WANIBESAKc - Pada artikel kali ini kita akan membahas burung-burung yang paling cepat atau burung-burung tercepat di alam.
1. Peregrine Falcon
1. Peregrine Falcon
(Sumber gambar: www.arkive.org/peregrine-falcon/falco-peregrinus/)
Burung
Peregrine Falcon atau Alap-Alap Kawah memiliki nama Latin Falco peregrinus. Burung alat-alap ini hidup di bagian utara Amerika Serikat dan digolongkan sebagai ‘birds of prey‘ atau
burung-burung pemangsa.
Ketika berburu kecepatan terbang burung ini bisa mencapai 320
km/jam (200 mph). Beberapa sumber lagi mengatakan kecepatannya mencapai 389
km/jam (242 mph). Karena memiliki kecepatan yang sangat tinggi, maka Peregrine Falcon diberi kehormatan sebagai burung tercepat didunia.
Mangsa
utama alap-alap kawah adalah berbagai jenis burung berukuran sedang, seperti merpati dan
kerabatnya, nuri, dan jalak. Mangsa-mangsa burung ini biasanya diburu atau
ditangkap menggunakan cakarnya yang tajam bagaikan jarum pada waktu sedang
terbang. Alap-alap ini juga memangsa hewan-hewan lain, seperti ayam, kelinci,
kelelawar, serangga, kadal, dan ikan yang berada di permukaan air.
Ukuran
tubuh peregrine betina, biasanya 30% lebih besar daripada burung jantan. Burung Peregrine
Falcon memiliki panjang tubuh yang berkisar antara 34 sampai 58 cm dengan lebar
sayap 80 – 120 cm. Burung jantannya memiliki berat 440 – 750 gram, sedangkan alap-alap betina mencapai 910 – 1500 gram.
2. Elang emas (Aquila
chrysaetos)
(www.hbw.com/ibc/species/golden-eagle-aquila-chrysaetos)
Elang
emas atau golden eagle dengan nama Latin Aquila chrysaetos merupakan salah satu burung pemangsa
paling terkenal di belahan bumi utara. Ini adalah spesies elang yang paling
banyak terdistribusi di seluruh belahan dunia. Seperti semua jenis elang, elang emas juga termasuk keluarga Accipitridae.
Kecepatan terbang Elang emas adalah 240 sampai 320 km per jam (150–200 mph). Elang
emas menggunakan kelincahan dan kecepatan mereka yang dikombinasikan dengan
kaki yang kuat dan cakarnya yang tajam untuk menangkap berbagai mangsa,
terutama kelinci, tupai, marmut, dan tupai tanah lainnya.
Elang emas betina
bertelur sampai empat butir telur, kemudian diinkubasi selama enam minggu hingga menetas.
Biasanya, satu atau dua anak akan bertahan hidup dalam waktu sekitar tiga
bulan.
Selama
berabad-abad, spesies ini telah menjadi salah satu burung yang paling banyak
dihormati dan digunakan sebagai lambang elang.
Karena kecakapannya dalam berburu, elang emas diberikan penghormatan mistis yang hebat dalam beberapa budaya kesukuan
kuno.
3.Spine Tailed Swift (Hirundapus
caudacutus)
(www.wildbirdgallery.com/images/birds/hirundapus_caudacutus/caudacutus.htm)
Spine-tailed
swift atau needle-tailed swift atau white-throated needletail, yang memiliki
nama Latin Hirundapus caudacutus.
Burung ini dapat terbang dengan kecepatan 170
km/jam (105 mph) dalam penerbangan horizontal.
Walaupun demikian hal ini belum diverifikasi
karena metode yang digunakan untuk mengukur kecepatannya tidak pernah
dipublikasikan.
Spesies ini bermigrasi, selama musim dingin di selatan ke Australia. Burung
Swifts selalu berkembang biak di bukit-bukit berbatu di Asia Tengah dan Siberia
selatan.
Di
Indonesia salah satu jenis burung ini terdapat di Papua. Namanya Papuan spine-tailed swift (Mearnsia
novaeguineae), disebut juga sebagai Papuan needletail, New Guinea spine-tailed
swift atau Papua spinetail. Burung ini berukuran kecil, sekitar 11,5 cm, biasanya bergoyang
kencang dengan ekor pendek dan bulat serta penerbangan yang sangat cepat.
Mereka biasanya memakan serangga kecil dan ketika terbang kelihatannya seperti kumbang, lalat, lebah, dan ngengat. Burung spine-tailed swift memiliki kaki yang sangat pendek dan kuat yang digunakan
hanya untuk menempel pada permukaan vertikal.
Burung ini biasanya membangun sarang
pada celah-celah batu karang di tebing atau lubang pohon. Mereka jarang bahkan
tidak pernah terlihat berada di tanah.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika burung yang sangat kecil ini menghabiskan
sebagian besar hidup mereka di udara.
4. Eurasian hobby
(Falco subbuteo)
(www.hbw.com/ibc/photo/eurasian-hobby-falco-subbuteo/sitting-post)
Eurasian
hobby atau Hobby yang memiliki nama Latin Falco subbuteo merupakan elang kecil yang lumyan ramping.
Elang imut ini
termasuk kelompok yang agak dekat falcons sehingga sering dianggap
sebagai Hypotriorchis subgenus. Salah satu keunikan Hobby yaitu pada musim panas ia memiliki bulu yang berbeda.
Burung
ini dapat terbang dengan kecepatan 160 km/jam (100 mph). Selain itu elang
ini memiliki panjang tubuh sekitar 29-36 cm (11-14 in) dengan lebar sayap 74-84 cm (29-33 inci) dan
berat badannya sekitar 175-285 gram (6,2-10,1 oz).
Burung hobby termasuk cepat dan kuat dalam penerbangan serta mampu membawa serangga besar, seperti
capung, yang dipindahkan dari cakar ke paruhnya untuk dimakan.
Elang Hobby juga sering menangkap kelelawar kecil dan
burung kecil yang sedang terbang.
5. Frigatebirds
Gambar burung Frigatebirds yang sedang mencari pasangannya dengan cara mengembangkan pundi-pundi udara di tenggorokannya. Semakin besar pundi-pundi udara yang dihasilkan, semakin menarik di mata frigatebirds betina, sehingga semakin besar peluang untuk mendapatkan pasangan (Sumber gambar: www.santacruzgalapagoscruise.com/frigatebirds-pirates-of-the-air/)
Frigatebirds disebut juga sebagai "frigate bird", "frigate-bird", "frigate", atau frigate-petrel" dan merupakan keluarga burung laut yang disebut Fregatidae yang biasanya ditemukan di semua samudera tropis dan subtropis.
Burung
ini mampu terbang dengan kecepatan maksimum 153 km/jam.
Menggunakan kecepatannya, mangsa
utama burung ini adalah ikan dan cumi-cumi. Mangsa-mangsanya ini tertangkap saat dikejar ke permukaan
air oleh predator-predator besar seperti tuna.
Frigatebirds disebut sebagai
kleptoparasites karena mereka sering merampok makanan burung laut lainnya untuk dimakan, dan telah diketahui mereka membawa lari atau mencuri anak burung laut dari sarangnya.
Salah satu keunikan atau ciri khas unik dari burung
asal kepulaun Galapagos, Equador ini yaitu memiliki pundi-pundi tenggorokan yang dapat menggelembung layaknya balon.
Pundi-pundi tenggorokan ini berwarna merah dan hanya dimiliki oleh burung Frigatebirds jantan, sedangkan Frigatebirds betina tidak memilikinya.
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa fungsi utama dari pundi-pundi tenggorokan tersebut adalah untuk
mencari pasangan.
Pada saat musim kawin Frigatebirds jantan akan menggelembungkannya hampkr selama 20 menit.
Setelah mengembang Frigatebirds jantan akan menggoyang-goyangkan kepalanya dari sisi ke sisi, dan menggoyangkan sayapnya.
Hal ini dilakukan penuh keindahan agar burung Frigate betina bisa tertarik padanya.
Seekor burung
Frigate betina hanya akan kawin dengan frigate jantan yang memiliki gelembung pundi-pundi tenggorokan yang besar
dan unik.
Selama proses terjadinya kawin mawin, burung frigate jantan akan menutup mata Frigate betina menggunakan sayapnya untuk memastikan bahwa sang betina tidak akan tertarik dengan burung
Frigate jantan lainnya yang kebetulan memiliki gelembung tenggorokan lebih besar atau lebih bagus. Keren kan??
6. Rock dove atau rock
pigeon (Columba livia)
(Sumber Gambar: www.turbosquid.com/3d-models/3d-columba-livia-pigeon-model/746677)
Dalam
penggunaan umum, burung rock dove atau rock pigeon ini sering disebut sebagai "merpati (pigeon)".
Burung ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 148,9
km/jam (92,5 mph).
Bulu-bulu
tubuh merpati menempel secara longgar pada
kulit. Oleh sebab itu mereka mudah putus. Ketika seekor predator menangkapnya,
sejumlah besar bulu akan terlepas tepat di mulut si penyerang dan gangguan sementara ini digunakan oleh merpati untuk melarikan diri.
Mereka juga cenderung
menjatuhkan bulu ekor saat memangsa atau dalam kondisi traumatis. Hal ini diduga mungkin
sebagai mekanisme pengalih perhatian.
7. Spur Winged Goose (Plectropterus
gambensis)
(Sumber Gambar: www.hbw.com/ibc/photo/spur-winged-goose-plectropterus-gambensis/small-pond-other-species)
Spur Winged Goose yang memiliki nama Latin Plectropterus gambensis merupakan salah satu jenis burung dalam family Anatidae, yang berkaitan dengan angsa dan bebek. Burung
ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 142 km/jam.
Spesies
ini sering berada di padang rumput terbuka yang memiliki danau, kolam musiman,
sungai, rawa, dan delta sungai.
Sungai dan danau pedalaman yang besar mungkin paling
sering dihuni, sedangkan danau garam dan dataran tinggi umumnya dihindari.
Hewan ini suka berteman, umumnya berkumpul di kawanan kecil yang berisi hingga 50 ekor. Jenis
ini hidup pada lahan basah di seluruh sub-Sahara Afrika.
Ukuran panjang tubuh Spur dewasa
sekitar 75-115 cm (30 - 45) dan berat rata-rata 4 – 6,8 kg. Mereka
termasuk jenis unggas air terbesar di Afrika bahkan di dunia.
Makanan dari buru ini sebagian besar terdiri dari tanaman seperti bagian vegetatif dan biji rumput, sedimen dan tanaman air,
biji-bijian pertanian, buah (misalnya buah ara) dan tanaman umbi.
Meskipun demikian, kadang-kadang ia memakan ikan kecil atau serangga.
8. Red Breasted
Merganser (Mergus serrator)
(Sumber Gambar: www.allaboutbirds.org/guide/Red-breasted_Merganser/id)
Burung marganser dapat terbang dengan kecepatan maksimum 129 km/jam.
Bebek
tercepat yang pernah tercatat adalah merganser merah yang mencapai
kecepatan tertinggi 100 mph saat dikejar oleh sebuah pesawat terbang. Ini
mengalahkan rekor kecepatan sebelumnya yang dipegang oleh kanvasback dengan
kecepatan 72 mph.
Ukuran burung Merganser dewasa adalah 52-58 cm dengan lebar sayap 67-82 cm. Salah satu ciri khas dari burung ini adalah terdapat bulu di bagaian kepala yang membentuk gerigi, seperti anak punk.
Red
Breasted Mergansers mampu menyelam dan berenang di bawah air. Oleh sebab itu, mereka biasanya memakan
ikan-ikan kecil, serangga air, krustasea (udang), dan kodok atau katak.
Habitat
perkembangbiakan marganser adalah danau air tawar dan sungai-sungai yang berada di utara Amerika Utara,
Greenland, Eropa, dan Asia.
Burung ini biasa membangun rumah atau sarang di lokasi yang terlindung di tanah dekat
air.
9. White-Rumped Swift
(Sumber Gambar: ugandabirdingsafaristour.com/white-rumped-swift-uganda/)
Burung ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 124 km/jam dan memiliki warna putih pada bagian ekot.
Burung
ini tersebar luas hampir di seluruh Eropa bagian selatan dan Afrika.
Kemiripan antara White-Rumped Swift dan swift adalah karena evolusi konvergen yang mencerminkan gaya hidup serupa.
.
Kemiripan antara White-Rumped Swift dan swift adalah karena evolusi konvergen yang mencerminkan gaya hidup serupa.
.
10. Canvasback Duck
(www.fieldandstream.com/articles/2016/10/a-basic-guide-to-hunting-canvasback-ducks#page-2)
Burung ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 116 km/jam.
Bebek ini mungkin
dinamakan kanvas karena warna tubuh dari hewan ini berwarna putih bersih
seperti kanvas.
Canvasback dapat ditemui pada musim dingin di
Atlantik, Amerika Selatan. Jenis bebek ini juga dapat menyelam saat mencari
makanan seperti biji, tunas, larva, serangga.
11. Eider Duck
Berasal
dari benua Eropa dan memiliki warna anggun, hitam dan putih di
sekujur tubuhnya.
Bebek ini merupakan bebek terberat dan terbesar di antara beberapa jenis bebek yang berada di kawasan Eropa.
Karena berat dan besar maka Eider duck sering kali dijadikan
target buruan oleh para pemburu ketika musim migrasi tiba.
12. Green Winged Teal
(www.allaboutbirds.org/guide/Green-winged_Teal/id)
Burung Green Winged Teal dapat terbang dengan kecepatan maksimum = 109 km/jam.
Green Winged Teal dapat terbang dengan cepat dan sering kali terbang dalam bentuk kawanan kecil atau berkelompok.
Green Winged
Teal merupakan jenis bebek yang terkecil dari beberapa jenis bebek lainnya. Panjang tubuh yang dimiliki sekitar 13-16 inci dan mempunyai berat badan rata-rata sampai 1 pound atau ½ kg.
Bebek
jantan memiliki warna yang indah dengan kepala berwarna coklat kemerahan, garis hijau di atas mata, dan garis vertikal putih di samping.
Sedangkan bebek betina hanya berwarna coklat kusam dan terdapat garis hijau di sayapnya.
13. Mallard
Gambar Malard jantan dan betina yang lagi berpacaran sambil memandang indahnya alam (nature.mdc.mo.gov/discover-nature/field-guide/mallard)
Burung Mallard dapat terbang dengan kecepatan maksimum: 105 km/jam. Salah satu ciri khas dari burung Mallard yaitu memili bulu melingkar menyerupai kalung di lehernya.
Mallard tergolong family bebek dan dikenal sebagai itik kalung. Hewan ini tersebar luas area sub-tropis
seperti Amerika utara, Eropa, Asia, Afrika, New Zealand, dan Australia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar