Doomsday Seed Vault: Bank Benih Dunia yang Menampung Berbagai Jenis Benih dari Seluruh Dunia

Gambar bagian dalam Doomsday Seed Vault (Sumber gambar: www.croptrust.org/in-the-news/scidev-net-global-network-seed-information-takes-root/) 

Ketika mendengar kata Bank kita pasti berpikir bahwa di dalam sana pasti terdapat banyak uang. Namun sekitar 1.300 kilometer di selatan Kutub Utara, di Pulau Spitsbergen, Norwegia, dibangun sebuah bank menyerupai benteng di dalam gua bawah tanah yang menampung berbagai jenis benih dari seluruh dunia. Bank ini di namakan Svalbard Global Seed Vault. Adapula yang menyebutnya sebagai 'Doomsday Seed Vault'.

Misi Svalbard Global Seed Vault adalah untuk menyediakan jaring pengaman terhadap hilangnya keragaman yang tidak disengaja pada bank gen tradisional. Oleh sebab itu, tujuan pembangunan Doomsday Seed Vault adalah untuk menyimpan dan menjaga tanaman dan tumbuhan dunia dari bencana alam atau buatan manusia global. Jika terjadi perang nuklir atau pemanasan global membunuh tanaman tertentu, pemerintah dapat meminta benih dari lemari besi untuk memulai kembali industri pertanian mereka.
Namun perlu diperhatikan bahwa, hukum Norwegia melarang penyimpanan benih yang telah dimodifikasi secara genetik di lemari besi.

Bank benih Svalbard Global Seed Vault memiliki kapasitas untuk menyimpan 4,5 juta varietas tanaman dengan maksimum 2,5 miliar biji. Bank benih ini dibuka secara resmi pada tahun 2008. Pada saat itu terdapat sekitar 400.000 varietas sampel benih yang diletakan di dalam ruang penyimpanan. Sampel-sampel ini diperoleh dari Irlandia, Amerika Serikat, Kanada, Swiss, Kolombia, Meksiko, dan Suriah. Sedangkan pada bulan Maret 2013, jumlah sampel benih di Svalbard Global Seed Vault telah meningkat menjadi 770.000 varietas.

Saat ini (2018) terdapat lebih dari 890.000 sampel dari hampir setiap negara di dunia, termasuk varietas tanaman pokok seperti jagung, beras, gandum, kacang tunggak, barley, dan kentang.

Ide pembangunan Global Seed Vault  berasal Cary Fowler bekerja sama dengan Kelompok Konsultatif untuk Penelitian Pertanian Internasional (Consultative Group on International Agricultural Research, CGIAR).
Cary Fowler merupakan seorang petani Amerika dan mantan direktur eksekutif Crop Trust. Selain menulis lebih dari 100 artikel di berbagai jurnal pertanian, pengembangan hukum, dan biologi, Fowler telah menulis beberapa buku.

Pembangunannya menelan biaya hingga USD 9 juta (sekitar Rp 102 miliar). Biaya konstruksi yang dikeluarkan untuk pembangunan bank benih dunia ini semuanya ditanggung oleh pemerintah Norwegia.
Sedangkan biaya operasional dari bank benih Global Seed Vault ini ditanggung oleh Pemerintah Norwegia dan Global Crop Diversity Trust. Global Crop Diversity Trust memperoleh dana dari berbagai organisasi, seperti Bill & Melinda Gates Foundation, dan dari berbagai pemerintah di seluruh dunia.


MENGAPA DI PILIH SVALBARD?
Gambar Bagian Luar Doomsday Seed Vault (Sumber gambar: www.upi.com/Arctic-doomsday-seed-vault-suffers-breach-from-permafrost-melt/7721495287446/) 

Svalbard dipilih karena beberapa alasan. Iklimnya yang dingin membuat area ini menjadi lokasi yang sempurna untuk penyimpanan dingin bawah tanah.  Batupasir sekitarnya stabil untuk bangunan dan rendah radiasi.
Dalam hal keamanan, skor Svalbard bernilai tinggi dibandingkan dengan banyak lokasi bank gen lain di dunia.  Infrastrukturnya bagus, dengan penerbangan harian dan sumber energi yang andal dari pasokan batubara lokal. Kubah ini terletak 120 meter (393,7 kaki) ke dalam batu, memastikan bahwa ruang lemari besi akan tetap beku secara alami bahkan jika terjadi kegagalan sistem pendinginan mekanis dan naiknya suhu udara eksternal karena perubahan iklim.

BERAPA DIMENSI DARI LEMARI BESI ITU?
Jarak dari pintu depan gedung portal ke belakang lemari besi yaitu sekitar 145,9 meter (478,7 kaki). Lebar masing-masing lemari besi yakni sekitar 9,5 hingga 10 meter (31,2 hingga 32,8 kaki) dan tingginya 6 meter (19,7 kaki). Setiap lemari besi memiliki panjang sekitar 27 meter (88,6 kaki).

BAGAIMANA BENIH DISIMPAN?
Biji benih disimpan pada suhu minus 18 °Celcius (minus 0,4 °Fahrenheit).  Benih-benih disegel dalam paket foil empat lapis yang dirancang khusus yang ditempatkan dalam kotak tertutup dan disimpan di rak-rak di dalam lemari besi. Suhu dan tingkat kelembapan yang rendah memastikan aktivitas metabolisme yang rendah, menjaga benih tetap hidup selama beberapa dekade, abad, atau dalam beberapa kasus, ribuan tahun. Permafrost memastikan kelangsungan hidup benih jika pasokan listrik gagal.

SIAPA PEMILIK BENIH DI GLOBAL CROP DIVERSITY TRUST?
Deposan (yang menyimpan benih) mempertahankan hak kepemilikan atas benih yang dikirim ke fasilitas tersebut. Kotak dengan biji disegel oleh deposan dan tidak didistribusikan atau diberikan akses oleh siapa pun selain deposan.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *