Tsar Bomba: Nuklir Uni Soviet yang Menggetarkan Seluruh Dunia



1. Pendahuluan

Setelah Perang Dunia II selesai, Amerika Serikat dan Uni Soviet yang keluar sebagai negara adidaya mulai mengembangkan persenjataan mereka secara intens. 

Pada tanggal 10 Juli 1961 Perdana Menteri Soviet, Nikita Khrushchev, memanggil para ahli nuklir Uni Soviet dan mengatakan kepada mereka untuk segera melanjutkan uji coba nuklir. Nikita Khrushchev juga meminta agar tes dilangsungkan pada akhir Oktober.

Pada waktu itu, Uni Soviet tidak bisa melakukan uji coba selama 2 tahun karena bergabung dalam moratorium uji coba nuklir, dengan Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris.

Dalam tenggak waktu lima belas minggu, para ilmuwan nuklir Uni Soviet, berhasil mengembangkan, menyempurnakan konsep dan desain senjata baru, yang pada akhirnya menghasilkan ‘Tsar Bomba’.

Tujuan pembuatan Tsar Bomba adalah untuk menakut-nakuti seluruh dunia, terutama Negara-negara Barat, agar tunduk dan takut akan kekuatan Uni Soviet. Hak ini terbukti. Tsar Bomba, jauh lebih dahsyat daripada yang dibayangkan siapa pun.


2. Perancang Bom

Salah satu kunci, Uni Soviet mampu membuat bom menakutkan ini dalam waktu singkat adalah karena komponen nuklir yang dibutuhkan semuanya telah tersedia. 

Komponen-komponen bom dibutuhkan, dirancang oleh tim fisikawan Uni Soviet, yang dipimpin oleh Akademisi Julii Borisovich Khariton, termasuk Andrei Sakharov,  Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev.


3. Ukuran Tsar Bomba

Istilah Tsar Bomba mengingatkan kita pada praktik historis Rusia dalam membangun hal-hal besar, untuk menunjukkan kekuasaan atau kehebatan. Hal ini bisa dilihat dari terciptanya lonceng besar (Tsar Kolokol), meriam terbesar di dunia (Tsar Pushka), dan tank yang berat (Tsar Tank).

Tsar Bomba memiliki panjang lebih dari 25 kaki, diameter 7 meter, dan beratnya hampir 30 metrik ton (60.000 pound).  Selain itu bentuknya serupa dengan bom 'Little Boy' dan 'Fat Man' yang telah digunakan AS untuk menghancurkan dua kota besar di Jepang, yakni kota Hiroshima dan Nagasaki.


4. Waktu Uji Coba

Pada tanggal 30 Oktober 1961, pukul 11:32, waktu Moskow, Tsar Bomba diledakkan. Bola api yang dihasilkan mencapai ketinggian pesawat pelepas bom dan terlihat hampir 1.000 km jauhnya dari tempat ia naik. 

Awan jamur yang terbentuk diperkirakan tingginya sekitar 64 km (tujuh kali lebih tinggi Gunung Everest). Artinya awan itu berada di atas stratosfer dan puncaknya berada di dalam lapisan mesosfer. Topi awan jamur yang terbentuk memiliki lebar puncak 95 km dan dasarnya mencapai 40 km.

foto milik atomicheritage.org

5. Kekuatan Tsar Bomba

Tsar Bomba dijatuhkan dari ketinggian 10,5 km. Bom ini dirancang menggunakan sensor barometrik agar meledak pada ketinggian 4 km di atas permukaan tanah atau 4,2 km di atas permukaan laut. 

Meskipun Tsar Bomba diledakkan 4 kilometer di atas tanah, gelombang kejut seismik yang dihasilkan setara dengan gempa bumi berkekuatan lebih dari 5 Skala Richter yang diukur di seluruh dunia.

Energi yang dilepaskan oleh Tsar Bomba setara dengan detonasi 57 juta ton TNT. Kekuatan ini lebih besar dari gabungan bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, dan sepuluh kali lebih kuat dari gabungan semua amunisi yang dikeluarkan selama Perang Dunia II. 

Yang dimaksud semua amunisi di sini adalah termasuk ranjau, artileri, granat, bom, amunisi, pelatihan, torpedo, biaya kedalaman, biaya pelanggaran, roket, dan Naval Artillery. 

Semua bangunan di desa Severny (baik kayu dan bata), yang terletak 55 km dari tempat Tsar bomba dijatuhkan, hancur berantakan.  

Sejumlah laporan menyebutkan, atap gedung dan kaca jendela rumah yang berjarak ratusan kilometer turut hancur. Jendela-jendela di Finlandia dan Norwegia juga pecah. Selain itu, komunikasi radio terganggu selama lebih dari satu jam.


6. Nasib Pesawat Pembawa Bom

Ledakan Tsar Bomba yang terjadi hampir menabrak pesawat TU-95 yang menjatuhkannya dari langit. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor termasuk bola api, awan jamur, gelombang seismik, dan masih banyak lagi. 

Uni Soviet telah mengetahui situasi ini. Mereka telah memperkirakan bahwa pilot dan awak pesawat hanya memiliki 50% peluang bertahan hidup.

Salah satu trik yang dipakai, agar pesawat bisa menjauh dari daerah tersebut adalah dengan cara memasang parasut ke perangkat bom. Hal ini sedikit berhasil. Pesawat mampu keluar dari daerah itu, meskipun tidak cukup jauh untuk menghindari efek ledakan. 

Ledakan gelombang yang terjadi, menyebabkan pesawat terlempar lebih dari 3.300 kaki. Beruntung pilot bisa mendapatkan kendali setelah meskipun terlempar cukup jauh.


foto milik atomicheritage.org

7. Kecaman Internasional

Tak lama setelah Tsar Bomba diledakkan, Andrei Sakharov, yang juga terlibat dalam pembuatan Tsar Bomba, juga dikenal sebagai "bapak bom hidrogen Uni Soviet", mulai menentang keras penggunaan senjata nuklir dalam perang.

Dahsyatnya ledakan yang dihasilkan, membuat Uni Soviet menerima berbagai kecaman internasional, terutama dari Amerika Serikat, Inggris, dan Swedia.


8. Fakta Tempat Uji Coba Nuklir Uni Soviet

Severny, bagian dari kepulauan Novaya Zemlya di utara Rusia, adalah sebuah pulau dengan angin kencang, pegunungan tertutup es, dan musim panas yang beku. 

Pada tahun 1870-an, Rusia memukimkan populasi kecil penduduk pribumi Nenets di sana. Hal ini dilakukan untuk menegaskan kedaulatan atas kepulauan itu, dan melindunginya dari pengambilalihan oleh Norwegia.

Orang-orang Nenets dapat selamat dari kondisi yang sangat parah ini dengan cara berburu beruang kutub, rusa kutub, dan anjing laut. Tetapi waktu Keberadaan mereka di pulau tersebut berumur pendek. 

Pada tahun 1950-an, mereka dikembalikan, setelah pemerintah memutuskan menjadikan pulau itu sebagai tempat uji coba nuklir Uni Soviet.

Pada tahun 1961, Novaya Zemlya memperoleh kehormatan sebagai tempat pembuktian kegilaan Tsar Bomba. Selama 40 tahun, 224 senjata nuklir telah meledak di atas Novaya Zemlya.  

Peledakan yang terakhir dilaporkan terjadi pada tahun 1990. Walaupun demikian, gangguan seismik pada tahun 1997 di daerah tersebut, menimbulkan kecurigaan akan pengujian rahasia yang sedang berlangsung.



SUMBER RUJUKAN

- Katie Serena. 2017. The Soviet Union Once Tested A Nuke That Was Too Big For War. ()  diakses pada Rabu, 19 Februari 2020. 

- Steve Weintz. 2016. Russia's 57-Megaton Tsar Bomb: The Biggest Nuclear Weapon Ever Dropped. () diakses pada Rabu, 19 Februari 2020.

- Ella Morton. 2014. Tsar Bomba: The Worlds Most Powerful Nuclear Weapon. () diakses pada Rabu, 19 Februari 2020.

- Lincoln Riddle. 2018. The Tsar Bomba, The Biggest Bomb The World Has Ever Seen. () diakses pada Rabu, 19 Februari 2020.

 

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *