Makanan, Energi, dan Panas





WANIBESAKc - Selama ini kita telah mengetahui bahwa panas merupakan salah satu bentuk energi. Oleh sebab itu, sama seperti bentuk-bentuk energi yang lainnya, jumlah panas dapat diukur. Sebagai contoh, meteran listrik di rumah kita dapat mengukur berapa energi listrik yang telah digunakan oleh lampu dan peralatan-peralatan lain yang berada di rumah kita. Seorang insinyur mobil dapat menghitung energi yang digunakan oleh sebuah mobil untuk setiap perjalanan satu kilometer. Para ilmuwan bahkan mempunyai cara-cara untuk mengukur jumlah energi yang dilepaskan ketika dua atom saling bertumbukan.

Pengukuran energi yang dimiliki oleh makanan dapat dengan mudah dilakukan di dalam laboratorium. Pengukuran ini penting karena menunjukkan berapa banyak energi yang dapat diberikan oleh makanan itu.

Dengan cara yang hampir sama seperti baterai yang memberikan energi untuk menghidupkan radio, atau bensin yang menyediakan energi untuk menjalankan mobil, makanan menyediakan energi untuk menjalankan tubuh kita.

Ketika tubuh manusia mencerna makanan, asam lambung di dalam lambung dan usus memecahkan makanan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil.
Reaksi kimia ini melepaskan sebagian dari energi makanan. Energi ini muncul dalam bentuk panas yang menghangatkan tubuh. Tetapi makanannya masih mempunyai banyak energi untuk persediaan tubuh.

Molekul-molekul yang dihasilkan oleh pencernaan dikirim ke seluruh tubuh oleh darah. Sebagian darinya dijadikan otot, tulang saraf baru, dan jaringan-jaringan tubuh lainnya. Sebagian menyediakan energi kepada tubuh. Sebagai contoh, beberapa molekul menyediakan energi kepada otot agar otot dapat bekerja dengan baik ketika seseorang sedang berjalan atau berlari ataupun sedang berolahraga.
Beberapa dari molekul yang dihasilkan melalui pencernaan diubah menjadi lemak, suatu simpanan energi. Ketika dibutuhkan, tubuh dapat memecahnya untuk mendapatkan lebih banyak energi.

Ada sejumlah besar reaksi seperti itu, dan semuanya sangat rumit. Tetapi jumlah keseluruhan energi yang dilepaskannya dari makanan dapat dihitung dengan suatu cara yang sederhana. Jumlah energi yang tersedia dari pencernaan sama dengan energi yang dilepaskan dalanm bentuk panas ketika makanan dibakar habis. Inilah cara yang digunakan oleh para ilmuwan untuk menghitung berapa banyak energi yang dapat diberikan oleh makanan kita.

Untuk mengukur energi panas dengan tepat, para ilmuwan harus membakar habis makanannya, dan mereka melakukan ini dalam suatu alat yang disebut kalorimeter yang dirancang untuk mencegah kehilangan energi. Energi panas dari makanan yang tidak dapat dibakar, seperti minuman, dihitung dari gula dan bahan-bahan lain yang dikandungnya.


SATUAN PANAS
Lihatlah bagian belakang kantongkeripik kentang atau permen cokelat. Semestinya ada tabel yang memberikan informasi tentang kandungan gizinya. Di dalam tabel sebuah angka menyatakan energi yang dikandung dalam makanan itu. Angka itu ditampilkan dalam satuan biasanya disebut Kalori (dengan huruf k besar). Dalam artikel ini kita menyebutnya kilokalori, yaitu nama yang dipilih oleh para ilmuwan, agar mereka tidak menjadi bingung dengan satuan yang lebih tua yang disebut kalori (dengan huruf k kecil), yang 1.000 kali lebih kecil.

Satu kilokalori adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kilogram air sebanyak 1°C. Ini kurang lebih hampir sama dengan jumlah energi panas yang dihasilkan oleh empat batang korek api.
Makanan kita mengandung banyak energi. Jumlah energi makanan dalam satu permen atau satu roti sandwich kecil dengan mentega kacang kurang lebih 300 kilokalori.


MEMBAKAR ENERGI
Berolah raga membakar energi yang tersimpan di dalam otot tubuh dan timbunan lemak. Energi simpanan dibakar ketika seseorang bergerak, mengangkat benda, atau memikirkan sesuatu dengan keras. Jika kita berjalan santai selama satu jam, kita akan menghabiskan kurang lebih 150 kilokalori. Menari atau bersepeda selama satu jam, kita akan membakar sekitar 260 kilokalori energi.
Kapanpun energi simpanan dilepaskan, sebagian diubah menjadi panas. Sebagian dari panas ini berguna karena dapat menjaga tubuh pada suhu yang tepat agar dapat bekerja dengan baik dan benar. Tetapi sisa panasnya dibuang.


Menyimpan Energi Untuk Musim Dingin
Kacang adalah makanan yang baik untuk digunakan dalam percobaan ini karena kacang mengandung banyak energi simpanan dalam wujud zat tepung dan lemak. Lemak mengandung dua kali lipat energi daripada zat tepung, Ini membuatnya menjadi makanan yang sangat berguna bagi hewan-hewan yang perlu untuk menyimpan energi di dalam tubuhnya dalam waktu yang lama, seperti selama bulan-bulan musim dingin.

Beberapa hewan, seperti bajing, memakan banyak kacang selama musim gugur dan musim dingin. Ketika tubuhnya mencerna kacang yang telah dimakan, zat tepung dan lemaknya dipecah dan disimpan, dalam bentuk lemak, di dalam tubuh bajing. Lemak ini menyediakan energi untuk bajing yang membantunya bertahan hidup selama musim dingin, ketika makanan menjadi langka.
Bajing menyembunyikan kacang di banyak tempat yang berbeda sehingga mereka dapat menggalinya ketika simpanan lemak ditubuhnya telah habis, dan mereka membutuhkan makanan tambahan untuk dapat melewati musim dingin.


Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *