PERTANYAAN
Ketika Berada di lautan, apa yang paus minum - air tawar, air laut, atau tidak sama sekali?
Coba tebak, lalu pelajari jawabannya di bawah ini.
JAWABAN
Paus adalah salah satu jenis ikan yang biasanya hidup lautan terbuka. Mereka makan, mencari pasangan, melahirkan, menyusu, dan membesarkan anak mereka di lautan. Ikan paus jantan dewasa biasanya kawin dengan beberapa paus betina setiap tahun, tetapi ikan paus betina hanya kawin setiap dua sampai tiga tahun sekali.
Sebagai makhluk laut yang berada di kedalaman laut atau kutub, manusia hanya tahu sedikit tentang paus sepanjang sejarah. Seiring berjalannya waktu, banyak sifat atau karakteristik paus mulai terkuak.
Paus adalah mamalia yang berada di dalam laut. Kita manusia juga tergolong mamalia. Dan kita perlu minum banyak air demi kelangsungan hidup kita. Walaupun belum ada penelitian khusus namun rekomendasi standarnya adalah 6 sampai 8 gelas per hari.
Paus hidup di laut, sehingga mereka dikelilingi oleh air asin, tanpa air tawar yang terlihat. Karena air maka konsentrasi garam-garam di air laut tentu saja sangat tinggi. Seperti yang mungkin Anda ketahui, kita manusia tidak bisa minum banyak air asin, karena tubuh kita tidak bisa mengolah garam sebanyak itu.
Ginjal kita yang relatif sederhana membutuhkan banyak air tawar untuk mengolah garam, berarti kita akan kehilangan lebih banyak air tawar daripada yang dapat kita ekstrak dari air laut. Inilah sebabnya mengapa kita mengalami dehidrasi jika kita minum terlalu banyak air asin atau air asin.
Meskipun tidak diketahui berapa banyak mereka minum, paus mampu meminum air laut karena mereka memiliki ginjal khusus untuk mengolah garam, yang diekskresikan dalam air kencing mereka.
Meskipun mereka bisa minum air asin, paus diperkirakan mendapatkan sebagian besar air yang mereka butuhkan dari mangsanya - termasuk dari ikan, krill, dan copepoda. Seiring perjalanannya ikan paus memakan mangsa, ia mengekstrak airnya.
Selain itu, ikan paus membutuhkan lebih sedikit air dari pada kita manusia. Karena mereka hidup di lingkungan yang berair, mereka kehilangan air lebih sedikit ke lingkungannya dari pada yang terjadi pada manusia.
Salah satunya adalah paus tidak berkeringat seperti manusia, dan mereka hanya kehilangan sedikit air saat menghembuskan napas. Paus juga memakan mangsa yang memiliki kandungan garam yang mirip dengan kandungan garam dalam darahnya, yang juga menyebabkan mereka membutuhkan lebih sedikit air tawar.
Paus telah berevolusi dari mamalia darat dan harus menghirup udara secara teratur, meski bisa tetap terendam air untuk jangka waktu yang lama. Beberapa spesies seperti paus sperma (sperm whale) bisa tetap terendam selama 90 menit.
Mereka memiliki lubang angin (lubang hidung yang dimodifikasi) yang terletak di atas kepala mereka, lubang inilah yang menjadi tempat masuk dan keluarnya udara. Ikan paus termasuk ikan yang berdarah panas, dan memiliki lapisan lemak, atau blubber, di bawah kulit.
Ikan paus pertama yang disimpan di penangkaran dinamakan Beluga. Spesies lain terlalu langka, terlalu pemalu, atau terlalu besar. Beluga pertama diperlihatkan di Barnum's Museum di New York City pada tahun 1861.
Perburuan paus oleh manusia sudah ada sejak Zaman Batu. Orang-orang dari Norwegia dan Jepang mulai berburu paus sekitar 2000 SM. Paus biasanya diburu untuk diambil daging dan lemak atau minyaknya.
Perburuan paus paus menurun secara substansial setelah tahun 1946. Hal ini terjadi sebagai tanggapan terhadap penurunan populasi paus yang curam. Komisi Perburuan Ikan Paus Internasional (International Whaling Commission) menempatkan sebuah moratorium yang menetapkan batas tangkapan untuk masing-masing negara. The International Whaling Commission (IWC) ditandatangani di Washington, DC, Amerika Serikat, pada tanggal 2 Desember 1946.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar