ASAM
WANIBESAKc - Asam
kuat yaitu senyawa asam yang
dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam
kuat merupakan reaksi berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai
berikut.
HA(aq) →
H+(aq) + A–(aq)
Asam
lemah yaitu senyawa asam yang
dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi
asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum,
ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
HA(aq)
⟷
H+(aq) + A–(aq)
Makin kuat asam
maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke kanan, akibatnya nilai Ka akan bertambah besar. Oleh
karena itu, harga Ka merupakan ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin
kuat sifat asamnya.
Berdasarkan
persamaan di atas, karena pada asam lemah [H+] = [A–],
maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:
Konsentrasi ion
H+ asam lemah juga dapat dihitung jika derajat ionisasinya (α)
diketahui.
Setelah
mengetahui konsentrasi ion H+ dalam larutan maka pH larutan dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
CONTOH SOAL 1
Tentukan
konsentrasi ion H+ dan pH dalam masing-masing larutan berikut.
a. 500 mL
larutan H2SO4 0,02 M
b. HNO3
0,1 M
c. CH3COOH
0,05 M jika derajat ionisasinya 1%
d. H2SO3
0,001 M jika Ka = 1 × 10–5
PENYELESAIAN
Petunjuk: H2SO4
dan HNO3 merupakan asam kuat, sedangkan CH3COOH dan H2SO3
termasuk asam lemah.
a. H2SO4
→ 2H+
+ SO42–
[H+] = x · [HA]
= 2
· 0,02
= 0,04 M
pH = -log H+
= -log 0,04
= 2 – log 4
Jadi pH larutan H2SO4
0,02 M adalah 2 – log 4.
b. HNO3
→ H+ + NO3–
[H+] = x · [HA]
= 1 · 0,1
= 0,2 M
pH = -log H+
= -log 0,2
= 1 – log 2
c. CH3COOH
⟷ CH3COO–
+ H+
[H+] = [HA] · α
= 0,05 · 0,01
= 0,0005 M
pH = -log H+
= - log 0,0005
= 4 – log 5
d. H2SO3
⟷ 2H+ + SO32–
pH = -log H+
= -log 10-4
= 4
BASA
Basa
kuat yaitu senyawa basa yang
dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa
kuat merupakan reaksi berkesudahan.
Secara umum,
ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)x(aq) → Mx+(aq)
+ xOH–(aq)
Basa
lemah yaitu senyawa basa yang
dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi
basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan.
Secara umum,
ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
M(OH)(aq)
⟷ M+(aq) +
OH–(aq)
Makin kuat basa
maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb bertambah
besar. Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin
besar Kb makin kuat sifat basa.
Berdasarkan
persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] = [OH–], maka
persamaan di atas dapat diubah menjadi:
Konsentrasi ion
OH– basa lemah juga dapat dihitung jika derajat ionisasinya (α)
diketahui.
Setelah
mengetahui konsentrasi ion OH– dalam larutan maka pOH larutan dapat
ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.
Sedangkan hubungan antara pH dan pOH
adalah:
Kw = [H+]
[OH–]
– log Kw = –log [H+] +
(–log [OH–])
Pada
suhu 25 ºC, pKw = pH + pOH = 14.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan:
a.
Larutan bersifat netral jika [H+] = [OH–] atau pH
= pOH = 7.
b.
Larutan bersifat asam jika [H+] > [OH–] atau pH
< 7.
c.
Larutan bersifat basa jika [H+] < [OH–] atau pH
> 7.
Karena
pH dan konsentrasi ion H+ dihubungkan dengan tanda negatif, maka
makin besar konsentrasi ion H+ makin kecil pH, dan karena
bilangan dasar logaritma adalah 10, maka larutan yang nilai pH-nya
berbeda sebesar n mempunyai perbedaan ion H+ sebesar 10n.
CONTOH SOAL 2
Tentukan konsentrasi ion OH–
yang berada di dalam masing-masing larutan berikut.
a. Ca(OH)2 0,02 M
b. 200 mL larutan KOH 0,004 M
c. Al(OH)3 0,1 M
jika Kb = 2,5 × 10–6
d. NH4OH 0,01 M
jika terion sebanyak 5%
PENYELESAIAN
PETUNJUK: Ca(OH)2 dan KOH
merupakan basa kuat, sedangkan Al(OH)3 dan NH3 termasuk
basa lemah.
a. Ca(OH)2 → Ca2+
+ 2 OH–
[OH–]
= x · [M(OH)]
= 2 · 0,02
= 0,04 M
b. KOH → K+ + OH–
[OH–]
= x · [M(OH)]
= 1 · 0,004
= 0,004 M
c. Al(OH)3 ⟷ Al3+ + 3 OH–
d. NH4OH ⟷ NH4+
+ OH–
[OH–]
= [M(OH)] · α
= 0,01 · 0,05
= 0,0005 M
CONTOH SOAL 3
Hitunglah pH
larutan-larutan berikut ini.
a. Ca(OH)2
0,3 M
b. NH4OH
0,1 M (Kb = 10–5)
PEMBAHASAN
a. Ca(OH)2
0,3 M
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2
OH–
[OH–] = x · [M(OH)]
= 2 · 0,3
= 0,6 M
pOH = 1 – log 6
pH + pOH = 14
pH = 14 – pOH
= 14 – (1–log 6)
= 13 + log 6
b. NH4OH
0,1 M (Kb = 10–5)
NH4OH ⟷
NH4+ + OH–
CONTOH SOAL 4
1. Suatu
larutan asam mempunyai konsentrasi H+ = 10–2 M, tentukan
harga pH larutan tersebut.
Penyelesaian
[H+] = 10–2
M
pH = – log [H+]
= – log 10–2
= 2
Jadi, pH larutan = 2.
2. Suatu
larutan basa mempunyai konsentrasi OH– = 5 x 10–3 M,
tentukan harga pOH dan pH.
Penyelesaian
[OH–] = 5.10–3
M
pOH = – log [OH–]
= – log [5.10–3]
= – [log 5 + log 10–3]
= 3 – log 5
pH + pOH = 14
pH = 14 – pOH
= 14 – (3 – log 5)
= 11 + log 5
Jadi, pOH = 3 – log 5 dan
pH = 11 + log 5.
3.
Tentukan pH dari 500 mL larutan HCl 0,2 M.
Penyelesaian
HCl merupakan asam kuat
HCl(aq) ⟶ H+(aq) + Cl–(aq)
0,2 M 0,2 M
[H+] = 0,2 M
pH = – log [H+]
= – log 2.10–1
= 1 – log 2
Jadi pH larutan HCl 0,2 M
= 1 – log 2.
4.
100 mL larutan HBr 0,1 M diencerkan dengan air 100 mL.
Tentukan:
a. pH mula-mula,
b. pH setelah diencerkan.
Penyelesaian:
a. pH mula-mula
[H+] = [HBr] =
0,1 M = 10–1
pH = – log [H+]
pH = – log 10–1
= 1
b. pH setelah diencerkan
Mol HBr mula-mula =
100.0,1 = 10 mmol = 0,010 mol
Volum larutan = 100 mL +
100 mL = 200 mL = 0,2 L
Kosentrasi HBr setelah
diencerkan:
[HBr] = 0,010 mol / 0,2 L = 0,05 M
[H+] = [HBr] =
0,05 = 5.10–2
pH = –log [H+]
= –log 5.10–2
= 2 – log 5
Jadi, pH mula-mula = 1 dan
pH setelah diencerkan = 2 – log 5.
5.
Tentukan pH larutan jika 0,37 gram kalsium hidroksida dilarutkan dalam air sampai
volum 250 mL.
Penyelesaian
0,37 gram Ca(OH)2
= 0,37 / 74 = 0,005 mol
[Ca(OH)2] = 0,005 mol / 0,25 L = 0,02 M
Ca(OH)2(aq)
⟶ Ca2+(aq) + 2OH–(aq)
0,02 M 0,02 M 2 x 0,02 M = 0,04 M
[OH–] = 0,04 M
pOH = – log [OH–]
= – log 4 x 10–2
= 2 – log 4
pH + pOH = 14
pH = 14 – (2 – log 4)
= 12 + log 4
Jadi, pH larutan = 12 +
log 4.
BACA JUGA:
- Larutan-Larutan Yang Digunakan Untuk Mencuci Peralatan Dalam Laboratorium
- Cara Membuat Larutan Kadmium Klorida 200 ppm 250 mL
- Konsentrasi Larutan: Molaritas, Molalitas dan Fraksi Mol
- Larutan dan Molaritas Larutan
- Mengencerkan dan Mencampur Larutan dalam Laboratorium
- Teori Asam Basa Lux-Flood, Sistem Pelarut, dan Usanovich
- Beberapa Oksidator Dalam Laboratorium (Ion Permanganat, Ion Kromat dan ionDikromat)
- Bahaya dan Perawatan Terhadap Terpaparnya Asam Fluorida (HF)
- Pembuatan Asam Sulfat
- Bahaya dan Cara Menangani Asam Sulfat dengan Aman
- Bahaya dan Keamanan Penanganan Hidrogen Peroksida (H2O2)
- Latihan Soal Asam, Basa, Larutan Buffer, Dan Pembahasannya
- Latihan Soal dan Pembahasan Larutan Buffer
- Praktek Cara Menentukan Konsentrasi Asam Klorida dan Cuka Dapur Melalui Titrasidan Cara Perhitungannya
- Titrasi Asam Basa dan Latihan Soalnya
- Senyawa Kompleks Dan Tata Nama Senyawa Kompleks
- Sintesis Senyawa-Senyawa Kompleks Dari Logam Alkali Serta Implikasinya PadaPengajaran Senyawa Kompleks Di Sekolah Menengah Atas
- Alotrop Karbon: Intan, Grafit, dan Fulleren
- Perbedaan Senyawa Organik dan Anorganik
- Apa Itu Mikotoksin? Paparan, Efek Kesehatan, Jenis, Klasifikasi, Cara Mengantisipasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar