Gambar Hugo de Vries
Mutagen yaitu unsur-unsur penyebab mutasi,
sedangkan organisme yang mengalami mutasi disebut mutan. Istilah mutan dan
mutagen pertama kali diperkenalkan oleh Hugo de Vries dan Morgan. Hugo
de Vries merupakan ilmuwan kelahiran Belanda yang bekerja di bidang
Hereditas. Bukunya yang menjelaskan tentang terjadinya mutasi adalah The
Theory Mutasi.
Berdasarkan kejadiannya mutasi dibedakan menjadi
dua yaitu mutasi alami dan mutasi buatan. Oleh karena itu, pada artikel ini
kita akan membahas mutagen pada kedua jenis mutasi tersebut.
1. MUTAGEN PADA
MUTASI ALAMI
Mutasi alami yaitu mutasi yang terjadi dengan
sendirinya tanpa campur tangan manusia. Mutasi alami disebut juga sebagai
mutasi spontan. Mutasi spontan biasanya terjadi karena kesalahan selama proses
replikasi DNA atau adanya elemen genetik yang dapat berpindah.
Contoh mutagen pada mutasi alami adalah sinar
kosmik dan sinar ultraviolet atau ultra ungu (UV).
a. Sinar Kosmik
Sinar kosmik mengandung panjang gelombang yang
lebih pendek dari cahaya tampak (VIS). Karena memiliki panjang gelombang yang
pendek, maka sinar kosmik memiliki energi yang tinggi. Oleh karena itu, sinar
kosmik yang bergelombang pendek ini adalah penyebab mutasi yang efektif. Contoh
sinar kosmik adalah sinar-X pada foto rontgen.
b. Sinar Ultraviolet atau Ultraungu (UV)
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya
perubahan struktur kromoson (aberasi kromosom) dengan daya yang lebih kecil
dari pada sinar-X. Pada beberapa kasus, mutasi yang disebabkan oleh sinar
ultraviolet dapat mengakibatkan letal.
Misalnya pada orang peka terhadap sinar, biasanya
yang berkulit putih, sinar UV dapat menyebabkan terjadinya kanker kulit.
Cahaya matahari mengandung sejumlah sinar UV.
Cahaya matahari mengandung sejumlah sinar UV.
Gambar Piktogram internasional untuk bahan
kimia yang sensitif, mutagenik, karsinogenik atau beracun untuk reproduksi.
2. MUTAGEN PADA
MUTASI BUATAN
Mutasi buatan merupakan mutasi yang sengaja
dibuat oleh manusia untuk tujuan tertentu. Mutasi buatan dapat dilakukan secara
fisika, kimia, dan biologi.
Metode mutasi buatan sering digunakan dalam pemuliaan tanaman. Dalam hal ini, tanaman diberi perlakuan dengan mutagen tertentu sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan genetik di dalam tubuhnya. Perubahabn ini dapat bersifat permanen. Artinya, dapat diwariskan kepada keturunannya.
Metode mutasi buatan sering digunakan dalam pemuliaan tanaman. Dalam hal ini, tanaman diberi perlakuan dengan mutagen tertentu sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan genetik di dalam tubuhnya. Perubahabn ini dapat bersifat permanen. Artinya, dapat diwariskan kepada keturunannya.
a. Mutasi Buatan Secara Fisika
Mutasi buatan secara fisika dapat terjadi karena
adanya radiasi. Contoh radiasi yang bisa menyebabkan terjadinya mutasi secara
fisika adalah sinar-X, neutron, radioaktif, dan suhu tinggi.
- Sinar-X
Radiasi sinar-X dengan kekuatan tertentu dapat
merusak materi genetik dan menimbulkan kanker. Janin yang sedang tumbuh
mempunyai resiko bahaya yang paling besar. Hal ini bisa terjadi jika seorang
ibu yang sedang mengandung terkena radiasi sinar-X.
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa lalat buah
yang disinari dengan sinar-X dapat mati karena mengalami mutasi kromoson
(aberasi kromosom). Semakin banyak penyinaran, semakin banyak pula yang mati.
- Neutron
Walaupun tidak bermuatan, namun neutron memiliki
daya ionisasi yang tinggi. Daya ionisasi neutron sekitar dua per tiga daya
ionisasi daya mutasi sinar-X.
- Radioaktif
Stasium pembangkit tenaga nuklir dapat
menghasilkan sejumlah radiasi. Kebocoran nuklir yang pernah terjadi di
Chernobyl pada tanggal 26 April 1986 menyebabkan sekitar 1000 orang meninggal
karena menderita kanker.
- Suhu Tinggi
Suhu tinggi dapat menyebabkan mutasi. Hal ini
bisa terjadi karena ada kaitan dengan mekanisme kerja enzim. Pada suhu tinggi,
kerja enzim penyusun kromosom menjadi terganggu. Hal ini disebabkan pada suhu
tinggi, enzim yang tersusun dari protein akan mengalami denaturasi (rusak).
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa pperistiwa mutasi semakin cepat berlangsung jika temperatur naik. Setiap kenaikan temperatur sebesar 10 °C akan menyebabkan kecepatan mutasi bertambah 2-3 kali lipat.
Perlu diperhatikan bahwa temperatur sebagai mutagen masih terus diteliti hingga saat ini.
b. Mutasi Buatan Secara Kimia
Mutasi secara kimia yaitu mutasi yang terjadi
karena hadirnya zat-zat kimia tertentu. Zat-zat kimia penyebab mutasi bisa
menyebabkan terjadinya modifikasi pada basa-basa nitrogen yang terdapat pada
DNA. Kehadiran zat-zat mutagen kimia dapat menyebabkan terjadinya kesalahan
replikasi pada kromosom sehingga susunan kimia kromosom berubah.
Mutagen kimia yang pertama kali ditemukan adalah
gas mustard. Gas mustard ditemukan oleh C. Averbach dan kelompoknya.
Beberapa mutagen kimia yang bisa menyebabkan
terjadinya mutasi adalah:
- gas metan
- gas metan
- kolkisin
- hidroksil amin
- asam nitrat
- etilmetan sulfat (EMS)
- etiletan sulfonat (EES)
- digitonim
- zat warna akridin
c. Mutasi
Buatan Secara Biologi
Mutasi buatan secara biologi disebut rekayasa
genetik. Salah satu contoh yang sering dilakukan adalah penyisipan gen
(rekombinasi gen). Contohnya pembentukan insulin dengan plasmid pada
bakteri Escherichia coli.
Salah satu penerapan metode rekayasa genetik
yaitu teknologi DNA rekombinan. Teknologi ini disebut kloning DNA. Salah satu
hasil rekayasa genetik yang melibatkan kloning DNA pertama yang berhasil adalah
Domba Dolly (Dolly Sheep). Domba Dolly adalah hasil kloning
mamalia pertama kali di dunia yang sukses. Hal ini dilakukan oleh Dr. Ian
Wilmut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar