Mengapa Laut Berwarna Biru?



1. Pendahuluan

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa laut berwarna biru? Pernahkah Anda memperhatikan bahwa lautan tampak berbeda warna di berbagai daerah? Di sini Anda dan saya bisa belajar bersama-sama lebih banyak tentang warna lautan.

Bergantung pada tempat Anda berada, laut mungkin terlihat sangat biru, hijau, atau bahkan berwarna abu-abu atau coklat. Namun jika Anda mengumpulkan seember air laut, akan terlihat jelas bahwa ternyata air laut jernih, tidak berwarna. Jadi mengapa lautan memiliki warna saat Anda melihat ke dalam atau melintasinya?

Saat kita melihat laut, kita melihat warna yang dipantulkan kembali ke mata kita. Jadi, warna yang kita lihat di laut ditentukan oleh apa yang ada di air, warna apa yang diserap dan warna apa yang direfleksikan.

Mata manusia mengandung sel yang mampu mendeteksi radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang antara sekitar 380-700 nanometer. Dalam kisaran ini, terdapat panjang gelombang yang berbeda-beda sesuai dengan warna yang kita lihat di pelangi.

Molekul air, menyerap dengan baik cahaya putih (dari matahari) dengan panjang gelombang yang lebih panjang. Artinya molekul air akan menyerap cahaya merah, orange, kuning, dan hijau. Penyerapan tersebut akan meninggalkan warna biru, yang memiliki panjang gelombang lebih pendek. Cahaya biru inilah yang direfleksikan kembali ke mata kita. Karena cahaya biru cenderung tidak terserap, ia bisa menembus jauh ke tempat yang lebih dalam, membuat air dalam terlihat lebih biru.

 

2. Laut Berwarna Hijau

Air dengan banyak fitoplankton (tanaman kecil) di dalamnya akan memiliki visibilitas yang rendah dan terlihat hijau kehijauan - atau biru keabu-abuan. Hal itu terjadi karena fitoplankton mengandung klorofil. Klorofil dari fitoplankton menyerap cahaya biru dan merah, namun memantulkan cahaya kuning kehijauan. Jadi inilah mengapa air yang kaya akan plankton akan terlihat hijau di mata manusia.

 

3. Laut Berwarna Merah

Air laut bahkan bisa berwarna merah, atau berwarna kemerahan saat terjadi "pasang merah (red tide)". Walaupun demikian, tidak semua pasang merah muncul sebagai air merah, tetapi yang membuatnya merah adalah karena adanya organisme dinoflagellata yang berwarna kemerahan.

4. Laut Berwarna Pirus

Kunjungi samudra tropis, seperti di Florida selatan atau Karibia, dan airnya cenderung menjadi berwarna pirus yang indah. Hal ini bisa terjadi karena tidak adanya fitoplankton dan partikel di dalam air. Saat sinar matahari menembus air, molekul air menyerap cahaya merah namun memantulkan cahaya biru, membuat air tampak biru cemerlang.

 

5. Laut Berwarna Coklat

Di daerah yang lebih dekat ke pantai, lautan mungkin tampak berlumpur coklat. Hal ini disebabkan sedimen diaduk-aduk dari dasar laut, atau memasuki lautan melalui sungai dan danau.

Di laut dalam, lautan nampak gelap. Hal ini disebabkan karena adanya batasan kedalaman laut yang bisa dimasuki oleh cahaya. Pada kedalaman sekitar 200 meter, tidak banyak cahaya yang masuk. Lautan benar-benar gelap pada kedalaman mencapai 2.000 meter.

 

6. Lautan dan Warna Langit

Sampai batas tertentu, laut juga mencerminkan warna langit. Itulah sebabnya ketika kita melihat ke seberang lautan, mungkin lautan terlihat abu-abu jika berawan, orange jika saat matahari terbit atau terbenam, atau biru cemerlang jika hari tidak berawan dan cerah.

 

 

SUMBER RUJUKAN

- Nic Fleming. 27 May 2015. Is The Sea Really Blue? (www.bbc.com/earth/story/201505226-is-the-sea-really-blue)  diakses pada Sabtu, 21 Juni 2018.

- Jennifer Kennedy. 2017. Why Is the Sea Blue? (www.thoughtco.com/why-is-the-sea-blue-2291878)  diakses pada Sabtu, 21 Juni 2018.

Tidak ada komentar:

IKUTI

KONTAK

Nama

Email *

Pesan *