Antoine
Lavoisier merupakan ilmuwan kimia asal Perancis yang lahir di Paris 26 agustus 1747.
Sebagai ilmuwan kimia Lavoisier sangat berpengaruh pada saat itu karena berhasil
menyatukan teori-teori kimia yang tercerai berai kemudian menjelaskan secara ilmiah
dan menjelaskan oksigen memainkan peranan yang penting dalam proses pembakaran
dan pernapasan.
Sebagai
sarjana hukum dan bangsawan kerajaan Perancis, Lavoisier bekerja dalam bidang
administrasi pelayanan masyarakat dan sebagai anggota Ferme Generale, suatu
organisasi yang mengangani pajak.
Pada usia 28 Lavoisier menikah dengan Marie
Anne Pierrette Paulze yang berumur 13 tahun. Istri Lavoisier kemudian belajar
bahasa Inggris untuk menerjemahkan karia suaminya ke dalam bahasa Inggris
maupun karia kimia Inggris seperti Joseph Priestley. Selain itu, dia juga belajar seni
dan ukiran untuk menggambar eksperimen ilmiah suaminya.
Pada
tahun 17175 Lavoisier pindah ke Arsenal paris karena diangkat menjadi komisaris
Gunpowder dan Saltpeter Administration. Di sana ia dilengkapi sebuah
laboratorium yang baik, yang menarik ahli kimia muda dari seluruh Eropa untuk
belajar tentang "Revolusi Kimia (Chemical
Revolution)".
Di sana Lavoisier
berhasil menghasilkan bubuk mesiu yang jauh lebih baik dengan memperhatikan
kemurnian kalium nitrat, belerang, dan arang yang digunakan.
GAMBAR ANTOINE LAVOISIER DENGAN SANG ISTRI TERCINTA (sciencesource.com/archive/Antoine-Laurent-Lavoisier-and-Marie-Anne-Paulze-SS2696181.html) |
BEBERAPA SUMBANGAN
PENTING LAVOISIER DALAM ILMU KIMIA
1. MENGGULINGKAN TEORI FLAGISTON
Pada
abad para ilmuwan termasuk Joseph Black, Joseph Priestley dan Henry Cavendish percaya
bahwa suatu zat dapat terbakar karena memiliki suatu zat yang disebut flogiston
(phlogiston). Zat yang terbakar akan melepas
flogiston yang dimiliki ke udara.
Hasil pembakaran yang hanya meninggalkan
sedikit residu karena zat tersebut sebagaian besarnya terbuat dari flogiston.
Jika
flogiston yang dimiliki telah habis maka maka proses pembakaran akan berhenti karena
udara tidak lagi menyerap flogiston zat itu. Setelah bertahan hampir satu abad
teori flagiston mulai mengalami permasalahan ketika logam dibakar.
Logam yang dibakar
massanya bertambah walaupun telah kehilangan flogistonnya. Fakta ini beberapa ilmuwan
yang mendukung teori ini menyatakan, flogiston mungkin bermassa negatif dan
lebih ringan dari udara.
Pada
tahun 1774, Joseph Priestley melakukan sebuah eksperimen memanaskan oksida
merkuri. Gas hasil eksperimen kemudian ditampung.
Ternyata proses pembakaran
berlangsung lebih cepat dalam gas tersebut. Pristly menyatakan proses
pembakaran berlangsung lebih cepat karena gas tersebut mampu menarik flogiston
dari udara, sehingga gas tersebut diberi nama dephlogisticated air dan
udara yang telah diambil flogistonnya disebut phlogisticated air.
Setelah
Lavoisier mengetahui hal ini, ia melakukan berbagai eksperimen kemudian
menyatakan udara bukan sebagai suatu unsur tunggal tetapi merupakan campuran
dari beberapa komponen gas.
Hal ini tentu sangat bertentangan dengan pandangan
klasik yang menyatakan materi tersusun dari tanah, air, api dan udara.
Pada
tahun 1777 Lavoisier menulis sebuah makalah tentang pembakaran dan dengan tegas
menyatakan teori flogiston salah karena zat yang bernama flogiston tidak pernah
ada.
Melalui eksperimennya menyatakan gas yang digunakan selama proses
pembakaran dan pernapasan adalah gas dephlogisticated
air.
Gas dephlogisticated air
kemudian Lavoisier menmberi nama oksigen yang digunakan sampai sekarang.
2. HUKUM KEKEKALAN
MASSA SEBAGAI PERINTIS STOIKIOMETRI
Setelah
penemua oksigen Lavoisier bersama rekan-rekan kerjanya melakukan eksperimen
dalam sistem tertutup sehingga massa zat baik itu zat gas, cair maupun padat
dapat diukur dengan cermat setelah mengalami perubahan, terutama perubahan
kimia.
Pada akhirnya diperoleh bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama.
3. BEBERAPA PENEMUAN
LAIN
Lavoisier
merupakan orang pertama yang menyajikan suatu daftar tentang unsur-unsur kimia
yang ada di dalam pada saat itu kurang lebih terdapat 33 unsur kimia yang telah
dikelompokan menjadi logam dan nonlogam.
Lavoisier juga orang pertama yang
menyatakan bahwa air tersusun dari unsur hidrogen dan oksigen, udara tersusun
dari oksgen dan nitrogen.
Selain itu, Lavoisier juga merupakan orang pertama
yang menyatakan karakter khusus dari zat yang bersifat asam walaupun dikemudian
hari terbukti salah. Menurut Lavoisier zat bersifat asam karena mengandung
oksigen.
KEMATIAN LAVOISIER
Pada
8 mei 794 setelah terjadi revolusi Perancis Lavoisier ditangkap lalu dijatuhi
hukuman guillotine dalam sidang yang
tidak lebih dari satu hari.
Berdasarkan beberapa sumber menyatakan sebelum
dieksekusi, Lavoisier meminta kesempatan untuk menyelesaikan penelitiannya,
namun hakim ketua menyatakan : republik tidak membutukan ilmuwan atau ahli kimia,
jalannya keadilan tidak bisa ditunda.
Setelah beberapa hari kematian Lavoisier,
sahabatnya Joseph Lagrange ahli besar matematika dan astronom mengatakan :
“memang
hanya dibutuhkan waktu sekejab untuk memenggal kepalannya, namun Perancis tidak
dapat menghasilkan kepala seperti dia dalam waktu 100 tahun”.
SUMBER RUJUKAN
www.philiplarson.com
wikipedia.org
www.chemheritage.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar