Beberapa topaz alami tidak berwarna (atas dua),
tetapi mereka dapat dilapisi dengan oksida logam untuk menghasilkan berbagai
warna metalik (bawah). (Sumber gambar: www.gia.edu/gem-treatment)
Perawatan
atau treatment mengacu pada proses, selain pemotongan dan pemolesan, untuk
meningkatkan penampilan warna atau kejelasan (clarity), atau yang digunakan untuk mengubah penampilan (warna,
kejelasan), daya tahan, dan nilai batu permata. Hari ini, sebagian besar batu
permata di treatment untuk meningkatkan penampilan. Proses pengolahan dapat
terdiri dari pemberian pelapisan, pemanasan, iradiasi, pencelupan, pemijatan,
ataupun proses lainnya.
Cara
untuk mendeteksi treatment yang dilakukan terhadap suatu batu permata hampir
tidak mungkin. Oleh sebab itu, pedagang batu permata diharuskan untuk memberi
tahu konsumen mengenai treatment yang digunakan. Berikut ini adalah perawatan
yang paling umum digunakan dalam peningkatan kualitas permata.
1.
PELAPISAN
Gambar Tiga berlian hasil dari pelapisan permukaan (Sumber gambar : https://www.gia.edu/gem-treatment) |
Perawatan
ini dicapai dengan cara menerapkan film tipis ke sebagian permukaan atau
seluruh permukaan permata untuk mengubah warna, kilau (luster) atau kecemerlangan (brilliance).
Pelapisan
terbaru dirancang secara khusus untuk spesies permata tertentu sehingga
memberikan peningkatan warna yang bagus, misalnya, seperti menghasilkan warna
warni yang kuat atau kilau (luster).
Beberapa produsen batu permata mengklaim bahwa formula lapisan mereka dapat
meningkatkan ketahanan aus permukaan melalui lapisan berlian nanokristalin,
namun hal ini belum terbukti.
Bahan
permata paling umum yang sering dilapisi adalah kuarsa, beryl dan topaz.
2.
PENCELUPAN
Pencelupan
mengacu pada salah satu perawatan tertua yang tercatat. Teknik perawatan ini
melibatkan pemberian zat pewarna ke batu permata.
Tujuan
dilakukan pencelupan yaitu:
1.
untuk memberikan warna baru.
2.
untuk meningkatkan warna yang ada.
3.
untuk meningkatkan keseragaman warna.
3.
PENGISIAN FRAKTUR
Pengisian
Fraktur mengacu pada pengisian rongga, permukaan atau celah di batu permata
dengan menggunakan minyak, lilin, kaca tak berwarna, resin atau zat serupa
untuk memuluskan permukaan.
Proses
ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan, warna, dan transparansi. Namun
perlu diperhatikan bahwa, treatment ini tidak permanen. Hindari panas tinggi,
air panas, perubahan tekanan udara, dan pembersih rumah tangga yang berpotensi
mengubah pengisi.
4.
PEMANASAN
Perlakuan
panas terhadap permata adalah teknik perawatan yang paling umum yang digunakan
pada permata. Referensi untuk perlakuan panas terhadap permata ditemukan dalam
literatur gemologi sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, penggunaan yang luas
dimulai pada abad ke-20. Perawatan ini biasanya bisa terdeteksi di banyak permata.
Permata yang diberi perlakuan panas biasanya sangat stabil dan permanen. Sebagian besar batu permata dipanaskan untuk
mengubah warna mereka. Treatment panas terhadap ruby dan safir sering dilakukan untuk meningkatkan warna dan
kejelasan (clarity).
Permata
yang sering diperlakukan dengan panas yaitu amber, amethyst, aquamarine,
citrine, ruby, sapphire, tanzanite, topaz, dan turmalin.
5. SUHU
TINGGI PANAS TINGGI (HIGH HEAT HIGH TEMPERATURE, HPHT)
HPHT
biasanya digunakan untuk berlian. Hal ini dilakukan untuk mengubah berlian
cokelat secara permanen menjadi tidak berwarna, atau menjadi kuning, oranye,
dan biru. Berlian berwarna yang diperlakukan dengan cara ini tidak dianggap
sebagai berlian berwarna Alam.
6. FLUX
HEALING
Perawatan
ini biasanya dilakukan pada ruby dan safir selama perlakuan panas dengan
komponen fluks. Komponen flux akan meleleh ke dalam dan kemudian memadat di
permukaan dan mencapai fraktur batu permata. Dalam banyak kasus, ini akan
meningkatkan kejelasan atau clarity melalui "penyembuhan" fraktur.
7. DIFUSI
(DIFFUSION TREATMENT)
Perawatan
ini dicapai dengan memanaskan safir dengan suhu sangat tinggi sambil
menambahkan elemen-elemen tertentu seperti berilium, kromium, dan atau titanium
selama proses berlangsung. Saat ini deteksi
Be-diffusion hanya dimungkinkan menggunakan LA-ICP-MS dan LIBS yang
merupakan teknik spektroskopi yang sangat canggih dan mahal. Sebaliknya,
treatment Ti-diffusion umumnya terdeteksi menggunakan mikroskopi oleh ahli
gemologi yang terlatih. Penetrasi Ti yang dangkal akan menciptakan lapisan
berwarna biru tipis yang dapat diamati melalui cahaya yang tersebar.
8.
PENYINARAN ATAU IRADIASI
Iradiasi
mengacu pada penggunaan neutron, sinar gamma, dan atau penembakan elektron
untuk mengubah warna batu permata. Tahap iradiasi dari proses ini biasanya
diikuti oleh fase pemanasan untuk mempengaruhi perubahan. Blue topaz biasanya
dihasilkan dengan cara iradiasi. Iradiasi juga sering diterapkan pada: safir,
kuarsa, dan intan berwarna (seperti hitam, hijau, biru, kuning dan merah).
9. OILING
Oiling
mengacu pada pengisian permukaan yang mengalami retakan atau celah pada permata
dengan minyak atau resin tidak berwarna, lilin atau zat lain kecuali kaca atau
plastik, untuk meningkatkan penampilan batu permata. Tujuannya adalah untuk mengurangi fraktur
yang terlihat dan dengan demikian meningkatkan transparansi dalam batu.
Perawatan secara oiling biasanya bersifat sementara, tidak permanen.
SUMBER
BACAAN
-
Gemstone Treatments.
(www.gemguide.com/learning/education-colored-gemstones/gemstone-treatments/)
diakses pada Kamis, 05 Juli 2018.
-
Gemstone Treatments.
(www.jewelers.org/education/gemstone-guide/gemstone-treatments) diakses
pada Kamis, 05 Juli 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar