan encer. Bahan kimia yang tidak berwarna dan agak kental ini memiliki bau yang agak tajam atau menyengat yang khas. Selain tidak mudah terbakar, H2O2 juga dapat bercampur dengan air dalam semua perbandingan membentuk larutan.
Hidrogen peroksida murni menimbulkan beberapa risiko kesehatan yang ekstrem, dan larutan encer sebesar 3-30 % dapat menyebabkan potensi bahaya juga. Akibatnya, hidrogen peroksida harus ditangani dan disimpan dengan hati-hati baik di rumah atau di tempat kerja.

PENGGUNAAN UMUM HIDROGEN PEROKSIDA
Hidrogen peroksida paling sering tersedia sebagai larutan berair dengan konsentrasi tertentu. Jumlah hidrogen peroksida dalam larutan komersial dinyatakan sebagai persentase berat. Jadi, larutan H2O2 dengan konsentrasi 35% artinya larutan tersebut mengandung 35% hidrogen peroksida dan 65% air berdasarkan beratnya. Konsentrasi larutan hidrogen peroksida yang tersedia biasanya berbeda-beda tergantung pada tempat digunakan.
- Di rumah tangga konsentrasi larutan yang tersedia biasanya 3 atau 6%.
- Di laboratorium biasanya 30%.
- Peroksida kelas komersial setinggi 98%.

Perlu diingat bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan yang tersedia, maka semakin tinggi pula potensi risiko kesehatan.
Hidrogen peroksida digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
- Pemutihan kertas dan ampas
- Pemutih detergen pemutih ringan
- Desinfektan
- Pemutih rambut kosmetik
- Agen pemutih tepung
- Perawatan jerawat
- Pengolahan air limbah
- Pertolongan pertama

BAHAYA TERKAIT DENGAN HIDROGEN PEROKSIDA
Dalam konsentrasi tinggi, hidrogen peroksida dapat menimbulkan bahaya kesehatan dan keselamatan yang serius. Hidrogen peroksida adalah oksidator kuat dan dapat bersifat korosif terutama pada mata, kulit, dan sistem pernapasan.  Oleh sebab itu, hidrogen peroksida dapat menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan jaringan pada mata. Selain itu, hindari kontak dengan kabut hidrogen peroksida. Walaupun konsentrasi H2O2 pada kelas rumah tangga umumnya dianggap aman untuk digunakan, tetapi tidak boleh dikonsumsi.
Hidrogen peroksida sendiri tidak akan terbakar, tetapi penguraiannya akan membebaskan oksigen yang mendukung pembakaran. Kebakaran yang melibatkan hidrogen peroksida paling baik dikendalikan dengan menggunakan air dalam jumlah besar. Proses penguraian atau dekomposisi dari hidrogen peroksida ditunjukan pada gambar di bawah ini.
 

Hidrogen peroksida tidak dianggap sebagai bahan peledak. Namun, bila dicampur dengan zat organik pada konsentrasi yang signifikan, pembebasan senyawa yang berbahaya dapat terjadi. Sejumlah kecil bahan lain yang mengandung katalis (perak, timbal, tembaga, kromium, merkuri, dan karat oksida besi) dapat menyebabkan dekomposisi H2O2 berlangsung cepat.
Selain mempercepat penguraian karena adanya kontaminasi, tingkat dekomposisi hidrogen peroksida dapat meningkat dengan kehadiran alkalinitas, kontak dengan bahan konstruksi tertentu, dan peningkatan suhu. Tingkat dekomposisi biasanya akan meningkat sekitar 2,2 kali untuk setiap kenaikan suhu 10 °C dalam rentang dari 20 °C hingga 100 °C.

KEAMANAN HIDROGEN PEROKSIDA, PENANGANAN & PERTOLONGAN PERTAMA
Perlindungan mata
Hidrogen peroksida dan produk penguraiannya bukan racun sistematis tetapi kontak dengan hidrogen peroksida dapat menyebabkan iritasi. Uap H2O2 yang terkonsentrasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada selaput lendir dan mata. Kontak mata dengan hidrogen peroksida sangat berbahaya karena bisa menyebabkan luka bakar kornea yang dapat terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu, kacamata pengaman harus selalu dipakai saat menangani hidrogen peroksida pekat. Namun, jika sampai hidrogen peroksida masuk ke mata, maka basuhlah mata dengan air yang mengalir dan segera periksakan ke dokter.
Lepaskan lensa kontak jika ada. Segera siram mata dengan banyak air setidaknya selama 15 menit, dan segera dapatkan bantuan medis.

Pakaian pelindung
Selain pelindung mata, sarung tangan karet dan pakaian pelindung yang sesuai seperti celemek atau baju yang terbuat dari serat akrilik poliester, polivinil klorida, polietilen, atau neopren harus dipakai saat menangani hidrogen peroksida pekat. Pakaian pelindung, yang tidak memiliki ketahanan terhadap api, harus dicuci bersih dengan air jika kontak dengan hidrogen peroksida. Jika dibiarkan mengering di kain, bahan kimia ini dapat menyebabkan kebakaran, terutama jika pakaian kotor.

Kontak dengan kulit
Kontak dengan hidrogen peroksida pada konsentrasi tertentu dapat menyebabkan pemutihan kulit dan sensasi menyengat. Pemutihan ini disebabkan oleh pembentukan gelembung gas di lapisan epidermis kulit. Rasa menyengat, dalam banyak kasus, reda dengan cepat setelah dicuci secara menyeluruh dengan air, dan kulit secara bertahap kembali normal tanpa kerusakan apa pun. Hidrogen peroksida yang sangat pekat dapat menyebabkan terik (blistering) jika tertinggal di permukaan kulit untuk jangka waktu yang lama.

Menghirup uap peroksida hidrogen
Menghirup uap peroksida hidrogen dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada saluran pernapasan. Jika terlanjur menghirup uap hidrogen peroksida, maka harus segera mencari udara segar, setelah itu segera konsultasikan dengan dokter atau hubungi rumah sakit dan Puskesmas terdekat. Jika pernapasan korban sulit, maka berikan oksigen. Jika tidak ada pernafasan, berikan pernapasan buatan dan segera cari pertolongan medis.

Tertelan
Hidrogen peroksida, disinfektan ringan, berguna dalam menangkal berbagai mikroorganisme. Karena tindakan antiseptik mereka, larutan hidrogen peroksida encer (biasanya dengan konsentrasi 3% atau kurang) sering digunakan untuk mengobati luka terbuka dan dapat digunakan sebagai obat kumur (gargle) atau pencuci mulut (mouthwash).
Namun perlu diperhatikan bahwa, jangan pernah kontak, terutama mulut, dengan larutan yang konsentrasinya lebih dari 3%. Dalam keadaan apa pun hidrogen peroksida tidak boleh ditelan. Jika hidrogen peroksida tertelan tanpa sengaja, maka segera minum air putih yang banyak untuk mengencerkan dan mencoba untuk menyebabkan muntah. Setelah minum air segera hubungi dokter atau petugas kesehatan profesional lainnya.
Jika korban tak sadarkan diri, maka segera longgarkan pakaiannya (jika ketat). Selain itu jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang tidak sadar.

SUMBER RUJUKAN
- Hydrogen Peroxide Health & Safety Tips. Jun 17, 2015. (www.msdsonline.com/2015/06/17/hydrogen-peroxide-health-safety-tips/) diakses pada 19 Juli 2018.
- Hydrogen Peroxide (H2O2) Safety and Handling Guidelines. (www.h2o2.com/technical-library/default.aspx?pid=66&name=Safety-amp-Handling) diakses pada Kamis, 19 Juli 2018.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *