WANIBESAKc - Salah
satu demonstrasi kimia paling spektakuler juga merupakan salah satu yang paling
sederhana adalah dehidrasi gula (sukrosa) dengan asam sulfat. Asam sulfat terkenal karena kemampuannya untuk
bertindak dalam tiga cara berbeda: sebagai asam, sebagai agen pengoksidasi, dan
sebagai agen dehidrasi; demonstrasi ini mendukung ketiga ini.
ALAT DAN
BAHAN YANG DIBUTUHKAN
-
Pelindung mata (Eye protection)
-
Akses ke lemari asap dengan visibilitas serba bagus
-
Gelas Beaker (100 cm3)
-
Kaca arloji besar atau ubin putih
-
Silinder ukur atau Measuring cylinder
(25 cm3)
-
Silinder ukur atau Measuring cylinder
(10 cm3 atau 5 cm3)
-
Sukrosa (gula meja), 50 gram
-
Asam sulfat pekat (sangat korosif), kira-kira 20 cm3
-
Tembaga(II) sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O)
PERHATIAN
- Demonstrasi menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya sehingga harus dilakukan di lemari asam. Perlindungan mata, sarung
tangan, dan jas laboratorium (jas lab) harus selalu dipakai selama demonstrasi
berlangsung baik oleh guru maupun siswa.
- Demonstrasi ini adalah peringatan spektakuler
dari bahaya penanganan asam sulfat pekat. Perlu diketahui bahwa jaringan tubuh
mengandung proporsi tinggi air - jaringan mata pada khususnya. Oleh sebab itu
akan sangat berbahaya jika asam sulfat mengenai anggota tubuh kita.
- Perlu diperhatikan bahwa gelas yang telah
digunakan untuk melakukan reaksi-reaksi yang akan dilakukan nanti sangat panas
sehingga tidak boleh disentuh setelah reaksi selesai. Biarkan beberapa saat
hingga benar-benar dingin.
PERCOBAAN
PERTAMA
-
Prosedur Timbang sekitar 50 gram sukrosa (gula biasa) kemudian masukan ke dalam
gelas 100 cm3.
-
Tempatkan atau disimpan gelas yang telah diisi gula tersebut ke dalam lemari
asam
-
Jepit gelasnya.
-
Tuang secara perlahan 20 cm3 asam sulfat pekat ke dalam gula. (AMATI DENGAN SAKSAMA)
PEMBAHASAN
Gambar hasil akhir penambahan asam sulfat ke dalam gula (Sumber gambar https://image3.slideserve.com/5407263/dangers-of-sulfuric-acid-n.jpg) |
Setelah
penambahan asam sulfat, biasanya gula secara perlahan-lahan akan berubah warna
menjadi kuning, lalu coklat. Setelah sekitar satu menit, gula akan mulai
menghitam. Sejumlah besar karbon akan mulai naik ke gelas, dan uap akan
dilepaskan. Karbon yang menghitam akhirnya akan naik menjadi dua atau tiga kali
tinggi gelas.
Uap
yang terbentuk dapat diuji dengan menggunakan kertas kobalt klorida. Jika
dilakukan pengujian maka kertas berubah dari warna biru menjadi merah muda.
Sulfur
dioksida atau belerang dioksida (SO2) (sangat beracun) juga
dilepaskan. Inilah alasan mengapa percobaan ini sangat dibutuhkan lemari asam.
Belerang dioksida (SO2) yang terbentuk akan mengubah warna kertas
kalium dikromat dari oranye menjadi biru-hijau.
Reaksi
yang terjadi antara gula dan asam sukfat dapat di tulis sebagai berikut.
C12H22O11
+ H2SO4 → 12C(s) + 11H2O(l) + CO2 +
SO2
Namun
ada yang menulis reaksi di atas seperti ini:
C12H22O11
dehidrasi→ 12C(s) + 11H2O(l) oksidasi→ CO2
+ SO2
Adapula
yang menulis reaksi ini sebagai:
C12H22O11
dehidrasi→ 12C + 11H2O
PERCOBAAN
KEDUA
Tempatkan
sekitar 3 gram tembaga(II) sulfat pentahidrat pada gelas arloji dan tuangkan ke
atasnya sekitar 2 cm3 asam sulfat pekat.
Selama
sekitar tiga menit, warna akan berubah dari biru menjadi putih, karena asam
sulfat pekat menghilangkan air kristalisasi dari garam.
PEMBAHASAN
Pada
percobaan kedua ini, tembaga(II) sulfat pentahidrat memiliki rumus kimia CuSO4.5H2O.
Ketika ditambahkan asam sulfat pekat maka akan menghilangkan air yang telah
terikat dalam kristalisasi menghasilkan tembaga(II) sulfat anhidrat yang
memiliki rumus kimia CuSO4. Persamaan reaksinya reversibel yang
terjadi sebagai berikut.
CuSO4.5H2O
(biru) (s) ⇔
CuSO4 (putih) (s) + 5H2O (l) atau (g)
SUMBER
RUJUKAN
-
(www.rsc.org/learn-chemistry/resource/res00000999/sulfuric-acid-as-a-dehydrating-agent?cmpid=CMP00005917)
diakses pada Kamis, 21 Juni 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar