Pada saat kita merebus air, pasti akan terbentuk
gelembung ketika airnya mendidih. Pernahkah Anda bertanya-tanya apa yang ada di
dalamnya? Apakah gelembung terbentuk dalam cairan lain (selain air) yang
mendidih?
Pada artikel ini akan dijabarkan komposisi kimia
dari gelembung, apakah gelembung air mendidih berbeda dari yang terbentuk pada
cairan lain, dan cara merebus air tanpa membentuk gelembung sama sekali.
![]() |
Gelembung-gelembung udara yang terbentuk ketika air mendidih. Tolong diperhatikan bahwa ini gelembung air, bukan gelumbung-gelembung cinta. |
1.
Apa yang ada dalam gelembung air mendidih?
Saat pertama kali kita
mulai mendidihkan air, gelembung yang terlihat pada dasarnya adalah gelembung
udara. Secara teknis, ini adalah gelembung yang terbentuk dari gas terlarut
yang keluar dari larutan.
Jadi jika airnya berada
dalam atmosfir yang berbeda, gelembung itu akan terdiri dari gas-gas tersebut.
Dalam kondisi normal, gelembung pertama yang terbentuk mengandung nitrogen (N2),
oksigen (O2), sedikit gas argon, dan karbon dioksida (CO2).
Saat kita terus
memanaskan, molekul-molekul air mendapatkan energi yang cukup banyak untuk
beralih dari fasa cair menjadi fase gas.
Gelembung yang
terbentuk pada tahap ini adalah uap air (H2O). Bila air mulai
"mendidih", gelembung yang terbentuk seluruhnya adalah uap air dan
udara.
Gelembung udara dan
gelembung uap air, akan membesar atau melebar saat mereka naik ke permukaan,
karena terdapat tekanan yang mendorongnya.
Kita bisa melihat efek
ini lebih jelas jika kita meniup gelembung di bawah air di sebuah kolam renang.
Gelembung tersebut menjadi jauh lebih besar pada saat mereka mencapai
permukaan.
Ketika pemanasan terus
dilakukan, gelembung uap air yang keluar mulai lebih besar. Hal ini disebabkan
karena suhu semakin tinggi, sehingga lebih banyak cairan yang berubah menjadi
gas.
Perlu diperhatikan
bahwa terkadang gelembung uap menyusut, kemudian hilang saat air berubah dari
keadaan gas menjadi bentuk cair.
Terdapat dua lokasi
yang memungkinkan kita untuk bisa melihat gelembung menyusut yaitu di bagian
bawah panci sesaat sebelum air mendidih dan di permukaan atas.
Pada permukaan atas,
gelembung biasanya akan pecah dan melepaskan uap ke udara. Namun jika suhunya
cukup rendah, gelembung bisa menyusut menjadi cairan lagi. Hal ini bisa terjadi
karena suhu di permukaan air mendidih lebih dingin daripada cairan yang berada
di bawahnya.
Jika air matang
dibiarkan menjadi dingin dan segera melakukan reboil (perebusan ulang), kita
tidak akan melihat bentuk gelembung udara terlarut. Hal ini disebabkan karena
air belum sempat melarutkan gas. Kita bisa mengamati fenomena ini pada saat
memanaskan air menggunakan microwave.
Air yang dilakukan
perebusan ulang tidak menghasilkan gelembung karena tegangan permukaan air
mampu mencegah cairan dari mendidih (bergelembung) meskipun suhu yang diberikan
cukup tinggi.
Ketika hal ini terjadi,
suatu tabrakan atau goncangan pada wadah, bisa menyebabkan cairan mendidih
secara mendadak (bisa atau sering meletup).
Salah satu
kesalahpahaman umum yang dimiliki orang-orang selama ini adalah mereka sering
berpikir bahwa gelembung yang terbentuk saat air mendidih terbuat dari hidrogen
(H2) dan oksigen (O2).
Saat air mendidih, ia
berubah fasa, namun ikatan kimia antara atom hidrogen dan oksigen tidak pecah.
Satu-satunya oksigen dalam gelembung berasal dari udara terlarut. Tidak ada gas
hidrogen ketika air mendidih, karena hydrogen tidak larut dalam air.
2.
Komposisi Gelembung dalam Perebusan Cairan Lain
Jika kita merebus
cairan lain selain air, efek yang sama akan terjadi. Artinya gelembung awal
yang terjadi akan terdiri dari gas-gas terlarut.
Seiring suhu mendekati
titik didih cairan, gelembung akan menjadi fase uap dari zat tersebut.
Artikel Menarik Lainnya:
- Mengapa air panas lebih cepat membeku dibanding air dingin?
- Perbedaan Antara Air Suling atau Air Distilasi dengan Air Deionisasi
- Mengapa Air Laut Terasa Asin?
- Berapa Lama Manusia Bisa Hidup Tanpa Air?
- 3 Cara Menghapus Tato di Tubuh
- Apaitu Energi Nuklir dan Berbagai Masalah dengan Tenaga Nuklir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar