9 Cara Perawatan atau Treatment Batu Permata

Beberapa topaz alami tidak berwarna (atas dua), tetapi mereka dapat dilapisi dengan oksida logam untuk menghasilkan berbagai warna metalik (bawah). (Sumber gambar:  www.gia.edu/gem-treatment)

Perawatan atau treatment mengacu pada proses, selain pemotongan dan pemolesan, untuk meningkatkan penampilan warna atau kejelasan (clarity), atau yang digunakan untuk mengubah penampilan (warna, kejelasan), daya tahan, dan nilai batu permata. Hari ini, sebagian besar batu permata di treatment untuk meningkatkan penampilan. Proses pengolahan dapat terdiri dari pemberian pelapisan, pemanasan, iradiasi, pencelupan, pemijatan, ataupun proses lainnya.
Cara untuk mendeteksi treatment yang dilakukan terhadap suatu batu permata hampir tidak mungkin. Oleh sebab itu, pedagang batu permata diharuskan untuk memberi tahu konsumen mengenai treatment yang digunakan. Berikut ini adalah perawatan yang paling umum digunakan dalam peningkatan kualitas permata.

1. PELAPISAN
Gambar Tiga berlian hasil dari pelapisan permukaan (Sumber gambar :  https://www.gia.edu/gem-treatment)

Perawatan ini dicapai dengan cara menerapkan film tipis ke sebagian permukaan atau seluruh permukaan permata untuk mengubah warna, kilau (luster) atau kecemerlangan (brilliance).
Pelapisan terbaru dirancang secara khusus untuk spesies permata tertentu sehingga memberikan peningkatan warna yang bagus, misalnya, seperti menghasilkan warna warni yang kuat atau kilau (luster). Beberapa produsen batu permata mengklaim bahwa formula lapisan mereka dapat meningkatkan ketahanan aus permukaan melalui lapisan berlian nanokristalin, namun hal ini belum terbukti.
Bahan permata paling umum yang sering dilapisi adalah kuarsa, beryl dan topaz.

2. PENCELUPAN
Pencelupan mengacu pada salah satu perawatan tertua yang tercatat. Teknik perawatan ini melibatkan pemberian zat pewarna ke batu permata.
Tujuan dilakukan pencelupan yaitu:
1. untuk memberikan warna baru.
2. untuk meningkatkan warna yang ada.
3. untuk meningkatkan keseragaman warna.

3. PENGISIAN FRAKTUR
Pengisian Fraktur mengacu pada pengisian rongga, permukaan atau celah di batu permata dengan menggunakan minyak, lilin, kaca tak berwarna, resin atau zat serupa untuk memuluskan permukaan.
Proses ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan, warna, dan transparansi. Namun perlu diperhatikan bahwa, treatment ini tidak permanen. Hindari panas tinggi, air panas, perubahan tekanan udara, dan pembersih rumah tangga yang berpotensi mengubah pengisi.

4. PEMANASAN
Perlakuan panas terhadap permata adalah teknik perawatan yang paling umum yang digunakan pada permata. Referensi untuk perlakuan panas terhadap permata ditemukan dalam literatur gemologi sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, penggunaan yang luas dimulai pada abad ke-20. Perawatan ini biasanya bisa terdeteksi di banyak permata. Permata yang diberi perlakuan panas biasanya sangat stabil dan permanen.  Sebagian besar batu permata dipanaskan untuk mengubah warna mereka. Treatment panas terhadap ruby ​​dan safir  sering dilakukan untuk meningkatkan warna dan kejelasan (clarity).
Permata yang sering diperlakukan dengan panas yaitu amber, amethyst, aquamarine, citrine, ruby, sapphire, tanzanite, topaz, dan turmalin.

5. SUHU TINGGI PANAS TINGGI (HIGH HEAT HIGH TEMPERATURE, HPHT)
HPHT biasanya digunakan untuk berlian. Hal ini dilakukan untuk mengubah berlian cokelat secara permanen menjadi tidak berwarna, atau menjadi kuning, oranye, dan biru. Berlian berwarna yang diperlakukan dengan cara ini tidak dianggap sebagai berlian berwarna Alam.

6. FLUX HEALING
Perawatan ini biasanya dilakukan pada ruby ​​dan safir selama perlakuan panas dengan komponen fluks. Komponen flux akan meleleh ke dalam dan kemudian memadat di permukaan dan mencapai fraktur batu permata. Dalam banyak kasus, ini akan meningkatkan kejelasan atau clarity melalui "penyembuhan" fraktur.

7. DIFUSI (DIFFUSION TREATMENT)
Perawatan ini dicapai dengan memanaskan safir dengan suhu sangat tinggi sambil menambahkan elemen-elemen tertentu seperti berilium, kromium, dan atau titanium selama proses berlangsung. Saat ini deteksi  Be-diffusion hanya dimungkinkan menggunakan LA-ICP-MS dan LIBS yang merupakan teknik spektroskopi yang sangat canggih dan mahal. Sebaliknya, treatment Ti-diffusion umumnya terdeteksi menggunakan mikroskopi oleh ahli gemologi yang terlatih. Penetrasi Ti yang dangkal akan menciptakan lapisan berwarna biru tipis yang dapat diamati melalui cahaya yang tersebar.

8. PENYINARAN ATAU IRADIASI
Iradiasi mengacu pada penggunaan neutron, sinar gamma, dan atau penembakan elektron untuk mengubah warna batu permata. Tahap iradiasi dari proses ini biasanya diikuti oleh fase pemanasan untuk mempengaruhi perubahan. Blue topaz biasanya dihasilkan dengan cara iradiasi. Iradiasi juga sering diterapkan pada: safir, kuarsa, dan intan berwarna (seperti hitam, hijau, biru, kuning dan merah).

9. OILING
Oiling mengacu pada pengisian permukaan yang mengalami retakan atau celah pada permata dengan minyak atau resin tidak berwarna, lilin atau zat lain kecuali kaca atau plastik, untuk meningkatkan penampilan batu permata.  Tujuannya adalah untuk mengurangi fraktur yang terlihat dan dengan demikian meningkatkan transparansi dalam batu. Perawatan secara oiling biasanya bersifat sementara, tidak permanen.


SUMBER BACAAN
- Gemstone Treatments. (www.gemguide.com/learning/education-colored-gemstones/gemstone-treatments/) diakses pada Kamis, 05 Juli 2018.
- Gemstone Treatments. (www.jewelers.org/education/gemstone-guide/gemstone-treatments) diakses pada Kamis, 05 Juli 2018.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *