WARNING! Artikel-artikel
yang berkaitan dengan emas (gold): 1. Emas: 28 Fakta Menyilaukan Mata Tentang Emas 2. Perbedaan Emas Putih (Emas) dengan Emas Putih (Platina) 3. Pemakaian Senyawa Emas: Obat Radang Sendi dan Covid-19 4. Senyawa-Senyawa
Dari Unsur Emas 5. Sifat Fisika dan
Sifat Kimia (Reaksi Kimia) Unsur Emas 6. Bakteri
Cupriavidus metalliduran : Bakteri yang dapat Mengubah Racun Menjadi Emas
Murni 24K 7. Kegunaan Emas:
Gelas Cranberry atau Gold Ruby dan Lapisan Emas pada Badan Pesawat Pesawat
Luar Angkasa 8. Emas: Penggunaan
Emas di Bidang Industri, Kedokteran, Komputer, Perhiasan, dan Lain-Lain 9. Cara-Cara
Menambang Emas 10. Emas: Inilah
Jenis-Jenis Emas dalam Kehidupan 11. Emas: Sifat,
Karat, dan Uji Kemurnian Emas
Mohon maaf, karena
saya tidak mengaktifkan link pada judul artikelnya. Jika teman-teman tertarik
ingin membacanya, silahkan copy judul artikel, lalu masukan pada kotak "PENCARIAN"
yang ada di blog ini. |
Cari di Blog Ini
Halaman
Bakteri Cupriavidus metalliduran: Bakteri yang dapat Mengubah Racun Menjadi Emas Murni 24K
Emas yang Anda lihat di foto di atas tidak ditemukan di sungai atau tambang. Ini diproduksi oleh bakteri yang, menurut para periset di Michigan State University, dapat bertahan di lingkungan beracun yang ekstrim dan menciptakan emas 24 karat. Emas murni. (Sumber foto gizmodo.com)
Setiap disiplin ilmu, selalu mengungkap hal yang serius. Berbagai cabang ilmu pengetahuan mulai ilmu kedokteran, kimia, hingga fisika kuantum, seringkali mengungkap hal-hal aneh dan unik, yang bisa membuat kita mengernyitkan dahi.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika setiap tahun, dunia keilmiahan selalu dipenuhi dengan penelitian dan penemuan spektakuler.
Tim peneliti dari Michigan State University (AS) telah berhasil menemukan bakteri yang dapat melawan toksitas dan dapat mengubahnya menjadi emas murni 24 karat.
Penelitian tersebut dipimpin oleh Kazem Kashefi sebagai asisten profesor mikrobiologi dan genetika molekuler dan bekerja sama dengan Adam Brown, seorang profesor seni elektronik dan intermedia.
Emas yang Anda lihat pada foto di atas tidak ditemukan di sungai atau tambang. Ini diproduksi oleh bakteri yang, menurut para periset di Michigan State University, dapat bertahan di lingkungan beracun yang ekstrim dan menciptakan emas 24 karat. Emas murni.
Berdasarkan hasil penelitian, mereka menemukan bahwa bakteri logam tahan api Cupriavidus metalliduran dapat tumbuh pada emas cair dalam konsentrasi tinggi atau dalam emas(III) klorida (AuCl3).
AuCl3 merupakan senyawa kimia yang sangat beracun bagi sebagian besar makluk hidup, termasuk mikroorganisme. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, mereka mengetahui bahwa bakteri ini setidaknya 25 kali lebih kuat dari yang diperkirakan oleh tim peneliti.
Dalam penelitian, Brown dan Kashefi, memberi makan bakteri dengan sejumlah emas(III) klorida dan hanya dalam 1 minggu bakteri tersebut mampu mengubah racun yang diberikan menjadi logam emas murni.
Bakteri Cupriavidus metaliduran dapat tumbuh subur di tanah yang mengandung hidrogen dan berbagai logam berat yang beracun. Artinya bakteri tidak memiliki banyak pesaing dari organisme lain yang mudah mengalami keracunan di lingkungan seperti itu.
Ternyata, bakteri tersebut memiliki mekanisme pelindung yang cukup cerdik dan unik, yang tidak hanya melibatkan emas, tapi juga tembaga.
Bakteri Cupriavidus metallidurans merupakan jenis bakteri gram negatif yang bersifat kemolitoautotropik fakultatif dan termasuk ke dalam kelas β–proteobacterium.
Bakteri ini termasuk kelompok bakteri metalofilik, yang artinya bakteri ini resisten terhadap logam-logam berat seperti : Cr(VI), Ni(II) Ag(I), Cd(II), Co(II), Cu(II), Hg(II), Pb(II), dan Zn(II).
Kemampuan bakteri yang mampu berkembang di lingkungan beracun dengan mengandalkan sejumlah gen, sangat cocok untuk dijadikan sebagai organisme model, dalam mempelajari cara mikroba mengatasi stres logam berat.
Kemampuan unik menggunakan zat beracun dalam memetabolismenya mungkin juga memberi wawasan kepada kita untuk memahami asal usul kehidupan.
Memproduksi emas murni dari bakteri nampaknya merupakan anugerah untuk menurunkan harga emas karena telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Tapi, apakah ini berarti bahwa para ilmuwan telah mendapat jawaban atas krisis utang internasional?
Meski bakteri ini bisa menghasilkan emas murni 24 karat, namun perlu diketahui bahwa akan sangat mahal untuk melakukan percobaan ini pada skala yang lebih besar. Jadi, kita tidak bisa menganggap proses ini sebagai investasi emas dalam krisis ekonomi.
Laboratorium emas yang dibuat
oleh Kashefi dan Brown. Ini mengandung bakteri dan zat beracun yang mereka
makan.
(Sumber gambar: gizmodo.com/5948739/researchers-discover-bacteria-that-can-produce-pure-gold)
Cupriavidus metaliluran yang
beraksi, menggerogoti racun untuk menghasilkan emas.
(Sumber gambar: gizmodo.com/5948739/researchers-discover-bacteria-that-can-produce-pure-gold)
SUMBER
RUJUKAN
-
voiceofgreaterassam.com dengan judul artikel:
"Bacteria that can Transform Toxin into 24K Gold discovered" (www.voiceofgreaterassam.com/bacteria-that-can-transform-toxin-into-24k-gold-discovered/)
diakses pada kamis, 28 September 2017.
- www.ncbi.nlm.nih.gov dengan judul artikel "Cupriavidus
metallidurans: A Modern Alchemist" (www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3587520/)
diakses pada kamis, 28 September 2017.
-
Jesus Diaz. Researchers Discover Bacteria That Produces Pure Gold. (gizmodo.com/5948739/researchers-discover-bacteria-that-can-produce-pure-gold)
diakses pada kamis, 28 September 2017.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar